Konten dari Pengguna

Penerapan Elemen Bushido dalam Kehidupan Bermasyarakat di Jepang

Melinda Lusiana Zahra
mahasiswa Universitas Airlangga
11 Oktober 2024 14:26 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melinda Lusiana Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Samurai Jepang pada Zaman Feodal (Source : Canva)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Samurai Jepang pada Zaman Feodal (Source : Canva)
ADVERTISEMENT
Seringkali kita kurang tahu menahu mengenai konsep tradisi yang ada dinegara lain, salah satunya Konsep tradisi dari Negara Jepang yang memiliki Konsep positif yang dapat dikembangkan oleh siapapun. Secara garis besar, Bushido sendiri merupakan salah satu konsep tradisi jepang sejak zaman dahulu kala tepatnya pada Zaman Feodal, dan nilai-nilai terkandung didalamnya memiliki sifat-sifat dari berbagai aspek yang baik apabila kita menerapkannya untuk sesuatu hal yang positif.
ADVERTISEMENT
Bushido pada dahulu kala merupakan kode etik samurai Jepang. Yang dimana kode etik tersebut memiliki beberapa elemen-elemen penting didalamnya, Bushido cenderung lebih menjunjung tinggi nilai kehormatan dan budaya malu samurai sehingga Bushido sendiri mempengaruhi karakter setiap masyarakat Jepang terutama dalam hal yang melibatkan orang lain. Adapun elemen-elemen yang mengakar pada Bushido.
Elemen-elemen yang terkandung pada Bushido yakni Keadilan atau bisa disebut Gi yakni bertindak dengan keadilan dan integritas moral. Sehingga karena keadilan tersebut dahulu kala masyarakat Jepang sangat mengutamakan keadilan Ketika berbuat akan sesuatu hal, Salah satu contoh bentuk keadilan yang mereka gunakan saat Zaman Feodal, dimasa itu samurai memperlakukan bawahannya dengan adil, hal ini agar dapat menjaga kestabilitasan suatu hubungan yang baik, karena Bushido memiliki pandangan positif untuk Samurai berperilaku baik dimasa itu. Walaupun kini dimasa modern sekalipun masyarakat Jepang masih menerapkan elemen tersebut, contohnya seperti dimasa pendidikan, Para Guru memperlakukan Muridnya dengan secara adil dengan tidak membeda-bedakan dari kalangan manakah mereka. Akan tetapi, bentuk penerapan itu masih belum menyamai tindakan Samurai yang dilakukan terdahulu.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya elemen Bushido adalah Keberanian atau Yuu, Keberanian yang dimaksudkan disini adalah berkemampuan dalam menghadapi ketakutan dan kesulitan. Oleh karena itu pada Zaman Feodal, saat dimana Bushido itu berkembang, para Samurai bersemangat untuk mengembangkan sifat keberanian mereka, hal ini dilakukan untuk melindungi para masyarakat Jepang yang lemah, seperti yang kita ketahui bahwasannya Samurai memang bertujuan untuk menjunjung perlindungan masyarakat di zaman terdahulu, namun hal ini rupanya dilakukan dengan menerapkan Bushido pada elemen Keberanian. Kemudian di Zaman modern contohnya adalah keberanian dalam memperjuangkan hak asasi manusia dan isu-isu sosial yang menuntut keadilan untuk masyarakat Jepang. Dalam hal ini mereka telah menanamkan sifat keberanian, sama halnya yang dilakukan oleh masyarakat Jepang pada Zaman Feodal.
ADVERTISEMENT
Kemudian masuk pada elemen Bushido yang ketiga yakni Kebaikan atau Jin, elemen ini bermaksud dengan menyikapi akan suatu hal dengan menunjukkan kasih sayang dan kebaikan terhadap orang lain. Walaupun sikap yang seperti keramah-tamahan ini, Samurai di masa Feodal telah menerapkannya, hal ini ditandai dengan samurai yang mengutamakan untuk menggunakan kekuatannya untuk berbuat baik dan menolong para masyarakat Jepang dimasa itu, tak berbeda jauh dengan masa Feodal, Zaman Modern khususnya di Masyarakat Jepang juga masih berperilaku baik dengan menolong sesamanya yang tengah mengalami kesulitan. Contohnya seperti menggalang bantuan secara sukarelawan untuk seseorang yang mengalami Bencana, seperti yang kita ketahui di Jepang seringkali mengalami Bencana, bentuk bantuan-bantuan mereka sendiri yakni dengan melakukan pelayanan secara sukarelawan, tentu untuk membantu para korban yang mengalami Bencana-bencana besar.
ADVERTISEMENT
Elemen Bushido yang keempat, yakni Rasa Hormat atau Rei, yang dimana menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan seperti dengan berperilaku sopan tanpa memandang status mereka, terlihat saat samurai pada Zaman Feodal memperlihatkan betapa mereka menghargai dan mematuhi tradisi-tradisi yang telah dijalankan, sehingga ini tentunya masuk kepada bagaimana cara mereka untuk mengikuti tata krama dan etika saat bertutur kata, begitu juga saat mereka saling menghormati untuk sesama Samurai. di Zaman Modern, Rasa Hormat cenderung ditujukan kepada lingkungan kerja, penghormatan pada sosok yang lebih tua dan kesadaran sosial. Dengan kesadaran hal tersebutlah, mereka berperilaku dengan Hormat kepada seseorang yang mereka hormati.
Ketulusan atau Makoto merupakan Elemen Bushido yang kelima, sama seperti namanya yakni ketulusan, tentu Samurai pada Zaman Feodal, memiliki sifat demikian untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat Jepang dimasa itu, karena dengan adanya ketulusan dan kejujuran, tentu akan memunculkan yang namanya kepercayaan. Karena junjungan tinggi mereka terhadap tradisi-tradisi yang terkandung dimasa itu, menciptakan mereka untuk menerapkan kode etik yang ada dengan bersungguh-sungguh, tanpa adanya paksaan, sama halnya seperti Masyarakat Jepang di Zaman Modern yang mengimplementasikan suatu ketulusan yang dapat menciptakan komitmen sosial dan hubungan Pribadi.
ADVERTISEMENT
Kehormatan atau Meiyo yakni Elemen Bushido yang telah memasuki elemen keenam, maksud dari kehormatan disini bermaksud pada menampilkan reputasi yang baik, sama halnya yang dilakukan samurai pada Zaman Feodal, hal ini dikarenakan jika Samurai dahulu memiliki reputasi yang baik maka strata sosial mereka akan kian meningkat, hal ini tentu salah satu upaya para Samurai untuk mempertahankan Kehormatan yang mereka miliki pada masa itu, sedangkan untuk Zaman Modern, Kehormatan dikemas dengan menampilkan sifat tanggung jawab dengan apa yang telah mereka tetapkan, oleh karena itu ketika bertanggung jawab dengan pekerjaannya, maka sifat kejujuran dan menghormati dari masyarakat Jepang lainnya akan mengikuti.
Pada Elemen ketujuh Bushido sendiri, memiliki keterkaitan secara dekat dengan kehormatan sebelumnya, yakni Loyalitas atau Chuugi, atau bisa disebut juga sebagai kesetiaan, walaupun loyalitas dan kesetiaan memiliki nuansa yang berbeda, dimana Loyalitas cenderung lebih pada dukungan yang luas, berbeda dengan kesetiaan yang cenderung lebih memiliki komitmen mendalam didalamnya namun keduanya masih tergabung pada Chuugi, sikap yang di terapkan oleh Samurai sendiri berkiblat dengan kedua maksud tersebut, yakni loyalitas dan kesetiaan, kemudian menghasilkan sifat yang sama seperti elemen sebelumnya, yakni tanggung jawab, karena Samurai sendiri dimasa Feodal memiliki jiwa yang berpegang teguh dengan apa yang telah mereka ucapkan. Sedangkan penerapan Chuugi di Zaman Modern merujuk pada berperilaku untuk keprofesionalitasan baik ketika dalam bekerja maupun ketika berhubungan secara berkomitmen.
ADVERTISEMENT
Elemen Terakhir, yakni elemen kedelapan pada Bushido merupakan Kontrol diri atau Jisei, Samurai di Zaman Feodal menerapkan kontrol diri untuk tetap selalu menjaga tindakan dan sikap mereka dalam menghadapi sesuatu sehingga para Samurai tampak lebih tenang, hal ini agar menghindari terciptanya sifat yang dapat merucut pada kesesuatu yang negatif, melihat para Samurai di Zaman Feodal memiliki kemampuan yang baik dalam melindungi seseorang, dengan demikianlah mereka menetapkan kehidupan sehari-hari dengan tetap bersikap tenang, tak berbeda jauh dengan masa Feodal, Zaman Modern juga masih menggunakan konsep ini agar tetap menciptakan suatu kedamaian, sehingga kita jarang mendengar terjadinya perpecahan yang dialami Masyarakat Jepang.
Dengan Elemen-elemen Bushido diataslah yang seringkali digunakan para Samurai pada Zaman Feodal, mereka mengakarkan sifat tersebut, hingga menjadi kebiasaan di Masa Modern, kebiasaan tersebut masih mereka lakukan, walaupun jenis implementasinya yang berbeda dan terasa samar. Dengan itu perlu diperhatikan kembali karna terjadinya pengaruh-pengaruh budaya lain, Bushido bisa sulit untuk ditemukan, dengan itu diharapkan dari elemen-elemen yang telah disebutkan, bisa di implementasikan dan dikembangkan kembali dengan baik, meski Modernisasi berupaya menggerus Bushido tersebut.
ADVERTISEMENT