Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pemilu 2024 Sebentar Lagi, Generasi Muda Penentu Utama
19 Oktober 2023 13:36 WIB
Tulisan dari chandra kusuma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Halo, semua. Perkenalkan saya chandra kusuma, Mahasiswa Universitas Pamulang. Saat ini sedang menempuh studi Ilmu Hukum s1. Menilik situasi bahwa anak muda sekarang akan memiliki peranan yang besar dalam pemilihan 2024 mendatang.
Pemilihan Umum 2024 di Indonesia akan menjadi pemilu keenam setelah reformasi dan diperkirakan akan menandai sejumlah perubahan penting dalam lanskap politik Indonesia ke depan. Salah satu perubahan penting adalah membesarnya jumlah pemilih muda (generasi Z dan milenial) yang berusia 17-39 tahun. CSIS memproyeksikan jumlah pemilih muda dalam pemilu nanti akan mendekati 60 persen dari total pemilih, yang bisa mendekati 114 juta orang. Oleh karena itu, pemilih muda diperkirakan akan menjadi segmen pemilih penting yang akan mempengaruhi hasil pemilu nantinya.
ADVERTISEMENT
Namun, masih banyak pemilih muda yang belum mengetahui adanya Pemilu digelar tahun 2024. Oleh karena itu, penting bagi penyelenggara pemilu, parpol, pemerintah, dan masyarakat untuk mengajak kalangan muda terlibat aktif dalam memastikan proses pemilu berjalan dengan baik dan demokratis. Pemilih muda juga perlu meningkatkan kemampuan literasi digital dan kemampuan berpikir kritis agar dapat memilih calon yang tepat dan tidak terpengaruh oleh hoaks, disinformasi, dan misinformasi.
Berikut adalah beberapa pengaruh suara anak muda dalam pemilihan 2024:
1. Menjadi segmen pemilih penting yang akan mempengaruhi hasil pemilu nantinya.
2. Pemilih muda memiliki pengaruh tersendiri terhadap pemilu selain karena jumlahnya yang cukup banyak, generasi muda juga hidup pada era informasi di mana segala sesuatunya menggunakan internet atau media online.
3. Pemilih muda perlu meningkatkan kemampuan literasi digital dan kemampuan berpikir kritis agar dapat memilih calon yang tepat dan tidak terpengaruh oleh hoaks, disinformasi, dan misinformasi.
ADVERTISEMENT
4. Pemilih muda juga perlu terlibat aktif dalam memastikan proses pemilu berjalan dengan baik dan demokratis.
5. Pemilih muda juga perlu meningkatkan kesadaran awal untuk mulai aktif dalam proses politik, seperti menggunakan hak pilihnya.
6. Generasi muda memiliki peran strategis dengan menjual ide/gagasan kepada pemangku kepentingan, bekerja sama dengan penyelenggara Pemilu, dan ikut mengawasi dan menjadi bagian partai/peserta Pemilu untuk mewujudkan Pemilu yang berkualitas.
Selain itu, Gen Z juga memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka lebih menghargai tugas dan memberi dampak pada tempat kerja mereka dibandingkan mengejar gaji yang tinggi. Gen Z akan memilih bekerja di perusahaan yang nilai-nilainya selaras dengan mereka daripada perusahaan yang menawarkan gaji lebih tinggi. Selain itu, Gen Z juga menghargai lingkungan kerja yang sehat dan fleksibel. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan nilai-nilai yang dipegang oleh Gen Z dan menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan karakteristik mereka.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memperoleh suara dari Gen Z, perusahaan dan partai politik juga perlu memperhatikan preferensi dan karakteristik Gen Z. Gen Z adalah generasi yang dekat dengan multimedia dan menyenangi konten visual. Oleh karena itu, perusahaan dan partai politik perlu memperhatikan hal ini dalam membuat kampanye dan materi promosi. Selain itu, perusahaan dan partai politik juga perlu memperhatikan nilai-nilai yang dipegang oleh Gen Z dan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan karakteristik mereka.
Dalam pemilihan umum 2024, Gen Z diperkirakan akan menjadi segmen pemilih penting yang akan mempengaruhi hasil pemilu nantinya. Oleh karena itu, penting bagi penyelenggara pemilu, parpol, pemerintah, dan masyarakat untuk mengajak kalangan muda terlibat aktif dalam memastikan proses pemilu berjalan dengan baik dan demokratis. Pemilih muda juga perlu meningkatkan kemampuan literasi digital dan kemampuan berpikir kritis agar dapat memilih calon yang tepat dan tidak terpengaruh oleh hoaks, disinformasi, dan misinformasi.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memperoleh suara dari Gen Z, perusahaan dan partai politik juga perlu memperhatikan preferensi dan karakteristik Gen Z. Gen Z adalah generasi yang dekat dengan multimedia dan menyenangi konten visual. Oleh karena itu, perusahaan dan partai politik perlu memperhatikan hal ini dalam membuat kampanye dan materi promosi. Selain itu, perusahaan dan partai politik juga perlu memperhatikan nilai-nilai yang dipegang oleh Gen Z dan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan karakteristik mereka.