Konten dari Pengguna

Menelusuri Jejak Budaya di Babaritan Kampung Adat Kranggan

Ednadus
Memiliki panggilan Chino - Profesi: Penulis lepas - Institusi: Independen / Freelance
17 Juli 2024 11:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ednadus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Abi Sutanrai - Presiden Bangun Kota bersama warga Kranggan, tokoh adat, dan tamu internasional di Babaritan 2024. Sebuah momen penuh semangat pelestarian budaya dan kebersamaan. | Dok Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Abi Sutanrai - Presiden Bangun Kota bersama warga Kranggan, tokoh adat, dan tamu internasional di Babaritan 2024. Sebuah momen penuh semangat pelestarian budaya dan kebersamaan. | Dok Pribadi
ADVERTISEMENT
Pergelaran dan Pameran Babaritan Kampung Adat Kranggan yang mengusung tema "Opat Mandahap Kalima Pancer" resmi dibuka pada tanggal 7 Juli 2024. Acara yang diselenggarakan di Rumah Adat Cagar Budaya Kranggan ini menjadi wujud semangat masyarakat dalam melestarikan dan mempromosikan budaya lokal Kranggan kepada khalayak luas, baik di dalam negeri maupun mancanegara.
ADVERTISEMENT
Sejak pagi, alunan merdu Gamelan Kranggan dari Sanggar Rangga Binangkit menyambut para tamu dan pengunjung yang datang dari berbagai kalangan. Mulai dari penduduk lokal, tokoh masyarakat, sesepuh adat, hingga tamu internasional, semua turut memeriahkan acara yang berlangsung secara luring dan daring ini.
Dukungan Pemerintah dan Komunitas
Pj. Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya pelestarian budaya Kampung Adat Kranggan. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya menjaga tradisi sebagai identitas dan warisan berharga yang harus diwariskan kepada generasi penerus. Dukungan juga datang dari Ibu Lita Rahmawati, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan IX Kemendikbud Ristek RI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, Ketua Senat FTUI, dan Anim Imamuddin, Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi.
ADVERTISEMENT
Komunitas Bangun Kota, selaku penggagas acara, menegaskan bahwa Pergelaran dan Pameran Babaritan ini bukan hanya festival budaya, tetapi juga sebuah gerakan untuk melestarikan budaya Kranggan di tengah modernisasi. Abi Sutanrai, Presiden Bangun Kota, menyampaikan harapannya agar semakin banyak pihak yang tergerak dan terlibat dalam upaya pelestarian ini.
Diskusi Budaya dan Pelestarian
Salah satu acara utama yang menarik perhatian adalah International Cultural Conference. Konferensi ini menghadirkan para ahli budaya dan akademisi dari berbagai negara untuk membahas peran penting kearifan lokal dan upaya masyarakat lokal dalam menghadapi tantangan global.
Berbagai lokakarya kreatif juga diadakan, seperti pembuatan cinderamata, desain desa wisata budaya, hingga sesi untuk konten kreator dan pemasaran digital. Lokakarya ini bertujuan untuk mengajak peserta belajar lebih dalam tentang budaya dan potensi lokal Kranggan.
ADVERTISEMENT
Peluncuran Buku dan Pameran Budaya
Peluncuran buku "Kampung Adat Kranggan Bekasi: Opat Mandahap Kalima Pancer" menjadi momen spesial bagi para pecinta budaya. Buku ini mengupas sejarah dan nilai-nilai budaya Kranggan secara mendalam, menjadi panduan bagi siapa saja yang ingin memahami esensi kehidupan di kampung adat ini.
Pameran budaya yang diadakan di Rumah Adat Cagar Budaya Kranggan Bekasi menghadirkan berbagai artefak yang menceritakan kisah panjang dan penuh makna Kranggan. Pameran ini tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menggali makna dan nilai yang terkandung dalam setiap artefak.
Puncak Acara: Upacara Adat dan Pawai Budaya
Pawai Budaya Ngarak Go'ong merupakan tradisi yang mencerminkan kekayaan budaya Kranggan dan menyatukan masyarakat. | Dok Pribadi
Acara ini mencapai puncaknya dengan Upacara Adat Babaritan dan Pawai Budaya Ngarak Go'ong. Upacara adat sedekah bumi ini kaya dengan tradisi dan makna simbolis dari Kasepuhan Kampung Adat Kranggan.
ADVERTISEMENT
Filosofi Opat Mandahap Kalima Pancer
Tema "Opat Mandahap Kalima Pancer" yang diusung dalam pergelaran tahun ini memiliki makna filosofis yang mendalam. Dalam budaya Sunda, "Opat Mandahap" merujuk pada empat penjuru mata angin, yaitu utara, selatan, timur, dan barat, sedangkan "Kalima Pancer" adalah pusat keseimbangan yang menyatukan keempatnya. Tema ini mencerminkan kehidupan masyarakat Kranggan yang harmonis, berlandaskan kearifan lokal, dan terhubung erat dengan alam dan sesama manusia.
Melangkah Maju Tanpa Meninggalkan Tradisi: Pesan Babaritan Kampung Adat Kranggan
Pergelaran dan Pameran Babaritan Kampung Adat Kranggan merupakan sebuah perayaan budaya yang sarat makna dan nilai. Acara ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan edukasi dan inspirasi bagi para pengunjung untuk lebih mengenal dan menghargai budaya lokal. Upaya pelestarian budaya Kranggan ini patut diapresiasi dan didukung oleh semua pihak.
ADVERTISEMENT