Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mediv, Bisnis Berawal dari Jari
13 September 2019 9:48 WIB
Tulisan dari Tian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai generasi millenial yang digadang-gadang membawa banyak perubahan pada zaman, kita pantaslah berbangga diri. Bukan untuk sombong tapi menjadi trigger agar bisa berkontribusi lebih banyak, bukan untuk diri sendiri tapi juga orang lain.
ADVERTISEMENT
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Dharma Syahputra (Direktur Umum & Human Capital Kimia Farma) dalam event Roadshow ke 4 di Makassar. Ia juga menambahkan bahwa perkembangan telekomunikasi yang semakin pesat. Masyarakat memakai handphone untuk belanja online. Penjualan online bahkan sudah dimulai sejak tahun 1999 oleh Nike.
Dalam kesempatan malam itu di Four Points by Sheraton Makassar hadir juga Stefanie Kurniadi (Founder CRP Group) dan Ivan Aditya (Digital Marketing Manager PT. Tunas Ridean Tbk.)
Stefanie Kurniadi bercerita, pertama kali menerima job ketika temannya ultah sweet seventeen. Padahal dia sama sekali tidak pernah menggunakan photoshop tapi saat di tawari, tanpa pikir panjang langsung mengiyakan tawaran itu. Karena Stefanie dari kecil selalu berusaha mengambil setiap peluang yang ada, dari pekerjaan pertamanya itu dia diberi uang 200ribu dan belajar semakin banyak dirinya mengiyakan di setiap peluang yang datang, makin banyak peluang lainnya yang terbuka, termasuk kesempatan untuk belajar.
ADVERTISEMENT
Berbisnis itu tidak mudah, karena Stefanie sendiri 8 tahun merintis usaha bersama teman-temannya, tapi semuanya gagal. Tetapi, mereka tidak berhenti bekerja keras, fokus dan konsisten, kegagalan buat mereka adalah sumber pembelajaran untuk menggapai kesuksesan.
Sekarang bisa dilihat kalau CRP Group berkembang sedemikian pesatnya, bahkan tidak sedikit kompetitor yang bermunculan, tapi dari situlah Stefanie belajar kalau kebanyakan usaha gagal itu bukan karena kompetitor tapi karena faktor internal, seperti tidak ada inovasi, tidak kompak, tidak mau belajar mengenal pasar, cepat puas dan cepat merasa puas.
Sebagai generasi milenial, Stefanie Kurniadi selaku pebisnis yang menyasar anak muda sebagai segmen utama, mengatakan betapa pentingnya memaksimalkan penggunakan gadget yang kita punya untuk memaksimalkan bisnis. Stefanie memiliki tim khusus di kantornya yang tiap hari tugasnya memantau apa saja yang viral di jagad maya, dan mengolah iklan yang menarik dari sesuatu yang sedang viral tersebut.
ADVERTISEMENT
Stefanie sendiri lebih memfokuskan promosi melalui media sosial seperti facebook, instagram dan twitter. Selain jangkauan yang lebih luas, berpromosi melalui media sosial sangat murah, mulai dari sepuluh ribu rupiah kita sudah bisa membuat iklan untuk jangkauan yang lebih luas.
APA ITU MEDIV?
Mediv merupakan platform pertama dari kimia farma yang sedang dikembangkan di platform android (iOS menyusul) dan diharapkan dapat membuka akses yang lebih luas agar masyarakat lebih mudah bertransaksi alat kesehatan dan kosmetik. Bayangkan kalau kita harus berjualan ranjang rumah sakit, kursi roda atau barang dengan ukuran besar, kita harus sewa gudang, kalau lewat aplikasi Mediv, kita ga usah pusing masalah stok karena akan dikirim via dropship, Kimia Farma yang akan memikirkan masalah stok barang.
ADVERTISEMENT
Aplikasi Mediv adalah satusatunya dalam industri kesehatan. Dalam dua tahun terakhir penjualan ritel Kimia Farma bertumbuh 23 persen, antara lain lewat kontribusi suplemen, health and beauty. Tujuan aplikasi online adalah untuk mendekatkan diri dengan konsumen, sehingga tumbuh integritas antara online dan offline. Selama ini yang bermain di alat kesehatan biasanya importir besar, itu sebabnya Mediv ingin mengajak masyarakat ikut serta karena lewat Mediv, Kimia Farma menawarkan keuntungan 10 persen pada mitra.
Semua produk yang di jual di Mediv terjamin kualitas dan keasliannya, selain itu Mediv memiliki dua desain, yaitu Mediv Screen yang bisa ditemui di beberapa toko fisik Kimia Farma, dan Mediv App yang bisa diunduh di smartphone. Yang unik adalah aplikasi Mediv memiliki teknologi Augmented Reality pada produk-produk tertentu yang memungkinkan konsumen melihat bentuk 3D dari produk yang dijual melalui aplikasi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Ivan bercerita bahwa ia memulai bisnis sejak kuliah, otodidak untuk menjadi enterpreneur. Fokusnya lebih ke bisnis kuliner dan memanfaatkan era digital. Kita berada di era industri 4.0 seperti IOT (internet out of think). Adanya peluang walaupun bisnis kuliner sudah sangat banyak di indonesia. Melakukan usaha yang lebih untuk mendapatkan peluang untuk target market yaitu anak muda seperti prank yang lagi trend ditonton anak muda sekarang. Cara memanfaatkan era digital : grab opportunities, disrupt your industry disrupt yourself, be digital (utilise technology)
Terimakasih Mediv acara hari ini sangat bermanfaat dan menjadi pembelajaran baru bagi saya selaku ibu. Tentu dibutuhkan adaptasi kebiasaan agar bisa mempersiapkan anak tumbuh besar di era digital ini. See you next event!
ADVERTISEMENT