Konten Media Partner

Hindari Perpecahan, Agun Gunandjar Sudarsa Ajak Semua Kembali Pahami Pancasila

20 Desember 2020 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa saat mengisi reses di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. (Andri Yanto)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa saat mengisi reses di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. (Andri Yanto)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan – Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa menyebut, bahwa sejumlah kekisruhan maupun keributan yang terjadi belakangan ini seharusnya tidak perlu terjadi. Apabila, semua konsisten terhadap nilai-nilai kebangsaan yang diperjuangkan para pendiri bangsa.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi XI DPR RI ini menegaskan, jika semua meyakini bahwa Pancasila itu ideologi negara sebagai alat pemersatu bangsa, maka potensi perpecahan sesama anak bangsa dapat dihindari.
“Kita ingin menanamkan, bahwa sesungguhnya persoalan-persoalan yang terjadi sampai dengan hari ini. Kalau kita konsisten dengan nilai-nilai yang sudah diperjuangkan, ditegakan dan dilahirkan dari the founding fathers kita. Sebetulnya fenomena yang terjadi sampai hari ini seperti ribut, mau perang saudara, saling salah menyalahkan antara satu dengan yang lain, itu sebenarnya tidak perlu terjadi,” kata Agun Gunandjar Sudarsa saat memberikan keterangan persnya, Minggu (20/12/2020).
Oleh sebab itu, lanjutnya, semua harus kembali memahami dan meyakini bahwa Pancasila adalah ideologi negara sebagai alat pemersatu bangsa. Kemudian Bhineka Tunggal Ika adalah sebuah fakta, bahwa bangsa ini memiliki latar belakang keberagaman suku, agama, ras dan bahasa.
ADVERTISEMENT
“Tapi kita dipersatukan oleh sebuah negara Indonesia yang punya ideologi, punya konstitusi, punya bentuk negara dan punya semboyan. Jadi untuk apa kita ribut, karena sesungguhnya ideologi nasional kita itu lebih mengedepankan toleransi,” terangnya.
Termasuk sejumlah aksi massa yang terjadi di beberapa daerah saat ini, Ia menganggap, hal itu tidak akan terjadi jika semua pihak itu konsisten memahami bahwa Pancasila milik bersama. Pancasila itu adalah rumah bersama, yang nilai-nilainya sebagaimana sila-sila yang ada.
“Nah dimana salah dan betulnya, kembali masing-masing mencoba instropeksi. Apakah aksi atau aktivitas itu sudah betul-betul membawa nilai-nilai ketuhanan, nilai-nilai kemanusian, apa tidak lebih menonjolkan egoisme, ya itu silahkan. Apalagi di masa pandemi sekarang ini, apakah itu membawa kemaslahatan,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Sementara Ketua DPD Partai Golkar Kuningan, Asep Setia Mulyana menambahkan, soal pentingnya menanamkan rasa cinta tanah air khususnya di kalangan milenial. Hal ini untuk meningkatkan dan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kita perlu menumbuhkan rasa toleransi demi menjaga keutuhan bangsa. Sebab seperti kita tahu, bahwa bangsa Indonesia memiliki beragam suku, ras, bahasa dan agama yang berbeda-beda. Sehingga penting agar kita memahami Pancasila, UUD ’45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” tandasnya.
Jangan sampai, lanjutnya, perbedaan yang ada dianggap sebagai sesuatu yang keliru. Namun jadikan perbedaan itu sebagai potensi besar bangsa Indonesia, untuk menjadi negara yang kuat dan lebih maju di masa mendatang.(*)