Konten Media Partner

Purwakarta Jadi Kabupaten Tertinggi Tingkat Gemar Membaca Kedua di Jabar

25 Juni 2024 12:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Purwakarta jadi kabupaten tertinggi tingkat gemar membaca kedua di Jabar. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Purwakarta jadi kabupaten tertinggi tingkat gemar membaca kedua di Jabar. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Purwakarta - Prestasi membanggakan kembali diukir Kabupaten Purwakarta. Daerah yang sangat dikenal dengan produk kuliner Sate Maranggi itu berhasil menyabet peringkat tertinggi kedua Tingkat Gemar Membaca (TGM) di Jawa Barat (Jabar). Peringkat itu hanya kalah dari Kota Bandung yang merupakan ibu kota Jabar.
ADVERTISEMENT
Dari 18 kabupaten dan 9 kota di seluruh Provinsi Jabar, Purwakarta berada pada peringkat kedua TGM dengan skor nilai 68,70. Angka itu hanya kalah dari Kota Bandung yang memiliki skor nilai 73,63.
"Tingginya nilai minat baca itu menunjukkan masyarakat Purwakarta sangat terbuka dan haus terhadap informasi dan ilmu pengetahuan. Itu modal dasar yang luar biasa dalam membangun karakter manusia sebagai subjek pembangunan dan peradaban," kata Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Purwakarta, Asep Supriatna, Selasa (25/6/2024).
Selain menempati peringkat yang sangat tinggi di Jabar, Purwakarta juga masuk dalam peringkat TGM 30 besar kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Berdasarkan data yang diterbitkan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), TGM dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, Kabupaten Purwakarta berada di peringkat 29 jajaran daerah dengan angka TGM tertinggi.
ADVERTISEMENT
Sementara dari 30 daerah kabupaten/kota berperingkat tertinggi secara nasional tersebut, 24 di antaranya adalah daerah kota, dengan pemuncak peringkat adalah Kota Yogyakarta.
Kabupaten Peringkat Enam Nasional
Data dari Perpusnas RI itu juga menunjukkan, di antara daerah kabupaten yang masuk dalam peringkat tertinggi TGM secara nasional, maka Purwakarta masuk peringkat enam besar di bawah Kabupaten Sleman, Kebumen, Tana Tidung, Tanjung Jabung Barat, dan Kabupaten Belitung.
"Itu tentu merupakan prestasi luar biasa yang berhasil diukir masyarakat Purwakarta. Kondisi ini sekaligus membuktikan Pemkab Purwakarta berada pada jalur yang tepat dalam membangun sumber daya manusianya," ujar Asep Supriatna.
Sementara Penjabat (Pj) Bupati Purwakarta, Benni Irwan, pihaknya memberikan apresiasi tinggi terhadap prestasi tersebut. Melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Purwakarta, Rudi Hartono, Pj Bupati meminta agar keberhasilan itu bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
"Itu sekaligus membuktikan keberhasilan dari kerja keras jajaran Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) bersama Dinas Pendidikan dalam membangun sumber daya manusia Purwakarta. Prestasi ini sangat layak diapresiasi," kata Rudi Hartono.
Menurut Asep Supriatna, indikator suatu daerah memiliki angka TGM yang tinggi ditentukan banyak faktor, meliputi frekuensi membaca, durasi membaca, jumlah buku, dan durasi akses internet.
"Banyaknya akses untuk membaca harus bisa digunakan secara positif untuk membuka wawasan dan ilmu pengetahuan," kata Asep.
Puluhan Ribu Pengunjung
Tingginya tingkat kegemaran membaca juga bisa ditunjukkan melalui tingginya angka kunjungan ke pusat-pusat sumber informasi dan ilmu pengetahuan, seperti Perpustakaan Daerah (Perpusda) Purwakarta.
Data tahun 2023 menunjukkan, jumlah pengunjung ke Perpusda Purwakarta mencapai 33.399 orang. Jumlah pengunjung itu diperkirakan akan terlampaui pada tahun 2024, mengingat jumlah pengunjung dalam enam bulan pertama (Januari-Juni 2024) sudah mencapai 20.066 orang.
ADVERTISEMENT
"Data itu memberikan bukti bahwa pusat-pusat informasi dan ilmu pengetahuan menjadi salah satu tujuan masyarakat untuk meningkatkan kapasitasnya. Kondisi ini tentu harus kita tingkatkan," kata Asep.
Untuk terus meningkatkan ketertarikan masyarakat mengunjungi perpustkaan, lanjut Asep, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah, di antaranya dengan menambah dan memperbarui koleksi media informasi, seperti buku, akses digital informasi, penambahan jam layanan perpustakaan, dan lainnya.
"Kita juga melakukan jemput bola agar minat baca masyarakat terus terpelihara dan makin meningkat. Caranya adalah dengan menambah frekuensi perpustakaan keliling hingga ke pelosok desa," pungkasnya. (*)