Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Warga Garut Selatan Nekat Lewati Jembatan Miring untuk Beraktivitas
13 Desember 2024 10:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Garut - Warga dan pelajar di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tepatnya di wilayah bagian selatan terpaksa harus bertaruh nyawa melewati jembatan miring dan nyaris putus untuk beraktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, jembatan Cirompang yang menghubungkan Kampung Wangun, Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang, dan Kampung Saparantu, Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti itu, sebelumnya hancur diterjang banjir bandang yang terjadi beberapa tahun lalu.
Tidak adanya akses jalan lain, baik warga maupun pelajar nekat melintasi jembatan yang rusak itu sekalipun nyawa taruhannya. Hal tersebut mereka lakukan lantaran debit air Sungai Cirompang yang biasa digunakan menyeberang kini sering naik sehingga tidak bisa dilalui.
Selama kurun dua tahun, warga dari kedua desa di wilayah tersebut mesti menyeberangi area sungai ketika hendak beraktivitas. Namun, ketika debit air sungai naik, warga terpaksa harus melintasi jembatan yang rusak itu. Guna bisa melintasi jembatan tersebut warga setempat berinisiatif membuat pijakan dari beberapa pohon bambu.
ADVERTISEMENT
Kepala Dusun (Kadus) Desa Jagabaya, Hendi, dia mengaku prihatin dikarenakan jembatan tersebut merupakan akses jalan satu-satunya yang sering digunakan oleh warga dari dua desa, baik itu dari Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang, dan Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti.
"Sangat mengkhawatirkan anak-anak sekolah berani pergunakan jembatan Cirompang yang belum kunjung diselesaikan pembangunannya oleh pihak pemerintah," kata Hendi dalam rilis yang diterima pada Kamis, 12 Desember 2024.
Ia juga mengaku sangat khawatir terlebih di musim penghujan, sebab debit air Sungai Cirompang sering meluap karena curah hujan cukup tinggi belakangan ini.
"Kami sangat khawatir anak-anak sekolah yang menyeberang melalui jembatan tersebut yang tidak aman dipergunakan, terlebih oleh anak-anak sekolah," jelasnya.
Hendi berharap kepada pihak terkait untuk meninjau pembangunan jembatan gantung di Kampung Saparantu yang hingga kini belum dilakukan perbaikan.
ADVERTISEMENT
"Jembatan ini satu-satunya yang menghubungkan Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang, dengan Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti, tidak ada alternatif lain," pungkasnya. (*)