Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Investor-State Dispute Settlement Sebagai Penyelesaian Kasus Chevron vs Ekuador
22 Juni 2024 15:14 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Clara Marghanita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peran arbitrase internasional, terutama Penyelesaian Investor–State Dispute Settlemen (ISDS) pada kasus Chevron vs Ekuador
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Chevron, perusahaan minyak multinasional, menghadapi tuntutan dari pemerintah Ekuador terkait dampak lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan Chevron dan entitas sebelumnya di Amazon. Tuntutan ini menuntut ganti rugi besar atas kerusakan lingkungan yang diduga disebabkan oleh praktik pengelolaan limbah minyak.
Melalui proses hukum yang tak kunjung usai, Chevron tidak hanya mulai menarik seluruh asetnya dari Ekuador, namun juga menggugat negara tersebut di pengadilan internasional dengan tujuan menyabotase persidangan dan mencari kompensasi finansial.
Pada tahun 2009, perusahaan tersebut menggunakan Sistem Arbitrase Investor-State Dispute Settlement (ISDS) dan menggugat Ekuador di Permanent Court of Arbitration (CPA) di Den Haag dengan mengklaim bahwa mereka telah melanggar Perjanjian Investasi Bilateral tahun 1993 antara Ekuador dan Amerika Serikat. Chevron menggunakan ISDS melalui Perjanjian Perlindungan Bilateral Investment Treaty (BIT) antara Amerika Serikat dan Ekuador. Chevron mengklaim bahwa Ekuador tidak memberikan perlindungan yang memadai terhadap investasinya, termasuk dalam hal pengadilan dalam negeri yang diduga tidak adil.
ADVERTISEMENT
Panel arbitrase internasional memutuskan untuk mendukung Chevron dalam beberapa aspek, meskipun ada perdebatan intens tentang keadilan proses arbitrase dan dampak keputusan terhadap kedaulatan nasional Ekuador. Beberapa kritikus ISDS menganggap keputusan ini sebagai contoh bagaimana ISDS dapat memberikan keuntungan yang tidak seimbang kepada perusahaan multinasional terhadap negara tuan rumah.
Menurut hal ini,kasus Chevron vs Ekuador ini menunjukan kelemahan signifikan dari sistem ISDS itu sendiri. Walaupun ISDS diharapkan untuk melindungi investasi asing, keputusan dalam kasus ini justru melahirkan keputusan yang tidak adil, bahkan merugan pihak tuan rumah, seperti Ekuador dalam hal kedaulatan hukumnya sendiri.
Sehingga hal ini mengundang pertanyaan mengenai etika dalam pembangunan yang serius. Meskipun dalam panel arbritase ini mempertimbangkan bukti dengan cermat, tentu saja tetap keputusan keputusan tersebut dapat dipandang sebagai memberikan keuntungan yang tidak adil bagi perusahaan multinasional dibandingkan dengan negara yang mencoba melindungi kepentingan lingkungannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan menurut pandangan pribadi, Kontroversi seputar kasus ini memberikan pelajaran berharga bahwa reformasi ISDS mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa keputusan arbitrase berjalan sejalan dengan nilai-nilai keadilan, keberlanjutan lingkungan, dan hak-hak masyarakat lokal. Penting untuk mengevaluasi kembali peran dan batasan ISDS agar menciptakan mekanisme yang lebih seimbang dan adil bagi semua pihak yang terlibat.