Konten dari Pengguna

Mengenal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Cara Menghitungnya

Dodi Faisal
Mahasiswa Akuntansi ITB Ahmad Dahlan Jakarta
28 November 2023 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dodi Faisal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi yang dibuat sendiri oleh Dodi Faisal menggunakan Canva
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi yang dibuat sendiri oleh Dodi Faisal menggunakan Canva
ADVERTISEMENT
Tahu kah kalian, pemerintah Indonesia berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan efisiensi, utilisasi, daya saing, dan mengurangi ketergantungan terhadap produk luar yakni dengan penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) ini juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperkuat perekonomian indonesia.
ADVERTISEMENT
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) merupakan nilai dari penggunaan barang atau jasa yang berasal dari dalam negeri. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sendiri merupakan kebijakan pemerintah untuk memajukan ekonomi indonesia dengan mendukung industri lokal dan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap produk impor.
Mengutip dari laman Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, pengguna produk dalam negeri wajib untuk menggunakan produksi dalam negeri bilamana terdapat produk dalam negeri yang memiliki nilai TKDN serta nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) yakni minimal 40 persen. Hal tersebut bertujuan untuk Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DM) karena pemilik usaha dalam negeri akan mendapatkan keuntungan bila produknya memiliki sertifikat TKDN. Produk akan dimasukan kedalam kategori barang prioritas di electronic catalog, apabila produk tersebut memiliki sertifikat TKDN.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa sektor yang dijadikan prioritas oleh pemerintah dalam penetapan persentase TKDN:
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) memiliki peran yang amat penting dalam meningkatkan ekonomi negara, karena dengan meningkatnya TKDN maka akan meningkatkan juga lapangan pekerjaan, penghematan devisa negara, dan utilisasi nasional yang pada akhirnya industri lokal mampu bersaing dengan pasar dunia.
Ilustrasi dibuat sendiri oleh Dodi Faisal dengan Canva
Perhitungan TKDN barang berdasarkan perbandingan antara harga barang jadi dikurangi dengan harga komponen dari luar negeri, harga barang jadi tersebut adalah biaya produksi yang dikeluarkan. biaya produksi ini terdiri dari biaya bahan material langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya tidak langsung pabrik.
ADVERTISEMENT
Contoh perhitungan TKDN:
Sebuah mobil yang memiliki harga komponen dalam negeri senilai Rp 100 juta dan harga komponen luar negeri senilai Rp 50 juta, maka menghitung TKDN-nya sebagai berikut:
TKDN: (100 - 50) / 100 = 50%
Sebuah mesin CNC memiliki harga komponen dalam negeri senilai Rp 200 juta dan harga komponen luar negeri senilai Rp 100 juta maka perhitungannya :
TKDN: (200 - 100) / 200 = 50 %
Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan target nilai TKDN untuk beberapa sektor industri. TKDN ditargetkan bertujuan untuk mendorong pengembangan industri dalam negeri dan penggunaan produksi dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Diharapkan produk dalam negeri, harus terus berkembang kulitasnya serta masyarakat ikut serta mendukung hal tersebut dengan lebih memilih membeli dan menggunakan produk lokal dibanding produk impor. Karena di era globalisasi seperti ini pasar industri global sangat kompetitif dan TKDN adalah kunci untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.