Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pencegahan Stunting ; Kunci Membangun Generasi Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
20 Oktober 2024 3:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari A Yunita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aksi cegah dan atasi stunting merupakan harapan untuk menuju Indonesia Emas 2045. Berbagai upaya di gerakkan dalam pelaksanaan program pencegahan stunting menggambarkan bahwa Indonesia mempunyai tekad yang kuat untuk membangun generasi unggul yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan nasional.
ADVERTISEMENT
Stunting Masih menjadi masalah serius yang di hadapi Indonesia.
Sebelumnya SSGI di ukur 3 tahun sekali sampai 5 tahun sekali. Penurunan stunting ini terjadi di masa pandemi bukan terjadi di masa biasa. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengharapkan di masa yang normal tahun ini penurunan kasus stunting di harapkan bisa lebih tajam lagi, mengingat target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14% dan Standard WHO di bawah 20%.
Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga ancaman bagi masa depan Indonesia. Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami kesulitan dalam beraktivitas saat dewasa, mulai dari gangguan belajar hingga produktivitas yang rendah. Tantangan yang mereka hadapi akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara. Oleh karena itu, pencehahan stunting menjadi sangat penting menuju Indonesia Emas 2045.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan upaya yang terintegrasi dari berbagai pihak. Pertama, akses ke gizi yang baik harus di perkuat, terutama di daerah terpencil. Pendidikan dan kesadaran masyarakat juga harus ditingkatkan mengenai pentingnya gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Terutama dengan melibatkan ibu-ibu yang merupakan garda terdepan dalam memberikan nutrisi kepada anak-anak mereka.
Untuk itu, sektor pemerintah mempunyai tanggung jawab besar dalam mengatasi masalah ini. Mereka mempunyai peluang untuk menggerakkan berbagai pihak yang terkait dalam aksi upaya pencegahan stunting. Seperti halnya visi dan misi Bapak Presiden Prabowo Subianto yang menawarkan harapan baru. Salah satu program unggulannya adalah penyediaan program makan siang untuk anak-anak sekolah. Program ini sangat relevan dalam upaya pencegahan stunting. Dengan memastikan anak-anak menerima makanan bergizi setiap hari di sekolah, yang dapat mengurangi risiko kekurangan gizi yang sering kali terjadi di keluarga dengan ekonomi rendah. Selain itu, program ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang seimbang bagi pertumbuhan fisik dan mental mereka.
ADVERTISEMENT
Meskipun, program makan siang bisa menjadi langkah awal yang baik perlu untuk mempertimbangkan beberapa tantangan yang kemungkinan akan terjadi. Pertama keberhasilan program ini bergantung pada pelaksanaan yang efektif dan berkelanjutan. Tanpa adanya pengawasan ketat, program ini hanya akan menjadi wacana tanpa dampak yang jelas. Kedua, akses makanan bergizi di rumah dan pendidikan gizi untuk orang tua, juga harus diperhatikan agar solusi bersifat jangka panjang. Sehingga, fokus hanya pada makan siang mungkin tidak cukup. Ketiga, mengingat program ini memerlukan anggaran yang signifikan. Pendanaan menjadi isu penting. Jika anggaran tidak mencukupi program ini bisa terhenti, akibatnya dapat meninggalkan anak-anak yang bergantung pada program ini.
Oleh karena itu, dalam menghadapi tantangan ini penting bagi semua pihak berkolaborasi dan mengembangkan strategi yang lebih menyeluruh untuk mengatasi stunting. Melalui upaya pencegahan bersama dari seluruh pihak terkait dengan semangat untuk menuju Indonesia Emas 2045, kita jadikan stunting sebagai integritas bangsa yang dapat diatasi. Mari wujudkan generasi unggul bebas dari stunting sebagai aksi nyata dalam mencerdaskan bangsa.
ADVERTISEMENT