Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Inovasi dari Sampah akan menjadi Semangat Kolaborasi Bersama Untuk JNE Hijau
18 April 2023 21:49 WIB
Tulisan dari DANI FAZLI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Permasalahan energi terutama pada bidang gas dan listrik merupakan permasalahan yang paling fundamental dan berada paling mendasar dalam segmentasi kebutuhan masyarakat desa di Indonesia dalam memperbaiki kualitas hidup dan meningkatkan perekonomian lokal, disisi lain permasalahan kolaborasi masih menjadi tanda tanya dalam pengembangan sumber daya manusia yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebelum menakar lebih bayak solusi dan rekomendasi terkait energi listrik dan gas di desa yang ada di Indonesia. Berikut ini beberapa permasalahan listrik dan gas yang sering dihadapi di desa Indonesia
1. Akses listrik yang masih jauh dari kata layak
Meskipun pemerintah telah melakukan program elektrifikasi nasional yang tertuang dalam berbagai rancangan program kerja jangka menengah dan jangka panjang nasional, masih banyak desa yang belum terjangkau oleh jaringan listrik. Hal ini menjadi kendala bagi masyarakat desa terlebih dalam akselerasi pertumbuhan perekonomian lokal yang sangat bergantung pada akses listrik dan gas.
2. Infrastruktur gas yang masih membutuhkan perhatian
Gas alam dapat menjadi salah satu solusi yang menjanjikan untuk energi domestik, seperti memasak dan pemanas air. Namun, infrastruktur gas yang masih kurang memadai di desa membuat akses ke sumber daya ini menjadi kompleks.
ADVERTISEMENT
3. Biaya yang mahal
Biaya pemasangan listrik dan gas di desa relatif lebih mahal dibandingkan dengan perkotaan. Hal ini membuat sulit bagi masyarakat desa untuk memperoleh akses listrik dan gas yang cukup.
4. Kualitas listrik yang buruk
Di beberapa desa, kualitas listrik yang dihasilkan masih buruk, seringkali terjadi pemadaman listrik, serta masalah tegangan dan frekuensi yang tidak stabil. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja mesin dan peralatan elektronik yang digunakan di desa bahkan dampak berkelanjutannya adalah kerusakan yang akan terjadi pada berbagai mesin atau alat elektronik warga desa mengingat besarnya nilai harmonisa pada tegangan listrik yang dihasilkan.
5. Ketergantungan pada sumber energi fosil
Di banyak desa, masyarakat masih menggunakan sumber energi fosil, seperti minyak tanah atau kayu bakar, sebagai sumber energi domestik. Selain tidak ramah lingkungan, penggunaan sumber energi ini juga dapat menyebabkan polusi udara dan masalah kesehatan.
ADVERTISEMENT
6. Minimnya gerak kolaborasi dari berbagai instansi dalam pemajuan energi desa
Seperti yang diketahui, saat ini Indonesia sudah memasuki bonus demografi dimana era tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan oleh generasi muda di Indonesia untuk beralih menjadi negara maju, namun permasalahan sektoral yang ada di Indonesia saat ini dalam keadaan mengkhawatirkan, selain derasnya arus globalisasi, minimnya kolaborasi antar lembaga akan menjadi permasalahan yang paling mendasar.
Generasi milenial harus memberikan solusi terkait energi terbarukan
Untuk mengatasi permasalahan listrik dan gas di desa Indonesia, pemerintah dan pihak swasta dapat melakukan beberapa tindakan, seperti,
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan limbah organik menjadi biogas juga akan menjadi salah satu bentuk nyata dalam pengoptimalan limbah dan dukungan terhadap Indonesia menuju nol emisi di tahun 2060. Desa Karang Jaya Kabupaten Rejang Lebong dalam hal ini telah memanfaatkan sampah organik menjadi biogas yang bisa digunakan untuk konsumsi harian masyarakat serta konversi gas menjadi listrik juga sangat membantu kebutuhan listrik desa yang tentunya sudah beralih menuju energi terbarukan.
Melalui program jne content competition 2023 tentunya diharapkan mampu menjadi wadah kolaborasi generasi milenial untuk masa depan Indonesia yang lebih baik melalui connecting happiness for us.