Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Siapa Bilang Saint-Etienne Tidak Bisa Menang Lawan United?
22 Februari 2017 12:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Daniel Setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Manchester United boleh saja jemawa karena bisa menang telak 3-0 di leg pertama Europa League melawan AS Saint-Etienne. Namun, jangan salah, segala kemungkinan bisa terjadi. Klub yang identik dengan warna hijau tersebut bisa saja mengembalikan keadaan di leg kedua nanti. Namun, jelas bukan perkara mudah untuk bisa mengembalikan defisit tiga gol. Apalagi, ini lawannya tim sekelas Setan Merah. Namun namanya sepak bola, pastinya kemungkinan itu tetap terbuka. Sebuah jargon lama mengatakan “selama bola itu bundar, maka apa pun bisa terjadi.”
ADVERTISEMENT
Meskipun tampaknya tidak mungkin, Saint-Etienne sadar peluang itu masih ada. Mengutip Opta, di leg pertama pasukan Cristophe Galtier tersebut bahkan mencatatkan 11 kali percobaan tembakan. Meski tidak satupun yang on target. Dari statistic itu jelas lini pertahanan Setan Merah sejatinya tidaklah rapat-rapat amat. Mereka masih bisa menggelontorkan 11 tembakan yang melenceng ke sana-sini selama 90 menit. Hanya satu hal yang kurang yakni penyelesaian akhir yang mumpuni.
Saint-Etienne punya tiga striker yang bisa dibilang produktif: Nolan Roux, Kevin Monnet-Paquet, dan Romain Hamouma. Jika ditotal, ketiganya sudah mencetak 14 gol di liga musim ini. Sumber dayanya sudah ada, tinggal timing yang tepat dan sedikit keberuntungan, gawang David De Gea bisa saja jebol oleh salah satu diantara mereka bertiga di leg kedua nanti. Belum lagi kekuatan tambahan dari lini kedua seperti Jordan Veretout dan Vincent Pajot.
ADVERTISEMENT
Menurut Goal, penampilan keduanya begitu apik di babak pertama leg pertama di Old Trafford. Sayangnya Veretout malah kehilangan momentumnya di babak kedua. Sementara Pajot yang di babak pertama solid melakukan tekel bersih, malah seringkali out of position di babak kedua. Mewaspadai pemain Setan Merah merupakan hal yang pasti dilakukan pada laga nanti. Menekan mereka untuk tidak mencetak gol terlebih dulu merupakan langkah tepat, lebih bagus lagi jika Saint-Etienne bisa mencetak gol cepat.
Dua nama yang pastinya bakal jadi ancaman tim berjuluk Les Verts – julukan Saint-Etienne – nanti adalah Henrikh Mkhitaryan dan Zlatan Ibrahimovic. Tanyakan saja ke para gelandang dan bek Blackburn Rovers bagaimana rasanya jika tidak ketat dalam melakukan marking terhadap kedua pemain tersebut. Mkhitaryan diberkati dengan visi bermain yang luar biasa. Sebagai gelandang serang, dia bukan hanya pandai mencari celah untuk memberikan umpan presisi, tetapi juga memiliki insting mencetak gol di kotak penalti lawan. Ibra? Tidak perlu ditanya lagi.
ADVERTISEMENT
Jika menilik performa, pemain asal Swedia tersebut membuat Wayne Rooney terlihat 10 tahun lebih tua darinya. Eks pemain Barcelona itu sangat konsisten, terlepas dari usianya. Dua nama itu bisa dikunci dan dibuat tak berkutik, maka Saint-Etienne bisa punya peluang untuk, setidaknya, menyamakan agregat menjadi 3-3. Mungkin terdengar berlebihan, tetapi segalanya masih bisa terjadi.