Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menilai Signifikansi ASEAN di Tahun 2023
11 September 2023 13:37 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Darynaufal Mulyaman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dianggap sebagai organisasi regional yang signifikan di Asia Tenggara. Namun, signifikansi setiap organisasi regional dapat berubah dari waktu ke waktu, tergantung pada berbagai faktor, termasuk perkembangan geopolitik, pergeseran ekonomi, dan tantangan regional. Untuk menentukan apakah ASEAN masih merupakan organisasi regional yang signifikan pada tahun 2023, kita perlu mempertimbangkan perkembangan dan tren terbaru di kawasan ini.
ADVERTISEMENT
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menilai signifikansi ASEAN pada tahun 2023 adalah seperti, dinamika geopolitik, integrasi ekonomi, kerja sama keamanan, inisiatif diplomatik, tantangan regional, pengaruh regional, hubungan negara anggota, dan persepsi publik.
Dinamika geopolitik adalah faktor penting untuk menganalisis lanskap geopolitik saat ini di Asia Tenggara. Apakah ASEAN telah terlibat aktif dalam menangani konflik atau perselisihan regional? Apakah Asean memainkan peran dalam menengahi atau mengurangi ketegangan di wilayah tersebut? Jika ditelisik, Asean lebih banyak pasif dan kurang menunjukkan agresivitas pada isu-isu geopolitik yang sensitif, seperti Laut Cina Selatan.
Integrasi ekonomi adalah faktor yang mengevaluasi kemajuan upaya integrasi ekonomi ASEAN, seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Apakah ASEAN terus memfasilitasi perdagangan dan investasi di kawasan ini, dan apakah ASEAN telah menarik investasi asing? Memang Asean pada bidang ekonomi dapat dibilang bersinar, karena tumbuh dengan pesat walaupun ekonomi global sedang tertekan. Seperti pertumbuhan investasi yang melejit dan perkembangan ekonomi negara-negara anggotanya.
ADVERTISEMENT
Kerja sama keamanan adalah faktor yang bertugas untuk menilai peran ASEAN dalam kerja sama keamanan regional, termasuk upaya memerangi ancaman transnasional seperti terorisme dan pembajakan.
Apakah sudah efektif dalam meningkatkan keamanan regional? Melalui serangkaian isu-isu regional seperti Laut Cina Selatan saja, seperti ditampakan bahwa belum ada kerja sama keamanan yang kohesif di antara negara-negara anggota Asean.
Kemudian, inisiatif diplomatik adalah faktor yang mempertimbangkan setiap inisiatif diplomatik atau pertemuan tingkat tinggi yang melibatkan ASEAN, termasuk KTT yang dipimpin ASEAN dan dialog dengan kekuatan global utama.
Sudahkah inisiatif ini membahas isu-isu regional dan global yang mendesak? Jika dilihat dari KTT yang terakhir saja, Asean sudah cukup erat dan tanggap dalam meminta ruang-ruang dialog bersama mitra wicaranya.
ADVERTISEMENT
Lalu, tantangan regional adalah faktor yang memeriksa bagaimana ASEAN menanggapi tantangan regional, seperti krisis kesehatan masyarakat (misalnya, pandemi COVID-19), bencana alam, dan masalah lingkungan.
Apakah itu menunjukkan ketahanan dan kerja sama dalam mengatasi tantangan ini? Hal ini mungkin masih dapat diperdebatkan, seperti pada isu Myanmar yang masih mengambang tanpa tindak lanjut yang rigid dari Asean.
Pengaruh Regional adalah faktor yang menganalisis pengaruh organisasi dalam membentuk kebijakan dan norma regional. Apakah ASEAN terus menetapkan agenda pada isu-isu regional yang penting, atau apakah aktor lain menjadi lebih menonjol?
Hal ini juga dapat didiskusikan kembali, aktor-aktor eksternal yang membayangi persatuan Asean, cukup membuat Asean kurang holistik dalam membina integrasi ke dalamnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, hubungan negara anggota adalah faktor yang mempertimbangkan hubungan di antara negara-negara anggota ASEAN. Apakah ada ketidaksepakatan atau konflik yang signifikan dalam organisasi yang dapat mempengaruhi kohesi dan efektivitasnya?
Jika dilihat dari kompleksnya hubungan negara anggota dengan aktor eksternal, Asean seperti terbelah dan tidak menyatu pada satu suara utuh. Hal ini dapat ditelisik dari rivalitas Tiongkok dan Amerika Serikat yang membayangi Kawasan Indo-Pasifik dan Asean terletak di pusat pusaran gesekan tersebut.
Kemudian, persepsi publik adalah faktor yang mempertimbangkan persepsi ASEAN di antara populasi negara-negara anggotanya dan komunitas internasional. Apakah ada rasa percaya dan keyakinan pada kemampuan ASEAN untuk mengatasi isu-isu regional?
Jika kita telisik faktor ini, tentu perlu elaborasi lebih lanjut, karena kompleksitas demografi Asean, banyak yang tidak sadar bahwa Asean itu ada. Maka dapat disimpulkan Asean masih hanya eksis di tingkat seremonial saja, tanpa ada pengejawantahan yang konkret dari pemaknaan kehadiran Asean secara nyata bagi masyarakat Asean.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Asean sebagai organisasi regional yang sudah eksis lama, signifikansinya belum terlalu menjamah tanah di bumi masyarakat Asean, masih bersifat seremonial tingkat tinggi. Diperlukan sebuah usaha nyata untuk signifikansi yang riil dari persatuan dan kesatuan Asean sebagai entitas kebangsaan bangsa-bangsa di Asia Tenggara untuk dapat terus eksis dan memberikan manfaat langsung pada masyarakat negara-negara anggotanya.