Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Geoekonomi Greenland Pasca Keluar dari Uni Eropa
7 Mei 2024 16:31 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Davi Rhabin Gibrant tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keluarnya Greenland dari Uni Eropa pada tahun 1985 memulai fase baru dalam sejarah politik dan ekonominya. Keputusan ini merupakan titik balik besar dalam dinamika geopolitik wilayah ini, dan dampak jangka panjangnya belum sepenuhnya jelas. Greenland kini mempunyai kendali penuh atas kebijakan ekonomi dan lingkungan hidup mereka sendiri, yang mempunyai implikasi signifikan tidak hanya bagi wilayah tersebut namun juga bagi keseluruhan kondisi geopolitik Arktik.
ADVERTISEMENT
Keputusan Greenland untuk meninggalkan Uni Eropa merupakan keputusan yang telah dipertimbangkan dengan matang dan memiliki dampak yang luas.sebagai bagian dari Kerajaan Denmark, Greenland telah lama menjalin hubungan unik dengan Uni Eropa melalui status otonominya. Namun keputusan untuk meninggalkan Uni Eropa menandakan langkah Greenland untuk memperkuat kedaulatan dan kendali atas politiknya Greenland memasuki fase baru dalam upayanya untuk mengambil tanggung jawab atas kebijakan ekonomi dan lingkungannya serta menentukan arah masa depannya.
Keluarnya Greenland dari Uni Eropa
Saat Greenland masih tergabung dengan Uni Eropa, terdapat banyak kendala dalam mengelola sumber dayanya. Pada saat itu, kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Uni Eropa seringkali dianggap tidak menguntungkan bagi Greenland sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap pembangunan dan perekonomian negara tersebut.
Karena alasan ini, Greenland telah memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa, melalui Referendum keanggotaan Greenland di Komunitas Eropa 1982. Greenland yang saat itu telah bergabung dengan masyarakat ekonomi Eropa (MEE), yang kemudian berganti menjadi Uni Eropa (UE). Greenland telah tergabung dengan MEE bersama dengan denmark pada tahun 1973, namun karena kekhwatiran terhadap kebijakan yang di buat oleh Uni Eropa saat itu memutuskan utnuk melakuka Referendum.
ADVERTISEMENT
Referendum tahun 1982 melakukan pemilihan untuk apakah mereka ingin keluar dari MEE dibawah keanggotaan Denmark atau meninggalkan MEE dan tetap menjadi anggota kerajaan denmark. hasilnya mayoritas mendukung untuk keluar dari keanggotaan di MEE dan Greenland secara resmi keluar dari keanggotaan di tahun 1985. Dengan ini Greenland dapat memegang kontrol atas sumber daya ini demi kepentingan perekonomian dan pembangunan nasionalnya sendiri.
Keluarnya Greenland dari Uni Eropa akan memberikan Greenland kontrol yang lebih besar terhadap kebijakan penangkapan ikannya. Hal ini akan memungkinkan Greenland mengembangkan strategi pertumbuhan ekonomi yang lebih menguntungkan setelah meninggalkan Uni Eropa. Sektor perikanan Greenland mengalami pertumbuhan yang lebih signifikan karena penerapan kebijakan yang lebih fleksibel mengenai keberlanjutan sumber daya dan kebutuhan industri lokal.
ADVERTISEMENT
Pasca keluarnya Greenland dari Uni Eropa
Sejak Greenland keluar dari Uni Eropa, pemerintah negara tersebut terus berinvestasi dalam pengembangan teknologi dan infrastruktur di sektor perikanan. program penelitian dan pengembangan yang mereka lakukan untuk meningkatkan efesiensi dalam penangkapan dan pengolahan sambil memperhatikan dampak yang kemungkinan dapat ditimbulkan di lingkungans sekitarnya.
Namun keluarnya Greenland dari Uni Eropa juga membawa tantangan tersendiri.Greenland perlu menjaga hubungan perdagangan dan menjalin kerja sama yang baru, dan stabil dengan negara lain. Greenland harus segara terlibat dalam negosiasi perdagangan dengan Uni Eropa dan mitra dagang utama lainnya untuk menjaga ekspor perikanannya. Hal, ini perlu dijadikan sebagai prioritas untuk mempertahankan akses ke pasar.
Karena sektor perikanan dikontrol sendiri, Greenland mempunyai tanggung jawab yang besar untuk memastikan tidak terjadi penangkapan ikan yang berlebihan.Pertumbuhan industri perikanan juga berdampak pada lingkungan dan komunitas lokal di sekitar Greenland. Pertumbuhan industri perikanan harus diimbangi dengan pemantauan lingkungan yang ketat dan perhatian terhadap dampak ke Masyarakat lokal. Greenland perlu memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak merugikan lingkungan laut atau kesejahteraan masyarakat lokal, termasuk komunitas nelayan tradisional. Oleh karena itu, perlunya menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan dan warga negara mereka.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Keputusan Greenland untuk keluar dari Uni Eropa memulai babak baru dalam sejarah geoekonomi Greenland, yang berpusat pada sektor perikanan. Meskipun Greenland menghadapi beberapa tantangan, keputusan untuk meninggalkan Uni Eropa, keputusan ini memberikan Greenland kebebasan untuk mengontrol sumber daya dan mengembangkan perekonomiannya. Untuk mewujudkan potensi yang dimiliki, Greenland harus terus memperhatikan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, lingkungan hidup, dan kesejahteraan masyarakat.