Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Triangle Exposure: Tiga Elemen Wajib Fotografi
14 April 2022 13:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Deana Am tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal paling mendasar dalam bidang fotografi ialah mempelajari Triangle Exposure. Berikut ini penjelasan dari setiap elemen yang wajib diketahui sebagai seorang pemula.
1. ISO
ISO berfungsi untuk menambah brightness atau kecerahan gambar yang akan ditangkap. Semakin tinggi ISO maka akan semakin terang. Sebaliknya, semakin rendah ISO maka akan semakin gelap. ISO tinggi biasa dipergunakan di dalam ruangan atau indoor yang minim cahaya.
Sementara ISO rendah sangat cocok digunakan di luar ruangan atau outdoor karena cahaya yang masuk sudah lebih dari cukup (berlaku pada pagi hingga sore hari alias sebelum matahari terbenam). ISO yang tinggi juga bisa digunakan di outdoor jika sudah larut malam karena tidak ada lagi bantuan sinar matahari.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu diingat bahwa semakin tinggi ISO akan menghasilkan gambar yang resolusinya lebih rendah dibandingkan dengan memakai ISO rendah. ISO yang terlalu tinggi atau kisaran 1.000 ke atas akan menghasilkan gambar yang sedikit pecah. Jadi tips fotografi yang pertama ialah gunakan ISO di bawah 1000 untuk menghasilkan gambar dengan resolusi yang bagus dan anti pecah.
2. Shutter Speed
Shutter Speed berfungsi untuk mengatur kecepatan kamera dalam menangkap sebuah gambar. Shutter Speed memiliki ukuran berupa pecahan di mana ada pembilang dan penyebut. Gambar di atas menunjukkan angka 1 sebagai pembilang dan angka 80 sebagai penyebut. Pembilang tidak akan berubah, sementara penyebut bisa berubah sesuai dengan pengaturan yang diinginkan.
Semakin besar penyebut makan akan semakin cepat kamera mengambil suatu gambar. Biasanya penyebut yang besar dipergunakan untuk menangkap benda bergerak seperti mobil yang sedang melaju, manusia yang sedang berjalan, dll. Sementara Shutter Speed dengan penyebut yang kecil digunakan untuk menangkap benda mati seperti vas bunga, produk minuman, dll.
ADVERTISEMENT
Semakin besar penyebut pada Shutter Speed maka cahaya akan semakin berkurang, dan berlaku sebaliknya. Shutter Speed minimal diatur pada 1/50-1/60 jika memang mendesak dan dibutuhkan cahaya lebih. Namun jika kamu menggunakannya di outdoor dan banyak cahaya masuk, disarankan untuk mengatur Shutter Speed dengan penyebut 3 digit misal, 1/150, 1/180, dst.
3. Aperture
Aperture atau kerap disebut diafragma berfungsi untuk mengatur pembukaan lensa. Nama tombol untuk mengatur Aperture pada kamera ialah AV, sedangkan lambang dari Aperture itu sendiri ialah F.
Aperture memiliki bilangan angka desimal. Misalnya, 3,0, 4,0, 5,5, dst. Minimal dan maksimalnya Aperture ditentukan dari lensa kamera yang digunakan. Lensa kit atau lensa bawaan kamera biasanya memiliki minimal F sebesar 3,5 dan maksimal F sebesar 22. Sementara lensa fix bisa lebih kecil lagi dengan minimal F 1,0 dan maksimal F sebesar 22.
ADVERTISEMENT
Semakin kecil angka F maka pembukaan lensa akan semakin besar sehingga cahaya yang masuk juga banyak. Sementara F dengan angka semakin besar akan mengurangi pembukaan lensa sehingga cahaya yang masuk akan makin sedikit.
Tips mengatur aperture ialah gunakan aperture kecil jika berada di indoor dan minim cahaya, dan sebaliknya.