Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Powerbank di Pesawat: Kenyamanan atau Ancaman? Pilihan Ada di Tangan Penumpang
9 April 2025 9:41 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Dedy Setiyawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di era digital yang serba cepat ini, ponsel sudah menjadi “nyawa kedua” kita. Mulai dari navigasi, komunikasi dengan teman atau keluarga, hingga urusan pekerjaan, semua dilakukan lewat layer kecil itu. Maka wajar jika banyak orang tak berpikir dua kali untuk membawa powerbank ke mana pun, termasuk ke dalam pesawat. Tapi pertanyaannya bukan lagi “Apakah powerbank penting?” melainkan “Seberapa besar risikonya di udara?”
ADVERTISEMENT
Boleh Bawa Powerbank ke Pesawat, Tapi Ada Aturannya
Secara umum, powerbank boleh dibawa ke dalam pesawat. asalkan kamu mengikuri aturan yang berlaku. Powerbank hanya boleh dibawa di tas kabin, bukan di bagasi terdaftar. Kenapa? Karena kalau sampai terjadi hal yang tidak diinginkan seperti korsleting atau kerusakan, kru pesawat bisa segera bertindak jika powerbank ada di kabin. Jika disimpan di bagasi, bisa gawat karena tidak akan langsung terlihat dan membahayakan semua orang yang berada dalam pesawat.
Anatomi Risiko: Potensi Bencana Baterai Litium-ion dalam Konteks Penerbangan
Inti permasalahan bahaya pada powerbank di pesawat berakar pada sifat kimiawi baterai litium-ion yang rentan terhadap fenomena thermal runaway. Kondisi eksotermik ini dapat terpicu oleh beragam faktor, termasyk defisiensi manufaktur, kerusakan fisik akibat tekanan atau benturan, serta korsleting internal ataupun ekstrenal. Konsekuensi dari thermal runaway dapat berupa pelepasan panas berlebih, emisi asap beracun, hingga potensi lain seperti kebakaran atau ledakan.
ADVERTISEMENT
Lingkungan operasional pesawat terbang secara inheren memperkuat potensi risiko ini. Fluktuasi tekanan udara yang signifikan selama siklus penerbangan, meskipun telah diantisipasi dalam desain baterai modern, tetap merupakan faktor tekanan eksternal yang dapat memperburuk kondisi baterai yang substandard atau telah mengalami kerusakan mikroskopis. Lebih lanjut, konfigurasi kabin pesawat sebagai ruang tertutup dengan tingkat kepadatan penumpang dan barang bawaan yang tinggi memperbesar dampak negatif sekiranya terjadi insiden termal. Keterbatasan ruang gerak, akses terbatas terhadap peralatan pemadam kebakaran khusus untuk material litium, serta potensi timbulnya kepanikan massal dapat secara signifikan menghambat upaya mitigasi dan evakuasi.
Evaluasi Efektivitas Regulasi Saat Ini: Kesenjangan antara Prosedur dan Implementasi di Lapangan
Regulasi yang berlaku saat ini, yang umumnya melarang penempatan power bank dalam bagasi tercatat dan membatasi kapasitas daya yang diperbolehkan dalam bagasi kabin, merupakan langkah awal yang patut diapresiasi. Rasional di baliknya adalah untuk memindahkan potensi risiko ke area yang memungkinkan pengawasan dan penanganan yang lebih efektif oleh awak kabin. Namun demikian, efektivitas implementasi regulasi ini di lapangan masih menyisakan sejumlah pertanyaan krusial.
ADVERTISEMENT
Sejauh mana ketelitian prosedur pemeriksaan keamanan di bandara mampu mendeteksi power bank yang tidak memenuhi standar atau melampaui batas kapasitas yang ditentukan? Apakah pemahaman penumpang mengenai regulasi ini telah mencapai tingkat yang memadai? Tidak jarang ditemukan kasus di mana penumpang kurang menyadari implikasi bahaya yang sesungguhnya atau bahkan berupaya menyembunyikan power bank di bagasi tercatat demi alasan kepraktisan semata. Defisiensi dalam kesadaran dan potensi pelanggaran aturan, baik disengaja maupun tidak, merupakan celah keamanan yang memerlukan penanganan yang lebih serius dan sistematis.
Melampaui Batas Regulasi Normatif: Urgensi Edukasi Komprehensif dan Standarisasi Produk yang Tegas
Mengandalkan regulasi semata tanpa diiringi oleh program edukasi yang efektif dan standarisasi produk yang ketat merupakan pendekatan yang kurang optimal. Penumpang perlu memahami justifikasi di balik setiap aturan, bukan sekadar menghafal daftar larangan dan batasan. Kampanye informasi yang berkelanjutan melalui berbagai platform komunikasi, termasuk situs daring maskapai, pengumuman visual dan auditif di area bandara, serta presentasi keselamatan dalam penerbangan, harus diintensifkan guna meningkatkan kesadaran kolektif mengenai potensi risiko yang terkait dengan power bank.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, diperlukan implementasi standarisasi yang lebih ketat terhadap kualitas dan keamanan power bank yang beredar di pasar. Otoritas regulasi terkait perlu memastikan bahwa seluruh produk power bank telah melalui serangkaian pengujian keamanan yang komprehensif dan dilengkapi dengan sertifikasi yang kredibel. Tindakan penegakan hukum yang tegas perlu diterapkan terhadap produsen yang terbukti memproduksi dan mendistribusikan produk di bawah standar atau bahkan produk palsu, yang seringkali menjadi sumber utama permasalahan baterai.
Inisiatif Progresif: Mendorong Adopsi Teknologi yang Lebih Aman dan Alternatif Sumber Daya
Meskipun teknologi baterai litium-ion masih mendominasi pasar penyimpanan energi portabel, inovasi di bidang ini terus berkembang. Maskapai penerbangan dan otoritas regulasi perlu mulai mempertimbangkan potensi adopsi teknologi baterai yang memiliki profil keamanan yang lebih unggul di masa depan. Alternatifnya, dapat dipertimbangkan insentif bagi pengembangan power bank dengan fitur keamanan yang lebih canggih, seperti mekanisme proteksi termal yang berlapis, sistem pencegahan korsleting yang efektif, serta desain fisik yang lebih tahan terhadap kerusakan mekanis.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, maskapai penerbangan dapat mengeksplorasi penyediaan fasilitas pengisian daya terintegrasi yang lebih memadai di dalam kabin pesawat. Meskipun inisiatif ini memerlukan investasi infrastruktur, potensi manfaat jangka panjangnya dalam mengurangi ketergantungan penumpang pada power bank pribadi dan memitigasi risiko keamanan patut dipertimbangkan secara serius.
Konklusi: Imperatif Keamanan Penerbangan sebagai Prioritas Utama
Bahaya yang ditimbulkan oleh power bank dalam konteks penerbangan bukanlah isu yang dapat diabaikan. Potensi terjadinya insiden termal memiliki implikasi keselamatan yang serius dan dapat mengancam nyawa. Sementara regulasi yang berlaku saat ini merupakan langkah awal yang esensial, efektivitasnya sangat bergantung pada implementasi yang konsisten, pemahaman penumpang yang mendalam, serta standarisasi produk yang lebih ketat.
Sudah saatnya bagi seluruh pemangku kepentingan dalam industri penerbangan otoritas regulasi, maskapai penerbangan, produsen power bank, dan penumpanng untuk berkolaborasi secara lebih proaktif. Program edukasi yang berkelanjutan, penegakan regulasi yang tegas, standarisasi produk yang komprehensif, serta eksplorasi teknologi penyimpanan energi yang lebih aman merupakan langkah-langkah imperatif yang perlu segera diimplementasikan. Keamanan penerbangan merupakan prioritas tertinggi yang tidak dapat dikompromikan demi kenyamanan sesaat yang ditawarkan oleh power bank. Kita tidak dapat menunggu hingga terjadinya insiden yang merugikan untuk menyadari urgensi penanganan isu ini secara serius dan komprehensif. Tindakan pencegahan yang terstruktur dan berkelanjutan adalah satu-satunya cara untuk memastikan keamanan dan integritas operasional penerbangan bagi seluruh pihak.
ADVERTISEMENT