Adikku Sayang, Selamat Ulang Tahun

https://pixabay.com/id/photos/anak-kucing-kucing-teman-teman-6260624/

Hari ini tidak hanya membuat aku pilu dengan perubahan aksara, tetapi mengingatkan tentang kelahiran seorang adik. Annisa Sifanabilah, dan saya lebih akrab dengan sebutan Annis.

Dia memang bukan adik sedarah tetapi rasanya seperti sedarah, adik kelas waktu duduk di bangku menengah pertama.

Sedikit saya deskripsikan tentangnya, adik cantik memiliki hidung mancung, berbadan kurus dan tinggi, memiliki kulit putih, dan sangat cerdas.

Dia selalu meraih peringkat sejak duduk di sekolah dasar, tak lupa Annis mempunyai suara yang bagus ketika bernyanyi, pandai memainkan alat musik seperti gitar dan piano.

Ilustrasi siswa berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Foto: Toto Santiko Budi/Shutterstock

Dia juga sangat aktif dalam berorganisasi hingga diberikan kepercayaan sebagai pengurus inti dari masa sekolah hingga kuliah. Ya, tepat 13 Januari 2002 dia lahir ke bumi dan sekarang di tahun 2023 seharusnya dia berusia 21 tahun.

Pada 13 Februari 2022 lalu, sehabis aku bangun tidur dan ketika mengecek ponsel rasanya sungguh gemetar, seperti petir menghampiri.

Kabar buruk, tentang meninggalnya Annis karena sakit. Sedih rasanya, tangis yang begitu pecah dan bingung ini benar atau hanya mimpi?

Namun, ketika bertanya kepada teman-temannya, mereka menyatakan kalau ini benar Annis sudah tidak ada bersama kita di umur 20 tahun.

Ilustrasi di rumah sakit. Foto: shop_py/Shutterstock

Bahkan aku sangat menyesali karena tidak tahu jika ia sakit dan dirawat. Tiba-tiba dapat kabar sudah tidak ada, pasti kalian mengertikan rasanya bagaimana?

Dia seorang mahasiswi keperawatan di Politeknik Kesehatan Bandung, mungkin seharusnya sekarang semester 6. Dulu aku ingat betul, ketika dia baru lulus sekolah dan bertanya pendapat mengenai kelanjutan perguruan tinggi sebab di waktu yang bersamaan lolos seleksi dari sekolah di kampus negeri di Bandung dengan Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar dan Keperawatan di Politeknik Bandung.

"Annis senangnya di mana? Annis harus pilih sesuai keinginan dan hati, karena yang menjalankan kamu bukan orang lain. Tetapi apa pun pilihan kamu, aku akan dukung kok!" kataku kala itu, tidak lupa aku memberikan opsi pahit manisnya dari kedua pilihan tersebut.

Tidak lama, Annis memberi kabar kalau ia akhirnya memilih menjadi perawat.

Ilustrasi ulang tahun. Foto: Shutter Stock

Annisa Sifanabilah adikku sayang, selamat ulang tahun ya. Aku sangat ingat dulu kamu pernah sakit dan dirawat di rumah sakit Ciawi.

Lalu kamu bilang "Aku capek kak, aku sudah tidak kuat. Sakit kak, sakit banget," sedih banget dengarnya, tetapi kamu hebat kenyataannya kamu bisa bertahan, kuat sampai lulus sekolah dan berkuliah.

Namun, mungkin sakit yang kamu rasa benar-benar sudah tidak bisa ditahan dan mungkin Allah lebih sayang kamu. Padahal kita sudah berencana untuk main bersama ketika kita pulang ke Bogor. Namun, akhirnya kamu pergi terlalu cepat.

Semoga kamu di tempatkan di sisinya yang paling baik, yang tenang ya adik. Nanti aku main lagi ke rumah baru kamu. Miss you, adik!

Teruntuk kalian yang membaca tulisanku jangan lupa doakan Annis ya, Al Fatihah. Love you all.

Maaf sayang, tulisan ini telat ke publish karena memang lama sekali moderasinya.

Teruntuk aksara pernyataanku masih sama, aku merindukanmu mari kembali.