Konten dari Pengguna

Nilai Mistis Religius yang Mencerminkan Sosial

Abdollah
Doktor Mamajemen Pendidikan, Penulis Artikel dan Buku Pendidikan.
17 Agustus 2023 10:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdollah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kota New York, Amerika Serikat. Foto: littlenySTOCK/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kota New York, Amerika Serikat. Foto: littlenySTOCK/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dari yang mistis sampai yang fungsional. Dalam sistem nilai budaya indonesia nilai-nilai itu mengandung empat konsep, yaitu manusia itu hidup dalam komunitasnya, masyarakatnya serta di dalam semestanya sekitarnya, dengan segala aspek kehidupan itu manusia pada hakikatnya tergantung kepada sesamanya, karena itu ia harus selalu berusaha untuk sedapat mungkin memelihara hubungan baik dengan sesamanya, dan selalu berusaha sedapat mungkin bersifat comfrom atau comfromitas yaitu berbuat sama dan bersama-sama dengan sesamanya dalam suatu komunitas
ADVERTISEMENT
Menurut koentjaningrat (1981) memang upacara-upacara yang diadakan untuk memperingati masa-masa peralihan itu bersifat universal, artinya ada pada semua kebudayaan di dunia ini, hanya saja tidak setiap peralihan itu dianggap sebagai tahapan yang penting bagi semua kebudayaan yang ada.
Negara Amerika serikat terdiri dari beberapa etnis yang datang di antaranya ada etnis White Anglo Saxon Protestan (WASP) yang merupakan kelompok berkulit putih (White) yang kebanyakan berasal dari Inggris, atau yang berbahasa Inggris (Anglo Saxon) dan beragama Protestan WASP adalah sebuah tradisi tentang siapa yang seharusnya menjadi penguasa di Amerika Serikat.
Etnis Orang Amerika Keturunan Penduduk Asli Amerika (Native Americans) telah ada si benua amerika sebelum terjadi gelombang migrasi dari kelompok etnik dari Eropa, Afrika, maupun Asia selama lima ratus tahun dan kebanyakan dari mereka dimarjinalkan, etnis Orang Amerika Keturunan Afrika (African Americans)kedatangan mereka yang semakin banyak mengakibatkan mereka dianggap sebagai budak.
ADVERTISEMENT
Jumlah mereka di AS diperkirakan 10 juta orang yang tinggal di bagian barat benua. Kelompok etnik ini pada tahun 1960-an melakukan gerakan hak sipil yang memenangkan secara legal berupa penghapusan diskriminasi ras, termasuk penghapusan diskriminasi sekolah, hak sipil, serta penggunaan fasilitas umum.
Etnis Orang Amerika Keturunan Asia (Asian Americans) kelompok ini 4 persen berasal dari cina dan jepang di samping imigran dari Filipina, Korea, disusul orang Vietnam yang baru masuk ke AS dalam beberapa tahun terakhir ini. Tiga kelompok terakhir ini dikenal di As sebagai Recent Asian Immigrants.
Orang Cina Amerika (Chinese Americans) merupakan bagian dari Asian amerikans, etnis Orang Amerika yang berkebudayaan Spanyol (Hispanic Americans) secara etimologi Hispanis/Hispano dikenal dengan Hispono Amerika. Hispanis Amerika merupakan kelompok etnik yang dapat dikatakan mewakili tiga budaya. Mexican American (Meksiko), Puerto Rico dan Cuban American (Cuba) .diantara beberapa entis tersebut hanya White etnis yang satu ini yang mampu membawa perubahan pada Amerika serikat.
ADVERTISEMENT
White Ethnic Americans merupakan kelompok orang Amerika berkulit putih yang menyatakan dirinya “tidak terikat” dengan WASP. Jadi, mereka digolongkan dalam kelompok etnik non-WASP. Mereka yang termasuk golongan ini adalah orang Jerman, Irlandia, Italia dan Polandia.
Memang pernah terjadi kebijakan di AS untuk membatasi kuota imigran yang berasal dari empat negara ini antara 1921 dan 1968 namun tidak berhasil. Masuknya etnis karena migrasi pekerja atau budak dari Afrika mengembangkan budayanya yang khas, walaupun sudah dipengaruhi budaya Amerika.
Sesudah perang saudara meletus pertengahan abad 19, Presiden Abraham Lincoln memberikan pendidikan terhadap veteran perang etnis Negro dan pendidikan bagi anak-anaknya. Sesudah Perang Dunia II gerakan Civil Rights Movement (Gerakan Hak-hak Sipil) terutama di bawah Dr Martin Luther King telah menghasilkan praktik pendidikan yang tidak membedakan warna kulit.
ADVERTISEMENT
Selain etnis di atas, akhir abad 19 dan awal 20 terjadi gelombang imigran Yahudi dari Eropah Timur yang mengalami pengejaran. Selain itu masuk pula imigran Asia, terutama Cina dan Jepang sebagai tenaga kerja dalam pembangunan jalan kereta api di Pantai Barat (California).
Kelompok ini ditambah imigran dari Hongkong, Taiwan, Cina, Vietnam dan Korea. Ahli demografi memprediksikan bahwa siswa kulit berwarna berkisar 46 % dari populasi usia sekolah negara menjelang tahun 2020. Siswa ini telah menjadi mayoritas di distrik sebagian besar sekolah di dua puluh lima negara bagian seperti California.
Bukan hanya siswa menjadi meningkat ragamnya nanti, namun mereka juga menjadi semakin miskin. Jurang pemisah antara 85% masyarakat AS dan yang miskin 1 % dari penduduk semakin meluas. Sekitar satu dari lima anak di AS yang keluar sekolah adalah karena miskin dan 15 juta anak di negara hidup berada di tangan perempuan.
ADVERTISEMENT
Demikianlah wajah pluralis AS yang disertai gelombang hak asasi manusia membangkitkan semangat baru untuk menumbuhkan masyarakat yang lebih demokratis. Kelompok etnis ini mendapat perlakuan yang sama. Kini, dalam bidang pendidikan, pengaruh kesetaraan ini melahirkan pedagogik yang memberikan.