Konten dari Pengguna

Ajak Dosen dan Mahasiswa Menulis Reportase, Deni Darmawan : Banyak Manfaatnya

Deni Darmawan
Standardisasi Dai MUI Angkatan ke-24, Trainer Pojok Literasi Sekolah, Dosen Unpam, Tuton FKIP-UT, dan Guru Intercultural School.
4 Desember 2022 20:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Deni Darmawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Deni Darmawan saat memberikan pelatihan di ruang Prodi Ekonomi Syariah Unpam (dokpri)
zoom-in-whitePerbesar
Deni Darmawan saat memberikan pelatihan di ruang Prodi Ekonomi Syariah Unpam (dokpri)
ADVERTISEMENT
Oleh : Deni Darmawan
“Menulis reportase di era digital menjadi peluang untuk memberikan informasi untuk seluruh lapisan masyarakat,” ujar Deni Darmawan yang menjadi narasumber pelatihan Menulis Reportase di Era Digital pada Sabtu (26/11/2022) di ruang Prodi Ekonomi Syariah Universitas Pamulang (Eksyar-Unpam) gedung Viktor lantai 5.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini dihadiri oleh Mukhoyyaroh Kaprodi Ekonomi Syariah, dosen dan mahasiswa. Diharapkan, pelatihan ini mampu mendobrak kemampuan menulis dosen dan mahasiswa, khususnya menulis reportase di era digital.
Dalam paparannya, Deni menjelaskan pentingnya menulis di era digital. “Era ini menjadi peluang untuk kita untuk meningkatkan kemampuan menulis. Begitu banyak platform digital yang bisa dimanfaatkan untuk menulis berbagai macam genre,” terangnya.
Flyer pelatihan (dokpri)
Era ini, penyebaran informasi begitu cepat. Dari seluruh penjuru dunia, semua informasi mampu dikemas dengan tulisan yang enak dibaca. Dengan satu gawai saja, semua informasi bisa diakses dan menjelajahi dunia maya. Media mainstream pun sudah banyak menyediakan blog untuk menampung semua tulisan dari berbagi masyarakat.
Sayang sekali, jika setiap kegiatan, aktivitas penting lainnya, tidak ditulis reportasenya. Menulis berita atau reportase harus sesuai kaidah jurnalistik. Cirinya, tulisannya singkat, padat dan mudah dipahami.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis reportase. “Langkah pertama, membuat judul. Kedua, membuat lead (5W + 1H). Ketiga membuat badan berita. Ke-empat penutup. Menulis reportase seperti piramida terbalik. Informasi penting di awal, sedang informasi selanjutnya tidak penting,” lanjut Deni yang juga mengampu penulisan kreatif.
Jika kemampuan menulis reportase bisa dikuasainya, maka akan banyak memberikan keuntungan. “Memberikan informasi yang benar, adalah bagian mencerdaskan bangsa. Era digital sering dibanjiri hoaks. Dengan memberikan informasi yang valid, benar dan bermanfaat, maka kita sudah ambil bagian untuk memajukkan bangsa,” ujar Deni yang juga suka menulis khutbah dalam bentuk repoortase.
Keuntungan kedua, rekam jejak akan terarsip dengan baik. “Ketika kita ingin mencari informasi di mesin pencarian google, maka semua rekam jejak kita akan tersimpan dan masyarakat bisa mengaksesnya. Jika rekam jejak lembaga atau seseorang terdokumentasi dengan baik, maka akan membentuk personal branding bagi lembaga atau orang tersebut. Mari, buat rekam jejak digital yang inspiratif dan bermanfaat dengan menulis reportase setiap kegiatan kita,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Diakhir acara, Deni langsung memberikan tips menulis reportase. “Mari, kita coba praktikkan,” pungkasnya.
Deni Darmawan bersama bersama peserta pelatihan (dokpri)