Bentuk Diri dan Tingkatkan Pengetahuan yang Responsif Bagi Sesama

Dental Emergency (DENMER) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta kembali mengadakan pelatihan tentang Kegawatdaruratan Kedokteran Gigi. Pelatihan kali ini merupakan pelatihan terakhir yang diselenggarakan oleh Dental Emergency pada periode 2022/2023 dengan mengusung tema “The Importance of Emergency Management Training”. Selalu berlandaskan visi misinya, Dental Emergency akan selalu memberikan pelatihan kepada anggotanya yang berguna untuk meningkatkan skill dan pengetahuan anggota Dental Emergency agar lebih siap ketika terjun langsung ke masyarakat dan mengabdi. Diluar itu, pelatihan ini memang menjadi salah satu bekal penting yang harus diketahui dan dikuasai oleh mahasiswa kedokteran gigi dengan tujuan agar lebih peka, responsif, dan sigap apabila sewaktu-waktu terjadi hal yang bersifat kegawatdaruratan dan memerlukan penanganan segera.

Sesi materi oleh saudara Fajar Wahyu Triatmaja S.KG

Pelatihan Kegawatdaruratan KG ini dilaksanakan dalam 2 hari, yaitu perolehan materi (20/05/2023) dan simulasi bersama Dental Rescue (DENRES) (21/05/2023). Penyampaian materi di hari pertama pelatihan oleh Mas Fajar Wahyu Triatmaja, S.KG meliputi syok anafilaktik, syncope, avulsi gigi dan kegoyahan gigi karena trauma, fraktur TMJ, rahang, dan dentoalveolar, perdarahan pasca exo (pencabutan gigi), dislokasi rahang/TMJ, intoksisitas obat (penggunaan dalam praktik KG).

Sesi sharing dengan Dental Rescue

Setelah mendapatkan materi, pada hari kedua pelatihan dilakukan simulasi dengan membentuk stase bersama denres. Dalam melakukan stase, anggota denmer dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok didampingi beberapa denres untuk melatih simulasi di setiap stasenya. Pada saat simulasi tersebut, anggota denmer berkesempatan untuk mempraktikan secara langsung tentang materi yang sudah disampaikan sebelumnya.

Sesi stase dengan Dental Rescue

Harapan dengan diadakannya pelatihan rutin termasuk Pelatihan Kegawatdaruratan Kedokteran Gigi ini, anggota denmer lebih bisa menentukan tindakan dengan benar yang harus dilakukan sesegera mungkin ketika terjadi kegawatdaruratan saat coass maupun profesi nantinya.