Konten dari Pengguna

Menggali Lebih Dalam Makna Lagu Beranjak Dewasa – Nadin Amizah

Dera Komalasari
seorang mahasiswa psikologi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
19 Desember 2022 14:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dera Komalasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Lagu Beranjak Dewasa - Nadin Amizah (Sumbeer: Foto Pribadi Penulis)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lagu Beranjak Dewasa - Nadin Amizah (Sumbeer: Foto Pribadi Penulis)
ADVERTISEMENT
Siapa sih anak muda yang tidak tau lagu Beranjak Dewasa karya Nadin Amizah? Sepertinya hampir semua anak muda tau salah satu lagu healing ini. Secara ringkas, lagu ini bercerita tentang proses pendewasaan anak muda yang mengalami masa-masa sulit dalam kehidupannya. Tanpa bertele-tele, yuk kita gali lebih dalam makna lagu ini!
ADVERTISEMENT
Sebelum kita menggali makna lagu ini lebih dalam, mari kita cari tau terlebih dahulu apa itu dewasa? Ada beberapa teori yang saya temukan mengenai dewasa, salah satunya yakni teori Hurlock, bahwa dewasa awal yakni masa peralihan dari masa remaja menjadi dewasa dengan periode dewasa awal yakni dari usia 18 sampai 40 yang ditandai dengan pencarian identitas diri. Namun, jika kita berbicara tentang dewasa, menurut saya dewasa merupakan hal yang konstan dan membutuhkan proses, sehingga tidak sedikit di sekitar kita seseorang yang usianya masih di bawah 18 tahun sudah terlihat dewasa dan sebaliknya, banyak juga seseorang yang usianya di atas 18 tahun tapi tidak terlihat dewasa sama sekali.
Lagu ini diawali dengan kalimat “Pada akhirnya ini semua hanyalah permulaan", kalimat tersebut merupakan sebuah kalimat konklusi (kesimpulan) yang biasanya dapat kita temukan pada bagian penutup suatu paragraf, cerita, atau bahkan lirik lagu. Namun, Nadin Amizah memilih untuk meletakkan kalimat penutup ini di awal lirik lagu nya. Kira-kira kenapa ya?
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menyiratkan bahwa kalimat kesimpulan yang diletakkan di awal lirik lagu tersebut merupakan inti pesan yang ingin disampaikan melalui lagu tersebut. Nadin tidak membahas awalan, penyebab, atau konflik apapun dalam lagu tersebut, melainkan beliau hanya membahas kesimpulan atas apapun alasannya dan apapun konfliknya akan berakhir dengan satu penyelesaian. Namun meskipun demikian, itu semuanya akan menjadi sebuah permulaan yang baru. Sebab, semua akhir dari suatu apa pun adalah permulaan untuk hal lainnya.
Kemudian lirik selanjutnya adalah “Pada akhirnya kami semua berkawan dengan sebentar. Berbaring tersentak tertawa. Tertawa dengan air mata. Mengingat bodohnya dunia dan kita yang masih saja berusaha
Menurut saya, Keyword pada lirik tersebut adalah bagian “berkawan”. Topik yang dibahas dalam bagian ini adalah masa muda. Sebagaimana dijelaskan dalam lirik selanjutnya yang menceritakan kehidupan masa muda saat kita bangun dari tidur, kemudian beraktivitas, bersosialisasi dan tidur kembali.
ADVERTISEMENT
Seiring beranjaknya usia di masa muda, kita akan bertemu dengan yang namanya quarter life crisis yang merupakan fenomena yang tidak jarang dilalui anak muda. Krisis identitas yang terjadi karena ketidaksiapan seseorang yang terjadi saat proses transisi dari masa remaja ke masa dewasa.
Ironi hidup mengenai hal tersebut, tertuang dalam lirik bagian “tertawa dengan air mata” di mana kita merasa harus selalu terlihat bahagia dengan tertawa meskipun di balik itu semua kita menangisi kehidupan bodoh yang kita jalani. Namun meskipun begitu, kita tidak menyerah dan tetap berusaha menjalani dan mengubah kehidupan yang tampak bodoh menjadi lebih baik.
Lagu ini merupakan kritik sosial. Sesuai dengan liriknya “Kita beranjak dewasa jauh terburu seharusnya. Bagai bintang yang jatuh jauh terburu waktu”. Benar bukan? Kita sebagai generasi muda memang beranjak dewasa jauh lebih cepat, lebih terburu dari yang seharusnya. Beban moral yang diberikan kepada generasi muda terlalu besar, terutama jika ditambah tanpa adanya dukungan dan tidak jarang ditambah dengan bumbu drama perebutan kekuasaan oleh para orang tua.
ADVERTISEMENT
Belum lagi kesenjangan sosial, kesenjangan ekonomi, kesenjangan pendidikan, kesenjangan akses sarana dan prasana, kesenjangan penegakkan hukum dan masih banyak lagi kesenjangan hidup lainnya yang terjadi dan generasi mudalah yang diberikan beban di pundaknya untuk mengubah itu semua yang jika kita telaah terkadang generasi tua pun tidak memberikan generasi muda ruang yang cukup untuk menyalurkan pendapat dan idenya. Sehingga tidak heran kesenjangan-kesenjangan tersebut sudah memakan banyak korban. Dengan mengingat satu kesenjangan saja, kesenjangan ekonomi misalnya, jutaan anak di Indonesia tidak bisa menikmati masa kanak-kanaknya. Hal itu dikarenakan mereka hidup di bawah garis kemiskinan sehingga tidak memiliki wakyu untuk bermain dengan teman sebayanya karena mereka harus memanfaatkan waktu mereka untuk bekerja.
Lirik selanjutnya adalah “Mati lebih cepat. Mati lebih cepat”. Lirik tersebut diulang dua kali yang berarti sebuah penekanan dan penegasan. Nadin Amizah seperti ingin menekankan bahwa hal tersebut bukan sekadar kemungkinan tetapi bisa menjadi sebuah kepastian. Bentuk kematian tidak selalu tentang hilangnya nyawa dari jasad, melainkan bisa berbentuk kematian ide, kematian karakter, kematian mental , atau bahkan kematian hasrat untuk berkarya. Tidak sedikit generasi muda yang mati lebih cepat di Negara ini. Tak hanya di Indonesia, melainkan di belahan dunia lain juga seperti ini. Entah mati karena depresi, bunuh diri, atau karena dibunuh demokrasi kita tidak ada yang tahu.
ADVERTISEMENT
Lirik selanjutnya yakni “Pada akhirnya tirai tertutup, pemeran harus menunduk”. Kata "tirai yang tertutup" menandakan bahwa pertunjukkan telah berakhir. Pertunjukkan yang dimaksud merupakan perjuangan generasi muda dalam meraih kesetaraan dan menghapus kesenjangan. Namun sayangnya, pertunjukkan sudah berakhir, perjuangan telah sampai pada ujungnya dan pemeran harus tunduk untuk mengakui bahwa mereka kalah dalam pertarungan tersebut.
Lirik selanjutnya yaitu “pada akhirnya aku berdoa, namaku akan kau bawa”. Lirik tersebut menyiratkan sebuah harapan semoga di masa depan kisah para anak muda akan diabadikan dalam sejarah. Entah itu kisah kecil perjuangan generasi muda mencari makan atau mengais puing-puing kehidupan, keluarga, pertemanan, atau kisah perjuangan besar yang akan menggugah semangat revolusi.
Setelah itu, kemudian Nadin Amizah menyanyikan lagunya kembali pada bagian reff. Nadin menceritakan ulang kisah para generasi muda dan perjuangannya dalam berbagai macam bentuk serta segala kesulitan, tantangan dan ironi yang dihadapi.
ADVERTISEMENT
Kemudian lagu tersebut ditutup dengan lirik yang sama dengan pembukaannya, “Pada akhirnya ini semua hanyalah permulaan”. Menyampaikan bahwa sebuah akhir akan sesuatu merupakan awal dari sesuatu yang lain. Semoga kisah generasi muda saat ini dijadikan pelajaran oleh generasi selanjutnya. Sebab ketika nanti perjuangan generasi muda saat ini berakhir, hanya generasi muda selanjutnyalah yang bisa melanjutkan perjuangannya.
Baiklah, itu merupakan penafsiran saya mengenai makna keseluruhan lirik lagu Beranjak Dewasa karya Nadin Amizah. Beliau benar, kita sebagai generasi muda memang dipaksa terlalu cepat dewasa. Masalah keluarga, ekonomi, sosial, pendidikan, dan mental bukanlah masalah yang mudah kita hadapi pada usia muda. Namun karena memang kehidupan dunia sekejam itu, jadi kita semua sudah terbiasa, bahkan tidak jarang kita hanya tertawa sambil menangis melihat kehidupan dunia. Tapi meskipun begitu, kita sebagai generasi muda tidak seharusnya berserah diri, kita harus mampu melawan dengan kemampuan masing-masing untuk tetap bertahan dan menang. Jadi, jika dalam teori Hurlock periode dewasa adalah dimulai dari usia 18 tahun sampai 40 tahun yang ditandai dengan pencarian identitas. Sedangkan dalam lagu ini, dewasa bukan karena bertambahnya usia melainkan karena seseorang telah mengalami proses pendewasaan dengan menghadapi masalah masalah kehidupan. Ternyata hal tersebut sesuai deengan teori dewasa yang dikemukakan oleh Maslow. Terakhir dari saya, beranjak dewasa tidak hanya menghadapi masalah percintaan saja, beranjak dewasa itu kompleks. Hidup tidak semulus sekolah-kuliah-lulus-kerja-nikah.
ADVERTISEMENT