Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Asap Cair Sampai ke Desa! Beginilah Teknologi Pengasapan Ikan Tanpa Asap
18 Agustus 2023 14:53 WIB
Tulisan dari KKN Undip Desa Kutosari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pekalongan (08/08/2023) - Pengajian rutin kelompok Fatayat Nahdatul Ulama Desa Kutosari tertarik dengan pengenalan teknologi baru yang dibawa oleh salah satu mahasiswi Tim II KKN Undip. Pengenalan teknologi tersebut dilakukan oleh Mahasiswi Program Studi Teknologi Hasil Perikanan bernama Zhahra Oktaviani Wibowo dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
ADVERTISEMENT
Kelompok Fatayat Nahdatul Ulama terdiri dari ibu-ibu dengan usia produktif kisaran 30-40 tahun. Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 59 orang dan bertempat di Dukuh Karang, Desa Kutosari, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan pada Jumat, 28 Juli 2023. Kegiatan ini dirasa sangat jarang dan baru dilakukan oleh kelompok Fatayat Nahdatul Ulama. Pengenalan terhadap teknologi pengasapan yang cukup terbaru ini menjadikan mereka lebih tahu mengenai adanya asap cair yang bisa digunakan untuk bahan tambahan makanan.
Pengenalan asap cair merupakan implementasi dari pengasapan ramah lingkungan yang umumnya dilakukan di Universitas Diponegoro. Acara yang dilaksanakan terdiri dari sosialisasi dan dilanjutkan dengan demonstrasi penggunaan asap cair. Proses pengasapan dengan menggunakan asap cair tidak melibatkan pembakaran bahan baku untuk menghasilkan ikan asap/ikan panggang. Pengasapan hanya memerlukan asap cair, garam, dan air yang dicampurkan dengan komposisi air 1.000 ml, 50 ml asap cair, dan 50 gram garam. Kemudian ikan direndam selama 30 menit hingga 1 jam tergantung pada bobot dan besar ikan yang digunakan kemudian ikan dimasukan ke dalam oven untuk mematangkan daging dan memberikan aroma smoke.
ADVERTISEMENT
Produk ikan asap di Desa Kutosari memiliki nama lain Ikan Panggang yang memang digemari oleh seluruh kalangan masyarakat. Namun, proses pengasapan yang dilakukan sangat mencemari lingkungan karena pembakaran bahan baku yang dilakukan dan kandungan karsinogenik akibat penempelan abu asap pada daging ikan.
"Pengenalan teknologi ini menjadi salah satu alternatif pembuatan ikan panggang yang ramah lingkungan dan lebih sehat. Teknologi penerapan asap cair harapannya bisa menjadi masa depan pengasapan ikan asap yang lebih baik dan advance," ujar Bu Mukti, sebagai Ketua Fatayat NU Desa Kutosari.
Penulis: Zhahra Oktaviani Wibowo – FPIK, Teknologi Hasil Perikanan