Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Uniknya Desa Penglipuran: Wisata Budaya yang Wajib Dikunjungi
15 April 2024 11:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Devi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Adat Penglipuran menjadi suatu destinasi yang menarik dengan keindahan alam dan kelestarian budaya yang masih kental. Terletak di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, desa ini menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat yang berada disana mampu mempertahankan warisan budaya dan alamnya. Desa Penglipuran sendiri telah mendapat predikat sebagai desa terbersih di dunia. Salah satu daya tarik alam yang luar biasa di Desa Adat Penglipuran adalah indahnya panorama alam yang menyuguhkan udara segar dengan dikelilingi hijaunya persawahan dan sungai yang jernih.
ADVERTISEMENT
Selain pesona alamnya, pelestarian budaya yang ada di Desa Adat Penglipuran juga menjadi daya tarik tersendiri. Masyarakat desa yang masih menjunjung tinggi adat dan tradisi nenek moyang menjadi pelajaran berharga bagi siapa pun yang ingin lebih memahami keanekaragaman budaya Indonesia. Mulai dari arsitektur rumah adat yang menarik hingga upacara adat yang penuh makna, semuanya menjadikan Desa Adat Penglipuran menjadi tempat yang unik dan istimewa.
Berbicara mengenai tradisi ataupun budaya yang berada di desa penglipuran, desa adat ini memiliki tradisi
1. Ngusaba
Tradisi yang diadakan untuk menyambut hari raya nyepi. Tujuan dari tradisi ngusaba adalah sebagai wujud rasa syukur atas anugerah yang telah diberikan selama ini. Selain itu, setiap 15 hari sekali, masyarakat Desa Penglipuran juga akan datang ke Pura Penataran untuk bersembahyang.
ADVERTISEMENT
2. Ngerebeg
Di Desa Penglipuran, tradisi ngerebeg berlangsung tiga kali dalam setahun. Pertama saat Galungan, lalu Kuningan, dan Buda Kliwon Pahang. Tradisi Ngerebeg sendiri memiliki makna memberikan keselamatan kepada setiap warganya dengan cara menyucikan desa dari hal-hal buruk dan memohon kepada Tuhan agar terhindar dari wabah maupun kemalangan. Tradisi ini juga bertujuan untuk menyenangkan krama.
3. Tari Baris
Desa Penglipuran mempunyai tarian khas yang disebut tari Baris. Tarian ini dibawakan pada saat upacara Dewa Yadnya. Selain pada saat upacara Dewa Yadnya tari baris juga dipentaskan pada upacara tertentu di Pura Kehen Kabupaten Bangli dan di Pura Besakih.
Desa Penglipuran juga terdapat sebuah festival budaya yang dinamakan “Penglipuran Village Festival”. Festival yang biasa diadakan pada akhir tahun ini menampilkan berbagai kegiatan mulai dari parade kostum tradisional Bali, parade Barong Ngelawang, parade seni dan budaya, dan berbagai lomba lainnya.
ADVERTISEMENT
Hal lain yang menjadi daya tarik saat berada di desa penglipuran yaitu kulinernya. Di Desa Penglipuran terdapat kuliner yang wajib dicoba yaitu loloh cemcem dan tipat cantok. Loloh cemcem adalah minuman khas yang terbuat dari daun cemcem semacam daun kedondong hutan yang dapat membantu melancarkan pencernaan. Minuman ini juga dibuat dengan cara tradisional dan dijamin bebas bahan pengawet dan pemanis buatan. Dari segi makanan, Desa Penglipuran menawarkan menu utama tipat cantok. Tipat cantok ini merupakan makanan mengenyangkan yang terdiri dari ketupat dan sayuran rebus lalu disajikan dengan saus kacang.
Desa Panglipuran menjadi surga tersembunyi di Pulau Dewata. Keindahan alam yang masih alami, budaya yang masih terjaga serta keramahan penduduknya menjadikan desa ini sebagai destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi. Pengalaman menjelajahi desa ini akan memberikan perasaan damai, tentram dan kenangan yang tidak terlupakan. Untuk itu mari kita jaga dan melestarikannya. Supaya Desa Penglipuran ini tetap terjaga sampai generasi yang akan datang.
ADVERTISEMENT