Konten dari Pengguna

6 Pondasi Membangun Lingkungan Organisasi yang Harmonis

Devinda Amalia
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang
7 November 2020 17:19 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Devinda Amalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa sih definisi organisasi bagi kalian pribadi? Secara umum, organisasi diartikan kegiatan sekelompok orang yang dikerjakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Makna organisasi ini dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang dari ekonomi, pendidikan, ilmu politik hingga manajemen. Jika kegiatan dilakukan oleh seorang saja, tentu tidak bisa dikatakan berorganisasi. Alamiahnya, perkumpulan orang ini akan membentuk suatu lingkungan. Siapa sangka memahami lingkungan itu tidak kalah pentingnya dari membuat perencanaan dalam berorganisasi?
ADVERTISEMENT

Seberapa Penting Lingkungan Organisasi yang Harmonis?

Untuk mengetahui betapa pentingnya lingkungan organisasi yang harmonis, tentu kita perlu menilik keuntungan yang akan berdampak ketika berorganisasi. Apa saja sih keuntungan yang sangat berpengaruh dalam jalannya berorganisasi? Berikut ini beberapa keuntungannya:
1. Timbul Rasa Saling Memahami
Terbentuknya lingkungan organisasi yang harmonis, terbentuk pula pola pikir terbuka pada setiap anggota untuk saling memahami satu sama lain dalam berorganisasi. Tidak sedikit kasus-kasus organisasi mengalami perpecahan yang diakibatkan oleh kepentingan ego masing-masing anggota. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya pendekatan afeksi satu sama lain dan kebersamaan dalam berorganisasi.
2. Terjalin Komunikasi dengan Baik
Seperti yang kita ketahui, miss communication merupakan salah satu faktor kegagalan dalam berorganisasi. Namun, di lingkungan yang harmonis, keterbukaan dan kejelasan dalam berkomunikasi dapat menimbulkan feedback dari komunikan karena tercipta persamaan pemahaman, sehingga jalannya organisasi tersebut lancar se-efektif komunikasi yang terjalin.
ADVERTISEMENT
3. Terbentuk Teamwork yang Kompak
Bukan sebuah rahasia lagi, jika organisasi itu identik dengan kerja sama antar anggota. Adanya struktur atau pembagian tugas yang jelas, memudahkan anggota untuk fokus pada kewajiban masing-masing. Karena dalam struktur tersebut merupakan suatu komitmen dari awal pembentukan organisasi, sehingga setiap pihak anggota yang memegang komitmennya, tentu akan terjalin keja sama yang baik untuk mencapai tujuan bersama.
4. Tumbuh Sikap Saling Percaya
Di dalam lingkungan yang paham akan kewajibannya akan tercipta kepercayaan antara anggota satu dengan anggota yang lainnya. Dengan demikian, keadaan ini meminimalisir adanya miss communication di dalam organisasi.
5. Meningkatkan produktivitas tim
Lingkungan organisasi yang harmonis akan menumbuhkan suatu kenyamanan tersendiri yang dapat dirasakan pada setiap anggota, sehingga mereka menikmati tugas yang dilakukan. Telah diteliti juga, apabila kita melakukan sesuatu atas dasar nyaman dan menyenangkan akan berdampak pula pada hasil yang akan lebih maksimal.
ADVERTISEMENT

Bagaimana Membangun Lingkungan Organisasi yang Harmonis?

Setelah mengetahui keuntungan-keuntungan yang dihasilkan dari lingkungan yang harmonis, tentu sekarang menjadi pada penasaran hal apa saja yang dapat membentuk suatu lingkungan yang demikian, bukan? Ternyata lingkungan organisasi yang harmonis itu dibangun tidak serta merta alami terbentuk. Lalu, siapa yang membangun? Ya, seluruh Sumber Daya Manusia yang berkontribusi dalam organisasi tersebut. Perlu digarisbawahi ya, seluruh bukan beberapa orang saja. Sama halnya melakukan pembangunan bangunan, perlu dibangun terlebih dahulu pondasinya. Apa saja sih "pondasi" dalam membangun lingkungan organisasi yang harmonis?
1. Menghindari Sikap Otoritas
Istilah millenial yang tepat untuk sikap otoritas ini ialah bossy. Pemimpin tentu menginginkan kesuksesan terhadap apa yang dilakukannya, namun tidak jarang malah cenderung memaksakan kehendak diri tanpa memperhatikan sisi kepentingan lain. Pemimpin yang terobsesi hal-hal kecil agar sesuatu itu sempurna menimbulkan minimnya kepercayaannya pada anggota. Hal ini berakibat terhambatnya produktivitas dan kreativitas anggota dalam melaksanakan tugasnya.
ADVERTISEMENT
2. Menjalin Komunikasi Terbuka
Dengan adanya ruang untuk mengkomunikasikan aspirasinya akan menimbulkan rasa saling menghargai satu sama lain. Walaupun ada pemimpin, hal ini menumbuhkan kesataraan peran dalam berpendapat yang menciptakan suatu lingkungan yang sehat dalam berorganisasi.
3. Membangun Kepercayaan
Rasa kepercayaan ini membuat anggota akan merasa dihargai eksistensinya. Oleh karena itu, setiap pihak mendapat kebebasan dalam berkreasi tanpa terpatok oleh satu lain hal yang menjadi suatu penghambat. Dengan demikian, upaya ini menjadikan lingkungan organisasi menjadi positif.
4. Bertanggung Jawab Terhadap Kewajiban
Setiap anggota harus memegang teguh komitmen untuk menjalankan kewajibannya. Hal tersebut tentu akan menjadi nilai sendiri di mata anggota lainnya yang menimbulkan sebuah kepercayaan. Dengan kesadaran anggota akan kewajibannya, tentu jalannya organisasi ini akan membuahkan hasil yaitu mencapai tujuan dengan baik.
ADVERTISEMENT
5. Memupuk Toleransi dalam Organisasi
Dalam berorganisasi lumrah akan adanya suatu perbedaan pendapat antar anggota. Dengan adanya rasa toleransi yang tinggi, perbedaan itu mampu disatukan untuk saling memahami. Membentuk pribadi untuk tidak merasa paling benar adalah kunci toleransi itu.
6. Saling Mengapresiasi
Organisasi ternyata juga butuh pendekatan afeksi dalam membangun lingkungan organisasi yang harmonis. Pendekatan ini bisa melalui mengekspresikan apreasiasi satu sama lain. Apresiasi-apresiasi kecil membuat anggota merasa mendapatkan sebuah pengakuan yang tanpa disadari memberi dorongan positif untuk lebih semangat dalam menjalankan pekerjaannya.
Itulah mengapa pentingnya memahami lingkungan organisasi yang harmonis. Di dalam lingkungan organisasi yang harmonis terdapat pribadi-pribadi yang positif di dalamnya. Dengan demikian, organisasi akan mencapai tujuannya dengan sukses.
ADVERTISEMENT