Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tim Pengabdian Masyarakat UNSOED, Buat Sistem Teknologi Akuaponik di Purbalingga
30 September 2024 10:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hanim Rahayuani Ratnaningsih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Budidaya dan Konservasi Ikan Endemik “Ikan Dewa (Tor Sp.)” Sebagai Upaya Inisiasi Desa Agrowisata Berkelanjutan Desa Serayu Larangan, Purbalingga.
ADVERTISEMENT
Pemberdayaan Pokdakan melalui Teknologi Akuaponik adalah suatu upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) dengan memanfaatkan teknologi akuaponik . Teknologi ini mengintegrasikan budidaya ikan dan tanaman dalam satu sistem yang saling menguntungkan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan anggota kelompok. Melalui pemberdayaan ini, diharapkan anggota Pokdakan dapat mengembangkan usaha mereka secara berkelanjutan dan mandiri.
ADVERTISEMENT
Kegiatan pengabdian tersebut dilakukan di Desa Serayu Larangan yang terletak pada Kabupaten Purbalingga, merupakan salah satu desa yang sektor perikanannya tidak produktif secara ekonomi oleh tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Jenderal Soedirman melalui skema Pengabdian Berbasis Masyarakat ruang lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat, DRTPM yang dipimpin oleh Tohap Simangunsong, S.Pd.,M.Sc., dosen dari Kelompok Keahlian Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman dengan Tim Pengabdian Jefri Anjaini, S.Pi., M.P. dosen dari Kelompok Keahlian Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman dan Hanim Rahayuani Ratnaningsih, S.P., M.Si. dosen dari Kelompok Keahlian Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman.
Tohap Simangunsong dan tim menjelaskan Dengan adanya teknologi akuaponik , Pokdakan dapat memanfaatkan limbah ikan sebagai nutrisi bagi tanaman, sehingga mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berbahaya bagi lingkungan. Selain itu, sistem akuaponik juga memungkinkan Pokdakan untuk menghasilkan produk yang lebih bersih dan sehat, meningkatkan daya saing di pasar lokal maupun internasional. Dengan demikian, pemberdayaan Pokdakan melalui teknologi akuaponik tidak hanya memberikan manfaat ekonomi namun juga berdampak positif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Penggunaan teknologi akuaponik juga membantu meningkatkan efisiensi penggunaan air, karena air yang digunakan dalam sistem ini dapat digunakan ulang secara terus-menerus. Hal ini membuat Pokdakan menjadi lebih berkelanjutan dalam menjaga lingkungan sekitar. Dengan adanya integrasi antara budidaya ikan dan tanaman dalam satu sistem, Pokdakan juga dapat mengoptimalkan lahan yang tersedia sehingga produktivitasnya meningkat secara signifikan. Dengan demikian, Pokdakan menjadi contoh yang baik dalam penerapan pertanian modern yang ramah lingkungan.
Dalam konteks ini, pelatihan dan pendampingan teknis terhadap para petani ikan di pedesaan sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi dampak lingkungan negatif. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga riset, dan sektor swasta juga menjadi kunci dalam memastikan adopsi teknologi yang tepat dan berkelanjutan. Dengan upaya bersama ini, diharapkan sektor budidaya ikan di pedesaan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan bantuan teknologi akuaponik, petani ikan di Indonesia dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan hasil panen tanaman secara signifikan. Hal ini akan membantu meningkatkan pendapatan petani dan mendukung ketahanan pangan di negara ini. Selain itu, penggunaan akuaponik juga dapat mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam dan lingkungan, sehingga menciptakan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan demikian, teknologi akuaponik memiliki potensi besar untuk mengubah paradigma pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia.