Konten dari Pengguna

Tradisi Grebeg Besar Demak

Dewi Anggun
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
3 Juni 2024 12:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dewi Anggun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
kemeriahan grebeg besar Demak Minggu (2/6/2024) Foto : Dewi Anggun
zoom-in-whitePerbesar
kemeriahan grebeg besar Demak Minggu (2/6/2024) Foto : Dewi Anggun
ADVERTISEMENT
Grebeg Besar merupakan Tradisi masyarakat Demak,Jawa Tengah yang rutin dilakukan setahun sekali . Grebeg besar memiliki makna Kumpulnya masyarakat islam pada bulan besar sekali dalam setahun ya itu untuk kepentingan dakwah Islamiyyah di masjid agung Demak.
ADVERTISEMENT
Grebeg Besar merupakan tradisi ritual yang bertujuan menghormati perjuangan para wali dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa khususnnya Demak Bintoro, yang diprakarsai oleh Sunan Kalijaga.
Grebeg Besar Demak adalah perayaan yang dilakukan setahun sekali pada bulan Zulhijah oleh masyarakat Muslim di Masjid Agung Demak. Grebeg Besar adalah kegiatan berziarah ke makam para sultan Kesultanan Demak dan ke makam Sunan Kalijaga.
Menjelang tanggal 10 Dzulhijjah warga Demak sangat berantusias untuk merayakan Grebeg besar atau yang biasa disebut juga dengan Besaran.
Tradisi Grebeg besar ini dimulai dengan pembuatan tumpeng sanga yang terbuat dari nasi dan daging kerbau yang ditaruh di atas anyaman bambu yang dialasi dengan daun jati.
ADVERTISEMENT
Tumpeng Sanga dilaksanakan pada malam menjelang tanggal 10 Dzulhijah. Tumpeng Sanga diartikan sebagai simbol Wali yang berjumlah sembilan oran.Di kadilangu juga dilaksanakan kegiatan serupa yaitu selamatan Ancakan.
Selamatan Ancakan dilaksanakan di 2 Tempat yaitu di Pendapa Natabratan yang terletak di sebelah timur Kasepuhan Kadilangu sekitar 500 meter dan di padepokan belakang kadilangu setelah itu,dilakukan ritual utama dalam Grebeg Besar Demak berupa penyucian atau penjamasam benda-benda pusaka yang disebut dengan uborampe.
Pusaka-pusaka peninggalan Sunan Kalijaga yang dijamas adalah kutang antakusuma ,keris pusaka kiyai siripan dan keris kiyai crubuk.
Pagi hari sekitar pukul 05.30 tepatnya tanggal 10 Dzulhijah, masyarakat melaksanakan sholat Idhul Adha di Masjid Agung Demak. Jam 10.00 di pendapa Kabupaten Demak hingga alun-alun diadakan acara iring-iringan ubarampe minyak jamas. Ubarampe artinya perlengkapan jadi uborampe minyak jamas adalah air dari penjamasam pusaka .
ADVERTISEMENT
Selain arak-arakan ubarampe juga terdapat kesenian-kesenian diantaranya ada barongan, drumband,pawai tari,hingga kesenian jaran kepang.Grebet besar menjadi daya pikat dan objek wisata yang membuat masyarakat di luar Demak dan sekitarnya bahkan ada beberapa wisatawan dari luar Jawa Tengah seperti Bojonegoro Jakarta ,Bandung, hingga Surabaya
ketika malam hari pun tidak kalah meriah karena terdapat wahana besaran,konser musik yang dihadiri beberapa musisi ternama, berbagai jenis kuliner dari yang tradisional hingga kuliner modern dan juga di adakan pasar rakyat dan live music show dari tanggal 1-23 juni 2024 di Lapangan Tembiring kabupaten Demak.
Oleh :Dewi Anggun Puspita Septiani
NIM :23080260006