Konten dari Pengguna

Ikhlas Melepas, Belajar Ketabahan dari Sosok Kang Emil dan Bu Atalia

Dewi Arum Puspita
Mahasiswa Universitas Airlangga
10 Juni 2022 8:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dewi Arum Puspita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ridwan Kamil dan Keluarga. Foto: Instagram Eril/@emmerilkahn
zoom-in-whitePerbesar
Ridwan Kamil dan Keluarga. Foto: Instagram Eril/@emmerilkahn
ADVERTISEMENT
Malam ini, ketika tengah membuka laman youtube, muncul thumbnail video dari sebuah portal berita dengan judul yang sontak membuat saya tercekat. Jenazah Eril, putra sulung Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil ditemukan.
ADVERTISEMENT
Saya, seperti kebanyakan netizen lainnya, tidak mengenal secara pribadi sosok Eril. Bahkan mengikuti media sosialnya pun tidak. Tapi saya, seperti kebanyakan netizen lainnya juga, menaruh empati yang mendalam atas musibah yang terjadi.
Kembali saya mengingat sosok yang tentunya paling berduka atas musibah ini, Kang Emil dan Bu Atalia, kedua orang tua Eril yang harus ikhlas melepaskan buah hati kebanggaan mereka.
Terbayang bagi saya, rasa duka dan harapan yang berpadu menjadi satu di hari-hari pertama hilangnya Eril. Lalu seiring waktu harapan itu meredup sampai mereka memilih mengikhlaskan dan hanya menyisakan harap agar jenazah putra kesayangannya bisa ditemukan. Dan kini, mereka akan menyambut kepulangan Eril untuk kemudian benar-benar melepas selamanya.
Terlepas dari itu semua, tentu siapa pun sepakat bahwa kehilangan keluarga bukanlah hal mudah, terlebih Eril adalah sosok kebanggaan harapan keluarga. Namun, kita juga telah menyaksikan bagaimana Kang Emil dan Bu Atalia menyikapi dan menunjukkan betapa besar dan luasnya ketabahan serta keikhlasan mereka atas musibah tersebut.
ADVERTISEMENT
Kehilangan orang yang disayangi merupakan musibah yang bisa menimpa siapa saja dan kapan saja. kematian adalah sebuah misteri yang kita tidak pernah tau waktu dan bagaimananya. Namun sebagaimana yang dituliskan Kang Emil beberapa hari selepas kehilangan putranya:
Eril, semoga engkau mendapat sebaik-baik tempat kembali di sisi Rabb mu.