Kesantunan Berbahasa Anak dalam Perspektif Pemerolehan Bahasa

Ilustrasi: https://pixabay.com

Anak memiliki kepribadian yang unik dan menarik dalam hal perkembangan linguistik. Bagi orang tua, anak adalah harapan hidup. Pemerolehan bahasa bagi anak-anak adalah cara pertama untuk menjadi anggota penuh dalam suatu masyarakat. Bahasa berinteraksi dengan anak dan menghubungkan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

Seorang anak memiliki kewajiban untuk selalu menghormati orang tua dan memperhatikan adab bahasa ketika anak memberi tahu sesuatu kepada orang tua. Misalnya, mengajukan pertanyaan, memberikan pendapat, ataupun memberikan saran kepada orang tua sehingga orang tua bersedia melakukan tindakan yang diinginkan, oleh karena itu, setiap anak harus memperhatikan kesopanan dan kesantunannya. Begitu pula sebaliknya, orang tua harus memberikan contoh teladan yang baik kepada anak ketika berkomunikasi, sekaligus menjadi penyimak yang baik ketika akan mengungkapkan keinginannya.

Namun pada kenyataannya, hingga saat ini tidak sedikit anak-anak di tingkat Sekolah Dasar (SD), dan pendidik yang masih menggunakan kalimat yang belum memenuhi etika, dan bertutur kata yang kurang sopan ketika berada dilingkungan sekolah. Tidak dapat dipungkiri, “kebiasaan” menggunakan kata aku, kau, disertai dengan intonasi seperti memerintah, bahkan merendahkan lawan bicara serta ekspresi mengancam hingga saat ini mewarnai proses percakapan dikalangan anak-anak. Anggapan “biasa saja dan sudah terbiasa” menyebabkan pemerolehan bahasa dan kesantunan berbahasa yang baik bagi anak semakin terabaikan.

Oleh karena itu, orang tua di rumah harus mendorong anak-anaknya untuk berperilaku yang baik dan sopan ketika mereka ingin berbicara dengan siapa pun yang ada di sekitarnya. Beberapa manfaat kesantunan berbahasa bagi anak diantaranya adalah memperlancar komunikasi, meningkatkan kecerdasan emosional, menumbuhkan rasa percaya diri. Pemerolehan bahasa dan kesantunan berbahasa yang baik merupakan elemen penting bagi anak untuk memiliki kepribadian yang menarik sebagai individu yang berkarakter.