Konten dari Pengguna

Kesantunan Tindak Direktif pada Tuturan Anak dan Orang Tua

Dewi Nur Shifah Fauziah Santuri
Mahasiswi dari Universitas Pamulang, fakultas sastra.
17 Desember 2023 17:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 2 Oktober 2024 7:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dewi Nur Shifah Fauziah Santuri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: https://pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: https://pixabay.com
ADVERTISEMENT
Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang mempunyai fungsi sebagai sarana berlangsungnya suatu interaksi manusia dalam masyarakat. Hal ini menunjukan dalam tindak laku berbahasa haruslah disertai norma-norma yang berlaku dalam budaya itu.
ADVERTISEMENT
Bahasa yang tepat untuk menandai kesopanan secara substansial berbeda antara satu budaya dengan budaya lain. Dengan demikian, memahami komunikasi dengan baik merupakan sebuah bentuk kesopanan atau kesantunan. Keharmonisan hubungan antara penutur dan mitra tutur pun dapat tetap terjaga apabila masing-masing peserta tutur senantiasa menjaga etika dan bersikap sopan santun satu sama lain.
Kesantunan anak kepada orang tua sangat diperlukan ketika berkomunikasi. Hal ini untuk menciptakan kondisi keharmonisan yang baik antara anak dan orang. Seperti halnya ketika seorang anak memohon, meminta, menyarankan, dan seterusnya kepada orang tuanya agar melakukan tindakan yang diinginkan, anak haruslah memperhatikan kesopanan dan kesantunan dalam berbahasa. Begitu juga sebaliknya, orang tua harus memberikan contoh tauladan yang baik kepada anak ketika berkomunikasi.
ADVERTISEMENT
Kesantunan sebagai sebuah nilai diasosiasikan melalui penggunaan bahasa dalam berkomunikasi antara anak dan orang tua. Sebagai nilai, kesantunan tindak hendaknya diekspresikan melalui berbagai tindak tutur sebagai wujud sebuah budaya komunikasi.
Sementara itu, tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang dilakukan penutur agar lawan tutur melakukan sesuatu. Tindak tutur ini meliputi meminta, memohon, menuntun, menyarankan dan menantang. Dengan demikian, tuturan direktif bertujuan untuk menghasilkan suatu efek berupa tindakan.