Konten dari Pengguna

Menyiramkan Air pada Minyak Terbakar Bukan Tindakan yang Tepat?

Diah Ayu Suci Kinasih
Mahasiswa S2 Fisika Universitas Gadjah Mada. Tertarik pada sains, pendidikan, dan media sosial.
29 Maret 2021 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Diah Ayu Suci Kinasih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kita mungkin berpikir cara termudah untuk memadamkan api akibat kebakaran minyak adalah menyiramnya dengan air.
ADVERTISEMENT
Namun, ternyata cara ini bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan dan malah akan membuat kobaran api semakin menjadi-jadi.

Mengapa demikian?

Air dan minyak adalah dua jenis bahan yang tidak dapat terlarut satu sama lain.
Air yang memiliki massa jenis lebih besar dibanding minyak, saat diguyur ke dalamnya akan menyebabkan minyak atau bensin akan mengambang di atas air dan membuat minyak tetap beraksi dengan oksigen di udara.
Ditambah lagi, air yang memiliki titik didih yang jauh lebih rendah dibandingkan minyak akan menguap.
Uap air akan bercampur dengan minyak dan menyebar di udara. Sehingga mengakibatkan, terjadinya pembakaran yang jauh lebih cepat dan panas.
Peneliti di G.W. Pritchard Labs, Universitas Penn State pernah melakukan pengamatan terhadap fenomena ini pada tahun 2009.
ADVERTISEMENT
Percobaan tersebut dilakukan dengan mengamati pemberian tetesan air pada minyak panas yang terbakar dan menunjukkan adanya pola-pola tertentu, seperti ilustrasi di bawah ini:
Yang terjadi pada peristiwa ini adalah pada beberapa tetesan awal, air akan mengalami perubahan dari cair ke uap dengan cepat.
Kemudian, pada titik tertentu, terjadi pergeseran fase ke titik kritis dan menyebabkan efek ledakan dan perluasan api yang lebih besar.
Proses ini berakhir ketika tercapai puncak ketidakstabilan, di mana uap mencapai titik yang cukup tinggi bersama minyak dan melepaskan diri di udara.
Pada kondisi ini akan terjadi ledakan api yang besar dan minyak tersebar ke udara membuat api tersebar ke mana-mana.

Lalu bagaimana mengatasinya?

Dalam kasus kebakaran yang disebabkan oleh bahan cairan/gas yang mudah terbakar, misalnya minyak bumi, bensin, atau gas.
ADVERTISEMENT
Pemadaman lebih cocok menggunakan bahan berbentuk foam atau busa, karbon dioksida, dry chemical atau pun pasir.
Oleh sebab itu, dalam kasus kebakaran ada cukup banyak metode pemadaman api yang bergantung pada jenis sumber api, luasan area dan beberapa pertimbangan lainnya.

Referensi: