Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Investigasi Kasus via Roh Halus
8 Mei 2017 22:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Didik Purwanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di zaman modern seperti sekarang, berbicara tentang hantu, setan, atau roh halus terkadang dianggap gila. Butuh bukti kuat untuk menunjukkan kepada seseorang jika kita mampu melihat dunia lain tersebut.
ADVERTISEMENT
Itu pula yang diakui Putri (Lia Waode) kepada Shelina (Prisia Nasution) yang tidak mempercayai setan. Apalagi mereka hidup di negara sebesar Australia yang notabene masyarakatnya modern.
(Film The Curse layak ditonton karena menyuguhkan drama horor modern diselipi kasus investigasi pembunuhan dua warga Indonesia di Australia. Foto: Didik Purwanto)
Namun itulah yang terjadi. Shelina, seorang pengacara yang mengusut kasus pembunuhan dihadapkan pada dua kasus berbeda. Di satu sisi, ia harus mengungkap dalang pembunuhan warga Indonesia yang tinggal di Australia. Satu sisi, ia harus segera menuntaskan kasus perceraian dengan suaminya di Indonesia.
Kondisi itu makin diperparah karena ia kerap melihat sosok-sosok aneh di rumahnya. Padahal ia tinggal di kawasan Yarra Valley , sekitar 77 kilometer ke arah timur dari Bandara Melbourne, Australia.
ADVERTISEMENT
Bayang-bayang itu kemudian membawa Shelina ke sebuah kisah lama yang melibatkan Leann Widjaya (Shareefa Daanish) dan Yogi (Yogi Gagah Perdana). Bahkan ia sampai mendatangkan dukun dari Yogyakarta, apalagi masyarakat Indonesia masih akrab dengan dunia roh halus tersebut.
Uniknya, roh halus ini hanya mau berkomunikasi dengan Shelina, terutama untuk membantu menuntaskan kasus pembunuhan yang sedang ditanganinya. Cerita dengan plot twist ini menyuguhkan alur lambat dengan latar belakang perkebunan anggur nan damai. (Ternyata saya baru sadar, Australia memang sedang gencar promosi wisata , termasuk menyuguhkan destinasinya ke masyarakat Indonesia).
Bahkan sekilas, sutradara juga menyuguhkan latar belakang laut Andaman di selatan Thailand. Bahkan beberapa menit juga menyuguhkan dialog menggunakan bahasa Thailand. (Kebetulan saya suka dengan film bergenre horor dari Thailand dan sudah dua kali ke sana).
ADVERTISEMENT
Sutradara berhasil menyuguhkan latar berbeda dengan film horor selama ini. Nuansa modern tetap diperlihatkan dan roh halus sebenarnya juga bisa muncul di mana saja, tak terkecuali di negara maju.
Film drama berbalut misteri ini sangat berbeda dengan film yang seakan menghiasi layar kaca dalam negeri. Selama ini, film horor selalu identik dengan kemasukan setan atau hanya seakan menakut-nakuti penonton dengan adegan setan mendadak muncul sembari memperlihatkan wajah seram.
(Potongan tiket film The Cursed yang ditonton di XXI Arion, Jakarta Timur. Foto: Didik Purwanto)
Film Curse besutan Muhammad Yusuf ini seolah mendorong penonton ikut berpikir, siapa dalang pembunuhan yang sedang diusut Shelina?
Setuju dengan pernyataan cenayang Djayanti, indera keenam memang tidak semua orang memilikinya. Namun kepekaan indera khusus tersebut bisa dilatih, khususnya yang memiliki keturunan dari nenek moyangnya.
ADVERTISEMENT
Jika tidak bisa melihat roh halus secara langsung, kita bisa melihat roh halus melalui mimpi. Biasanya roh halus akan memberikan pesan-pesan yang seharusnya disampaikan tidak dari bertatap muka langsung.
Meski tidak bisa melihat secara langsung, saya sebenarnya juga bisa merasakan keberadaan makhluk lain di dunia ini, terutama roh halus tersebut. Itu terjadi saat saya sedang berkunjung ke rumah teman di Grand Depok City.
Saat itu, saya merasa tidak enak berada di dekat pohon dekat rumah teman. Padahal samping rumahnya masih berupa petak tanah. Namun sekitar 400 meter dari rumah tersebut terdapat makam keluarga.
Setelah saya menanyakan kepada teman, ternyata ada roh halus di pohon besar dekat rumah tersebut. Mungkin juga dia sebagai penunggu daerah situ. "Iya, sosoknya hitam, besar, tinggi," kata temanku yang bisa melihat roh halus.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan kosanku di Kenari, Salemba. Selama hampir tujuh tahun di Jakarta, saya memang belum pernah bertemu dengan makhluk halus secara langsung.
Namun dari penuturan teman, tiga kamar dari empat kamar kos yang disewakan ada penghuni halusnya. Beruntung kamar yang saya tempati tidak dimasuki roh halus. Hanya kaca besar di lorong kamar yang ada, termasuk lantai di atas kamar mandi yang biasanya dipakai untuk menjemur pakaian.
Pantesan selama tujuh tahun tinggal di situ, tidak ada yang betah kos di tiga kamar sebelah. Selidik punya selidik, roh halus menyukai tempat gelap dan sedikit lembab. Apalagi tiga kamar tersebut tidak memiliki ventilasi udara yang cukup.
Temanku yang bisa melihat roh halus pun pasti tidak mau saya ajak ke kosan karena sewaktu-waktu mereka datang. Penampakannya cewek berbaju putih dengan rambut terurai ke depan menutupi hingga ke dada. Entah kuntilanak atau suster ngesot. Maklum, kosanku tak jauh dari kamar jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
ADVERTISEMENT
Beruntung, ibu selalu memberikanku wejangan agar tidak lupa sholat dan berdoa. Jangan lupa memilih kosan yang ada ventilasi cukup. Memang selama tujuh tahun di Jakarta, saya baru pindah kosan dua kali.
Kenapa enggan pindah? Saya berkali-kali mencari kosan, bahkan mencari beberapa rumah untuk dibeli. Namun saat perasaan tak enak muncul, saya selalu mengurungkan masuk.
Itulah sebabnya saya harus bertanya ke teman, termasuk ke bapak karena memang beliau bisa melihat, untuk sekadar berkonsultasi tentang roh halus. Bukan bermaksud percaya takhayul, karena memang sebenarnya keberadaan mereka ada, tapi hanya beda dunia.
Jika kita tak mengganggunya, insyaallah mereka juga tak mengganggu. Beda dengan akhir film The Curse yang menemukan dalang pembunuh dua korban, saya pun tak sempat berkenalan dengan sosok di kosanku.
ADVERTISEMENT
Saya pun menghentikan investigasi sosok roh halus tersebut. Motif dia nongol di kosan, terutama mengganggu di tiga kamar sebelah juga tak terungkap. Alasannya sederhana, tidak ada yang mau berbicara dengan makluk halus tersebut. Takut katanya. Semoga tidak terjadi kutukan seperti Shelina.