Konten dari Pengguna

'Semoga Harimu Senin Terus!'

Dienda Mutiara Faqih
Mahasiswa Sastra Indonesia di Universitas Pamulang (UNPAM)
15 Juni 2023 21:15 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dienda Mutiara Faqih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bekerja di hari Senin. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bekerja di hari Senin. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Banyak yang bilang meme ‘besok Senin’ sama sekali tak lucu karena membuat banyak orang merasa takut, ngeri, gelisah, dan tak nyaman. Sebenarnya, hari Senin punya masalah apa dengan orang-orang? Ada tujuh hari dalam sepekan, berarti ada enam hari lainnya yang bisa dibenci. Tapi kenapa Senin menjadi hari yang paling banyak dibenci?
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia perlu bekerja. Sebelum dapat bekerja, manusia perlu belajar, bersekolah, dan bersosialisasi. Kegiatan ini disebut juga dengan aktivitas produktif, yaitu aktivitas yang melibatkan upaya dan kontribusi nyata dalam mencapai tujuan tertentu atau menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Aktivitas produktif bisa meliputi pekerjaan, belajar, menciptakan karya seni, mengembangkan proyek, melakukan riset, menghasilkan barang atau jasa, dan sebagainya. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, aktivitas produktif dapat berbeda-beda tergantung pada profesi, minat, dan kebutuhan individu.
Dalam rutinitas harian yang berlangsung memutar pada jalannya, aktivitas produktif dapat menimbulkan kejenuhan bagi pelakunya. Sebagai manusia, memiliki rasa jenuh, lelah, dan merasa pekerjaannya tidak menyenangkan adalah sesuatu yang wajar. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa manusia perlu melakukan sesuatu untuk bertahan hidup, sehingga meskipun melelahkan dan tidak menyenangkan, tapi harus tetap dilakukan agar kehidupannya dapat berjalan.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, jumlah orang yang terdaftar sebagai pengangguran terbuka pada Februari 2021 menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 8.746.008 orang. Sementara itu, tingkat penghentian pendidikan di tingkat SMP tercatat sebesar 1,06% pada tahun 2022, mengalami peningkatan sebesar 0,16% dari tahun sebelumnya yang mencapai 0,90%.
Terakhir, angka putus sekolah di jenjang SD masih relatif rendah, yaitu sebesar 0,13%. Jumlah kasus seperti ini menunjukkan bahwa orang-orang yang dapat bekerja, sekolah, dan kuliah patut merasa bersyukur karena dapat melakukan kegiatan untuk dirinya sendiri, serta memiliki lebih banyak peluang untuk kehidupannya. Namun bukan berarti orang-orang tersebut tidak dapat merasa lelah dan jenuh dengan aktivitasnya, apalagi pada hari dimulainya aktivitas-aktivitas berulang, yaitu hari Senin.
ADVERTISEMENT
Keyword Senin kerap kali menjadi trending di Twitter dengan ribuan tweet setiap minggunya. Hal ini berkaitan dengan keluh kesah orang-orang tentang hari Senin yang seolah datang dengan sangat cepat sehingga mereka harus kembali pada aktivitas mereka dan merelakan hari Minggu yang sangat mereka cintai. Dalam istilah umum, sindrom ini dikenal sebagai Monday blues.
Monday Blues adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang mengalami penurunan mood yang signifikan pada awal hari Senin. Ini bukan hanya sekadar perasaan malas setelah melewati akhir pekan dan tidak termasuk dalam kategori gangguan kejiwaan. Perasaan negatif yang terkait dengan gangguan kejiwaan, seperti depresi, tidak terbatas pada waktu tertentu seperti Monday Blues. Orang yang mengalami Monday Blues masih memiliki minat pada aktivitas yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Liburan tentu sangat menyenangkan, bahkan untuk sekadar menghabiskan waktu di tempat tidur, akan terasa menyenangkan. Tak ayal akhir pekan menjadi sangat dinanti oleh banyak orang karena dapat istirahat dari rutinitas yang terus-menerus dilakukan. Namun, saat akhir pekan berakhir, seringkali timbul perasaan enggan dan khawatir karena menyadari bahwa mereka harus kembali kepada rutinitas mereka. Hal ini menjadi alasan mengapa banyak orang tidak menyukai hari Senin.
Menurut psikolog Sanam Hafeez, saat akhir pekan tubuh dan pikiran kita cenderung lebih santai karena tidak ada kekhawatiran tentang pekerjaan. Namun, saat hari Senin tiba, kita harus beralih ke mode ‘kerja’ atau ‘belajar’ dan mempersiapkan diri secara mental untuk kembali beraktivitas. Selain itu, pola tidur yang berubah juga memiliki dampak yang signifikan terhadap mood kita dalam menghadapi hari Senin.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan mengungkapkan bahwa tidur lebih banyak di akhir pekan sebenarnya membuat kita merasa lebih lelah dan sulit untuk bangun pagi pada hari Senin. Selain faktor-faktor tersebut, terdapat juga hasil studi yang menunjukkan bahwa sebanyak 70 persen orang tidak menyukai atau tidak benar-benar tertarik dengan pekerjaan mereka sehingga dapat meningkatkan terjadinya Monday Blues.
Banyak orang umumnya setuju bahwa hari Senin dianggap sebagai hari yang paling menyebalkan. Bahkan, ungkapan “semoga harimu Senin terus!” sering digunakan sebagai ejekan terhadap seseorang yang dianggap menyebalkan, melakukan hal buruk, atau tidak menyenangkan.
Hari Senin sering dijadikan kambing hitam atas rasa lelah yang timbul akibat menjalani rutinitas yang berulang. Meskipun mengutuk hari Senin mungkin bisa membuat penderita Monday Blues merasa sedikit lebih baik, hal tersebut tidaklah cukup dalam kasus yang lebih serius. Penderita Monday Blues dapat mengalami tingkat depresi yang berbahaya, oleh karena itu, diperlukan cara yang efektif untuk mengatasi Monday Blues.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, penderita Monday Blues dapat memanfaatkan akhir pekan dengan cara yang maksimal, mengadopsi pola hidup yang lebih sehat, seperti menjaga pola makan dan berolahraga secara teratur. Selain itu, penderita Monday Blues dapat melibatkan diri dalam kegiatan yang menyenangkan setelah menyelesaikan tugas-tugas utama pada akhir pekan. Menyenangkan orang lain pada hari Senin juga bisa menjadi strategi yang efektif.
Penting juga untuk tidak begadang dan mencoba membiasakan diri untuk bangun pagi, atau mengidolakan Monday Weeekly yang mengampanyekan dirinya sebagai, “Monday yang berharap untuk mengobati Monday Blues-mu,” tapi sebenarnya juga membenci hari Senin, namun dapat membantu dalam mengubah persepsi terhadap hari Senin. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, perasaan akan menjadi lebih baik dan nyaman ketika menghadapi hari Senin nantinya.
ADVERTISEMENT