Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menuju Gelombang Sosialisme Baru Amerika Latin
30 Juli 2022 20:40 WIB
Tulisan dari Dihasfian Dio Aryanta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jalan Panjang Perlawanan Imperialisme Di Amerika Latin
Saat ini, telah banyak literatur yang menjelaskan tentang latar sejarah kawasan Amerika Latin. Mulai dari masa Perang Dingin hingga pada masa kontemporer hari ini. Contohnya saja karya ilmiah yang ditulis oleh Luis Schenoni bersama rekannya Scott Mainwaring (2018). Secara singkat, sejarah Amerika Latin dapat dikatakan sebagai sejarah perjuangan terhadap kolonialisme.
ADVERTISEMENT
Latar cerita dari momen-momen penting bersejarah di Amerika Latin hampir selalu tidak terlepas dari konteks ketertindasan. Sejak masa imperial, kawasan ini sudah dijajah oleh bangsa eropa – kebanyakan Spanyol. Namun, selepas dari masa itu, tidak berarti kawasan tersebut lantas merdeka dari unsur-unsur penjajahan. Di masa Perang Dingin, beberapa negara di kawasan Amerika Latin sempat menjadi medan pertempuran antara ideologi barat dan timur. Waktu itu, rakyat berada dibawah tekanan perang.
Setelah kekalahan Soviet, yang mana menjadi pertanda kemenangan barat, kawasan Amerika Latin masih saja dihadapkan pada tantangan-tantangan besar menuju kemerdekaan sejati. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh kebanyakan negara di kawasan tersebut adalah neo-imperialisme sekaligus neo-kolonialisme Amerika Serikat (AS). Hal ini bisa dilacak dari eksistensi perjanjian Washington, yang mana perjanjian tersebut telah menjerat serta menjerumuskan sebagian besar negara Amerika Latin.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, atas dasar praktik-praktik penjajahan gaya baru ini, muncul berbagai gerakan untuk melawannya. Gerakan-gerakan perlawanan ini banyak bersandar pada ideologi progresif seperti sosialisme – lawan alami dari ideologi kapitalisme neoliberal. Selain itu, kebanyakan dari gerakan ini juga bersifat internasional, organisasi alternatif ALBA misalnya.
Abad Ke-21 Adalah Abad Pencerahan Sosialisme
Dalam kerangka perjuangan sosialisme di Amerika Latin awal abad ke-21, kerap kali para pengamat menggunakan istilah Pink Tide untuk menyebut gelombang sosialisme disana. Momen Pink Tide pertama terjadi di tahun 2000an, bersamaan dengan lahirnya organisasi sosialis ALBA. Namun, tidak hanya sampai situ saja, beberapa prediksi menilai bahwa tahun-tahun pasca-pandemi ini menjadi momen Pink Tide kedua. Mengapa demikian? Pasalnya, beberapa negara di kawasan Amerika Latin, terutama negara anggota ALBA, telah menjadi semakin percaya diri, spesifiknya setelah mereka berhasil menangani pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Negara-negara anggota ALBA telah berhasil menyusun sistematika penanganan pandemi Covid-19 secara mandiri, atau dengan kata lain tanpa intervensi pihak barat (La Prensa Latina, 2021). Hal ini menunjukkan semakin tipisnya ketergantungan negara anggota ALBA terhadap AS. Di sisi yang lain, AS sendiri pun semakin sadar bahwa dirinya telah banyak kehilangan kontrol di kawasan Amerika Latin.
Maka dari itu, dapat kita lihat dari sekarang bahwa AS mulai mencoba ‘mengancam’ negara-negara yang tidak lagi berada di bawah dominasinya. Misalnya, ketika pengeksklusian pada forum KTT Amerika yang dilakukan oleh AS terhadap tiga negara utama ALBA, Kuba, Venezuela, dan juga Nikaragua (Revolutionary Government of Cuba, 2022). Alasan dari pengeksklusian ini diklaim AS atas dasar indeks demokrasi dan juga HAM yang dianggap buruk di ketiga negara tadi. Padahal, menurut penulis, AS melakukan hal itu dengan harapan agar negara-negara ALBA bisa kembali menyatu di bawah payung dominasinya, walaupun dengan metode tekanan dan ancaman.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, KTT Amerika sendiri merupakan sebuah forum yang bertujuan untuk mempromosikan pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi di seluruh benua Amerika di bawah nilai-nilai demokrasi yang dipegang secara kolektif (US Department of State, n.d.). Beberapa anggota yang berperan secara signifikan di dalamnya antara lain AS, Venezuela, Kuba, Brazil, hingga Meksiko.
Dengan begitu, secara langsung ketika AS melakukan eksklusi tiga negara tadi, sebenarnya AS juga sedang memperlemah signifikansi KTT Amerika. Selain itu, dengan terjadinya eksklusi ini, AS juga secara jelas telah menampakkan sifat imperialnya kepada negara-negara peserta KTT (Revolutionary Government of Cuba, 2022). Jadi, dengan perhitungan-perhitungan yang jelas di atas, wajar jika beberapa negara – yaitu Meksiko, Bolivia, Honduras, dan Guatemala – mengecam aksi AS itu (Norton, 2022).
ADVERTISEMENT
Aksi pengecaman yang dilakukan secara kolektif ini dapat diartikan sebagai gelombang solidaritas baru – dalam melawan dominasi AS – antara negara-negara Amerika Latin, yang mana itu artinya menjadi mimpi buruk AS. Maka dari itu, penulis berpendapat bahwa kebijakan AS ini justru menjadi kebijakan yang blunder atau tidak tepat.
Lebih lanjut, tantangan AS menjadi makin besar lagi ketika gelombang penguasaan spektrum politik kiri semakin meluas. Kita bisa melihat yang terjadi di Kolombia akhir-akhir ini, ketika presiden Gustavo Petro yang berhaluan kiri secara sah memenangkan pemilu (Briscoe, 2022). Dia menjadi presiden berhaluan kiri pertama di Kolombia, salah satu negara sekutu erat AS. Kabar terbarunya, grup pemberontak ELN bersedia berkompromi dengan rezim Gustavo (Reuters, 2022a). Ini secara tidak langsung mengisyaratkan penguatan kekuasaan rezim.
ADVERTISEMENT
Lanjut ke negara lain, Brazil, kekuatan elektoral Luiz Inácio Lula da Silva sebagai kandidat presiden berhaluan kiri semakin menguat (Reuters, 2022b). Lanjut lagi ke negara Ekuador, gerakan buruh dan masyarakat adat Mapuche disana dalam melawan penguasa neoliberal menjadi makin masif (Valencia, 2022). Selain itu, tidak bisa kita abaikan juga tentang meluasnya kerjasama Tiongkok di Amerika Latin (Phillips, 2011).
Gelombang penguasaan spektrum politik kiri ini tentunya mengkhawatirkan bagi AS. Pasalnya, hal itu memungkinkan adanya perubahan dalam struktur relasi negara-negara Amerika Latin, yang sebelumnya berhaluan atau bersekutu dengan AS berubah menjadi berhaluan kiri. Maka dari itu, AS mulai membangun propaganda sentimen terhadap beberapa tokoh kiri di kawasan tersebut. Harapannya, agar setidaknya koalisi kiri di kawasan Amerika Latin dapat terpecah.
ADVERTISEMENT
Contoh propaganda yang dilakukan media barat diantaranya: penggiringan opini bahwa Haluan kiri Gustavo berbeda dengan haluan kiri Maduro, Chavez, dan Castro (Schmidt, 2022; Lissardy, 2022); atau penguatan sentimen terhadap tokoh kiri lainnya, misalnya Daniel Ortega, Andres Lopez Obrador, dan lain sebagainya (The Economist, 2020; The Economist, 2021a; The Economist, 2021b). Terlepas dari seberapa efektif propaganda itu, tentu hal ini secara tidak langsung membuktikan kekhawatiran AS terhadap menipisnya dominasinya di Amerika Latin.
Referensi
Briscoe, I. (2022, Juni 19). Gustavo Petro’s Big Win. Retrieved from ForeignAffairs.com: https://www.foreignaffairs.com/articles/colombia/2022-06-19/gustavo-petros-big-win
La Prensa Latina. (2021, Desember 13). Pandemic, economy to be focus of ALBA summit in Cuba. Retrieved from LaPrensaLatina.com: https://www.laprensalatina.com/pandemic-economy-to-be-focus-of-alba-summit-in-cuba/?msclkid=0c87604ccdc311ec938acb28ef49c116
Lissardy, G. (2022, Juni 20). La izquierda que representa Petro en Colombia (y cómo se compara con AMLO, Boric y otros gobernantes de América Latina). Retrieved from BBC.com: https://www.bbc.com/mundo/noticias-america-latina-61861437
ADVERTISEMENT
Norton, B. (2022, Juni 6). US govt’s Summit of the Americas fails: Boycott by presidents of Mexico, Bolivia, Honduras, Guatemala. Retrieved from Multipolarista.com: https://multipolarista.com/2022/06/06/us-summit-americas-mexico-boycott/
Phillips, N. (2011). Re-ordering the Region? China, Latin America and the Western Hemisphere. European Review of Latin American and Caribbean Studies(90), 89-99. Retrieved from https://www.jstor.org/stable/23047823
Reuters. (2022a, Juni 21). Colombia ELN rebel group open to peace talks with next president Gustavo Petro. Retrieved from Reuters.com: https://www.reuters.com/world/americas/colombia-eln-rebel-group-open-peace-talks-with-next-president-gustavo-petro-2022-06-20/?taid=62b106810e740e0001e0fd46&utm_campaign=trueAnthem:+Trending+Content&utm_medium=trueAnthem&utm_source=twitter
Reuters. (2022b, Mei 10). Lula's lead narrows in Brazil election race -MDA poll. Retrieved from Reuters.com: https://www.reuters.com/world/americas/lula-still-leads-bolsonaro-tightening-brazil-election-race-poll-2022-05-10/
Revolutionary Government of Cuba. (2022, Juni 6). Summit of the Americas: Imperialist domination and exclusion. Retrieved from Escambray.cu: http://en.escambray.cu/2022/summit-of-the-americas-imperialist-domination-and-exclusion/#:~:text=Havana%2C%20June%206th%2C%202022.-%20The%20US%20Government%2C%20abusing,city%20of%20Los%20Angeles%20this%20month%20of%20June.
Schenoni, L. L., & Mainwaring, S. (2018). US hegemony and regime change in Latin America. Democratization, 26(2), 269-287.
ADVERTISEMENT
Schmidt, S. (2022, Juni 20). As Latin America embraces a new left, the U.S. could take a back seat. Retrieved from Washingtonpost.com: https://www.washingtonpost.com/world/2022/06/20/petro-latin-america-left/
The Economist. (2020, Desember 10). How to unseat Nicaragua’s Daniel Ortega. Retrieved from TheEconomist.com: https://www.economist.com/the-americas/2020/12/10/how-to-unseat-nicaraguas-daniel-ortega
The Economist. (2021a, Juni 3). Time to go. Retrieved from TheEconomist.com: https://www.economist.com/special-report/2021/06/05/time-to-go
The Economist. (2021b, Juni 7). Voters should curb Mexico’s power-hungry president. Retrieved from TheEconomist.com: https://www.economist.com/leaders/2021/05/27/voters-should-curb-mexicos-power-hungry-president
US Department of State. (n.d.). About the Summit of the Americas. Retrieved from USState.gov: https://www.state.gov/summit-of-the-americas-about/
Valencia, A. (2022, Juni 24). Ecuador indigenous protests carry on despite small concession. Retrieved from Reuters.com: https://www.reuters.com/world/americas/ecuador-indigenous-protests-carry-despite-small-concession-2022-06-24/