Konten dari Pengguna

Upaya Kesadaran Mencegah Skoliosis pada Remaja

Dina Aprisyah
Mahasiswa Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
12 Juni 2024 8:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dina Aprisyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
                                      Sumber: Author
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Author
ADVERTISEMENT
Skoliosis itu suatu kondisi dimana tulang belakang mengalami kelainan melengkung secara tidak normal. Kelainan ini dapat terjadi pada siapa pun, terutama pada remaja. Remaja dapat mengalaminya, karena remaja masih dalam tahap pertumbuhan. Namun, jika tidak ditangani dengan tepat dapat menjadi masalah yang serius. Akibatnya, penting unfuk meningkatkan kesadaran dalam mencegah skoliosis terkhusus pada remaja.
ADVERTISEMENT
Mengetahui tanda-tanda awal skoliosis dan mengambil langkah-langkah pencegahan dapat membantu mengurangi risiko. Tetapi, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mengalami skoliolis dapat mencapai tgkat yang parah. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang skoliosis, terutama pada remaja adalah hal yang penting.
Sumber: Author
Penyebab dan Gejala
Penyebab pasti skoliosis sendiri belum sepenuhnya dikethui, tetapi faktor genetik, ketidakseimbangan otot, dan masalah pada sistem saraf dapat menjadi penyebabnya. Namun beberapa tanda yang umum pada skoliosis yaitu, postur tubuh yang tidak simetris, bahu dan pinggul yang tidak sejajar, tulang belikat yang menonjol atau tidak simetris, dan rasa nyeri dan tegang pada punggung. Mendeteksi skoliosis sedini mungkin, memungkinkan pengobatan yang lebih efektif.
Penanganan
Dapat melakukan pemeriksaan dengan dokter atau tenaga medis yang berpengalaman adalah salah satu langkah pencegahan yang utama juga. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi skoliosis pada tahap awal, dapat memungkinkan pengobatan dengan cepat. Selain itu, sangat penting untuk mempertahankan postur tubuh yang sehat dan menghindari duduk atau berdiri dalam posisi yang tidak alami.
ADVERTISEMENT
Aktivitas seperti olahraga dapat mencegah skoliosis .Dapat melakukan olahraga seperti berenang, yoga, atau pilates sehingga dapat memperkuat otot-otot tulang belakang. Hindari melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan tekanan pada tulang belakang, seperti mengangkat beban berat.
Selama melakukan aktivitas harus memperhatikan postur tubuh saat duduk dan juga saat berdiri. Hindari posisi yang membebani tulang secara sembarangan, dan tetap memperhatikan postur tubuh dengan baik. Selain itu harus tetap memperhatikan tubuh saat duduk di komputer atau meja belajar,dan pastikan menggunakan kursi yang nyaman serta memiliki penyangga.
Hindari kebiasaan membungkuk terlalu sering, menggendong beban berat atau melakukan tekanan yang berlebihan pada tulang belakang. Penting juga memperhatikan pola tidur yang nyaman dengan menggunakan bantal ataupun kasur yang mendukung.Serta memperhatikan posisi saat tidur.
ADVERTISEMENT
Asupan gizi seimbang juga berperan penting dalam kesehatan tulang belakang. Para remaja harus memperhatikan tubuh mereka mendapat cukup vitamin, kalsium dan nutrisi lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang baik dan juga sehat. Makanan seperti keju, yoghurt, susu, sayuran dan lemak dapat di sertakan dalam pola makan sehari-hari.
Upaya Peningkatan Kesadaran
Menurut wakil ketua umum Masyarakat Skoliosis Indonesia (MSI) pusat, Tri Kurniawati, Ssi dalam wawancara yang dilakukan oleh Siti Mukaromah (2011) prevalensi skoliosis pada lingkup wilayah Jakarta pada populasi umum sekitar 4 – 4,5% dan banyak diderita oleh perempuan daripada laki-laki dengan rasio 2:1. Pravalensi skoliosis pada kelompok remaja belum diketahui secara pasti, karena tidak teridentifikasi secara khusus pada agregat tersebut. Sarana paling mudah untuk mengidentifikasi adanya skoliosis pada remaja adalah sekolah (Susi Puspita et al., 2018).
ADVERTISEMENT
Sekolah dan masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan skoliosis. Program pendidikan dapat di laksanakan di sekolah yang menekankan pentingnya postur tubuh yang baik dan tindakan pencegahan skoliosis. Acara sosial juga dapat meningkatkan di kalangan remaja tentang pencegahan skoliosis.
Kesadaran seluruh masyarakat,orang tua,guru dan tenaga kesehatan perlu ditingkatkan serta bekerja sama unruk menyebarkan informasi tentang skoliosis dan pentingnya pencegahannya. Dapat dilakukan dengan mengadakan acara seminar, komunitas dan kampanye untuk mencapai tujuan ini.
Salah satu alasan utama untuk meningkatkan kesadaran tentang skoliosis adalah untuk mendeteksi masalah sejak dini. Semakin cepat terdeteksi, semakin mudah untuk mengobatinya. Dengan meningkatkan kesadaran tentang skoliosis, remaja yang terkena kondisi ini dapat mendapatkan perawatan yang tepat. Ini bisa berupa fisioterapi, peregangan otot, atau jika memang sudah terdapat kasus yang parah,dapata ditangani dengan operasi.
ADVERTISEMENT
Diharapakan akan terjadi penurunan jumlah kasus skoliolis yang parah karena peningkatan kesadaran dan pengetahuan tentang skoliosis dan akan menyadari dampak negatifnya pada kesehatan remaja itu sendiri. Sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Susi Puspita Sari, Futri Dwiningsih. 2018. Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Skoliosis di SMA Angkasa Lanud Husein Sastra Negara Bandung. Jurnal Kesehatan Aeromedika . Vol IV No. 1