Konten dari Pengguna

Jerat Majalah Modern dan Ancaman terhadap PUEBI

Dionisius Wijaya
Dionisius Mahasiwa Universitas Pamulang Pendidikan Ekonomi S1
1 Oktober 2024 15:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dionisius Wijaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan zaman yang serba cepat tak pelak membawa pengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia literasi. Majalah, sebagai media informasi dan hiburan, pun ikut tergerus arus modernitas. Sayangnya, dalam upaya mengikuti tren dan menarik minat pembaca, tak sedikit majalah yang mulai meninggalkan kaidah bahasa baku dan mengadopsi bahasa asing serta bahasa gaul yang berlebihan. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran, pasalnya, penggunaan bahasa yang tidak tepat dapat berdampak buruk pada kelestarian Bahasa Indonesia.
Kegiatan saya membaca buku di Perpustakaan Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan saya membaca buku di Perpustakaan Indonesia
Penggunaan bahasa baku dalam majalah sangat penting untuk menjaga kesucian dan keluhuran Bahasa Indonesia. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) merupakan acuan utama dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun, maraknya penggunaan bahasa gaul dan bahasa asing yang tidak sesuai kaidah PUEBI dalam majalah menimbulkan pertanyaan: apakah bahasa Indonesia semakin terpinggirkan di media cetak?
ADVERTISEMENT
Penggunaan bahasa asing yang berlebihan seringkali membingungkan pembaca, terutama bagi mereka yang tidak fasih berbahasa asing. Padahal, Bahasa Indonesia memiliki kekayaan kosakata yang memadai untuk mengungkapkan berbagai macam ide dan gagasan. Penggunaan bahasa asing yang tidak perlu justru mengurangi estetika dan kejelasan tulisan.
Selain itu, penggunaan bahasa gaul yang berlebihan dapat menurunkan kredibilitas dan nilai estetika sebuah majalah. Bahasa gaul seringkali bersifat lokal dan tidak dipahami oleh semua kalangan. Penggunaan bahasa yang tidak standar dapat membuat tulisan terkesan kurang profesional dan menurunkan nilai informasi yang disampaikan.
Fenomena ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kelestarian Bahasa Indonesia. Majalah memiliki peran penting dalam menebarkan nilai-nilai budaya dan menjaga keberlangsungan bahasa nasional. Oleh karena itu, penting bagi para penulis dan editor majalah untuk tetap berpegang teguh pada kaidah bahasa baku dan menghindari penggunaan bahasa gaul yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
Sebagai pembaca, kita juga memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian Bahasa Indonesia. Kita dapat menolak majalah yang menggunakan bahasa yang tidak standar dan mengupayakan agar majalah tetap menggunakan bahasa baku yang benar dan mudah dipahami. Dengan bersama, kita dapat menyelamatkan Bahasa Indonesia dari jerat majalah modern yang mengingkari kaidah bahasa baku.
Kondisi Perpustakaan Indonesia ketika saya membaca