Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sukses dalam Kacamata Siapa? Mengupas Relativitas Pencapaian Hidup
5 Desember 2024 11:08 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Dita Anjarsari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Selamat, Anda sudah sangat sukses!” Kalimat sederhana yang ternyata memiliki ribuan jawaban berbeda. Apa sebenarnya yang membuat seseorang dianggap sukses? Bagi sebagian orang, sukses berarti memiliki uang yang banyak, rumah mewah, atau mobil sport yang mengkilap. Bagi yang lain, sukses justru terletak pada kebahagiaan keluarga, ketenangan batin, atau pencapaian dalam bidang yang mereka tekuni. Mengapa penilaian tentang kesuksesan bisa begitu beragam?
ADVERTISEMENT
Di tengah hiruk pikuk dunia, banyak orang terjebak dalam pandangan bahwa sukses itu identik dengan kekayaan. Namun, benarkah demikian? Mari kita lihat sosok Pak Rahman, seorang guru di pelosok desa yang hidup sederhana. Dengan gaji yang tidak seberapa, ia berhasil mendidik ribuan anak yang kini telah menjadi orang-orang berpengaruh di masyarakat. Bagi Pak Rahman, melihat anak didiknya berhasil merupakan definsi kesuksesan yang jauh lebih bermakna dibanding tumpukan harta.
Setiap orang memiliki ukuran kesuksesan yang berbeda. Misalnya, seorang atlet mungkin mendefinisikan sukses dengan perolehan medali dan rekor yang dipecahkan. Sedangkan seorang ibu rumah tangga bisa jadi memaknai sukses ketika melihat anak-anaknya tumbuh dengan karakter yang baik dan prestasi yang membanggakan. Bahkan dalam satu profesi yang sama, standar kesuksesan bisa berbeda antara satu orang dengan yang lain.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan sejati cenderung berkaitan dengan kepuasan batin dibanding pengakuan dari luar. Ada orang yang memilih meninggalkan karirnya di kota besar untuk membuka perpustakaan di desa terpencil. Di mata sebagian orang, ini mungkin dianggap sebagai kemunduran. Namun, bagi orang tersebut, keputusan ini justru membawanya pada definisi sukses yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi sesama.
Menariknya, definisi sukses seseorang bisa berubah seiring waktu dan pengalaman hidup. Di usia muda, seseorang mungkin mengejar kesuksesan dalam bentuk karir yang cemerlang dan berpenghasilan tinggi. Namun, seiring bertambahnya usia, prioritas kesuksesan bergeser pada hal lain seperti kesehatan, hubungan dengan keluarga, atau pencapaian spiritual.
ADVERTISEMENT
Dalam masyarakat yang semakin terhubung dengan media sosial, seringkali membandingkan kesuksesan dirinya sendiri dengan orang lain. Padahal, setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik dengan tantangan dan kesempatan yang berbeda. Membandingkan kesuksesan diri dengan orang lain ibarat membandingkan apel dengan jeruk, tidak ada kaitannya justru akan membuat diri sendiri tertekan.
Lantas, bagaimana kita seharusnya mendefinisikan sukses? Jawabannya kembai pada diri masing-masing. Yang terpenting ialah menemukan definisi sukses yang sejalan dengan nilai-nilai, passion, dan tujuan hidup pribadi. Sukses bukan tentang memenuhi ekspektasi orang lain atau mengikuti standar masyarakat, melainkan tentang mencapai targer yang kita tetapkan untuk diri sendiri.
Kesuksesan memang relatif dan sangat personal. Tidak ada definisi yang mutlak benar atau salah. Yang terpenting ialah bagaimana kita bisa menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai yang kita yakini, memberikan manfaat bagi sesama, dan mencapai kepuasan batin dalam prosesnya. Sebab pada akhirnya, sukses sejati adalah ketika kita bisa tidur nyenyak di malam hari dengan perasaan damai dan puas akan pencapaian yang telah kita raih, terlepas dari bagaimana orang lain memandangnya.
ADVERTISEMENT