Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Antisipasi Dini Arus Mudik Lebaran
7 April 2022 10:21 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Djoko Setijowarno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kegiatan mudik selama ini terkesan hanya menjadi tanggung jawab negara. Mungkin perlu dicoba bahwa mudik adalah tanggung jawab masyarakat (people responsibility) dalam arti tanggung jawab setiap individu, keluarga atau kelompok masyarakat (Imam Prasojo, 31 Maret 2022)
ADVERTISEMENT
Potensi pergerakan nasional pada Lebaran 2022 adalah yang semula pada survei pertama 20,3 persen atau 55 juta orang akan melakukan perjalanan ke luar kota, setelah dilakukan survei kedua mengalami peningkatan menjadi 29,4 persen atau 79,4 juta. Potensi pergerakan dari Jabodetabek pada survei pertama sebanyak 9,1 juta orang atau 26,84 persen dari penduduk Jabodetabek, setelah dilakukan survei kedua mengalami peningkatan menjadi 13 juta atau 38,35 persen.
Hasil survei kedua yang dilakukan Balitbang Perhubungan (2022), menghasilkan setelah dihapusnya test swab antigen/PCR, potensi penggunaan moda agak bergeser walaupun penggunaan angkutan pribadi tetap terbanyak, pemilihan penggunaan pesawat menjadi lebih banyak dibandingkan menggunakan kereta api dibandingkan hasil pada survei 1.
Potensi penggunaan moda mobil pribadi 26,8 persen atau 21,3 juta orang, sepeda motor 18,7 persen atau 14,9 juta orang, bus 16,3 persen atau 12,9 juta orang, pesawat terbang 12,1 persen atau 9,6 juta orang, kereta api 9 persen atau 7,2 juta orang, kapal laut 1,4 persen atau 1,1 juta orang, dan kapal penyeberangan 1,2 persen atau 900 ribu orang.
ADVERTISEMENT
Total pengguna transportasi jalan 75,3 persen atau sebanyak 59,8 juta orang akan menggunakan transportasi jalan. Perlu antisipasi yang menggunakan kendaraan pribadi antar pulau adalah juga potensi menggunakan angkutan penyeberangan atau angkutan laut.
Mudik gratis
Memang, biasanya mudik gratis membutuhkan persiapan selama tiga bulan. Mudik gratis tidak hanya menggunakan bus, namun ada kereta dan kapal laut.
Masih sangat memungkinkan dilakukan mudik gratis dengan menggunakan dana pertanggungan sosial masyarakat atau cost social responsibility/CSR dari BUMN. Pemberangkatan mudik gratis tidak lagi diselenggarakan di lapangan terbuka, seperti Lapangan Monas atau yang sejenis.
Sekarang, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sudah banyak membangun terminal penumpang yang cukup luas dengan fasilitas yang cukup lengkap. Saat ini terdapat 127 Terminal Tipe A, yang beroperasi sebanyak 119 Terminal (8 terminal belum beroperasi). Sebanyak 62 terminal sudah memiliki detail engineering desain (DED) dan sudah terbangun 26 terminal. Masih ada lagi sejumlah terminal tipe A yang dikelola Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
ADVERTISEMENT
Mudik berangkat dari terminal akan memudahkan pengawasan dan pengaturan. Apalagi mudik lebaran tahun ini ada persyaratan sudah vaksin ketiga (booster). Pengawasan akan lebih mudah dilakukan di ruang tertutup seperti terminal ketimbang di ruang terbuka. Penyelenggara tidak perlu menyediakan sejumlah toilet portable, tenda bagi pemudik yang menunggu sebelum diberangkatkan, tidak perlu mendatangkan petugas untuk melakukan ramp check bus. Kemudian dapat mengutamakan Bus AKAP yang angkut peserta mudik gratis. Jika kurang, baru kemudian dibantu sejumlah bus pariwisata.
Tidak hanya penumpang yang harus diwajibkan sehat, namun semua pengemudi Bus AKAP/AKDP juga diwajibkan mengikuti tes kesehatan dan diberikan tambahan vitamin. Hanya pengemudi yang lolos tes kesehatan dapat diizinkan mengemudikan bus mengangkut pemudik. Lama perjalanan yang sekiranya di atas 8 jam, operator bus diharuskan menyediakan dua orang pengemudi. Semua armada bus yang mengangkut pemudik dipastikan sudah lolos uji berkala.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, pasti ada pengaturan rekayasa lalu lintas di jalan tol oleh Polri, entah contra flow maupun one flow. Namun harus diberikan perhatian khusus atau prioritas bagi sejumlah bus yang sudah tiba di lokasi tujuan untuk kembali mengangkut penumpang akan mudik. Pengalaman tahun 2019, banyak pengemudi bus yang mengeluh akibat kebijakan penerapan contra flow di jalan Tol Trans Jawa. Sejumlah armada bus yang akan menjemput pemudik menjadi terhambat perjalanannya.
Harus dicermati pula, keberadaan angkutan umum pelat hitam dan biro jasa yang sudah menawarkan mudik menggunakan bus pariwisata melalui media sosial. Pemerintah perlu mengantisipasi sejak dini. Kendaraan yang digunakan pasti tidak lolos ramp check, penumpang tidak diperiksa kesehatannya, pengemudi tidak ikut tes kesehatan. Sanksi dapat diberikan terhadap PO Bus Pariwisata yang beroperasi dengan berkedok wisata mudik.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, masih ada sejumlah armada truk yang masih kerap digunakan untuk mengangkut pemudik. Tentunya ada larangan penggunaan truk untuk membawa pemudik. Di masa lebaran, juga penggunaan mobil bak terbuka digunakan untuk berwisata, harus dilarang. Mulai saat ini sosialisasi itu perlu dilakukan.
Pintu perlintasan sebidang yang tidak dijaga kerap terjadi kecelakaan di saat mudik Lebaran. Korbannya adalah yang jarang melintas di situ, sehingga selama musim mudik Lebaran perlu dilakukan peningkatan pengawasan oleh pemda setempat.
Ada kemudahan
Kemudahan dalam hal digitalisasi pembayaran juga harus disiapkan. Sinyal minimal 4G dapat merata di semua jalur mudik. Semua stasiun pengisi bahan bakar umum (SPBU) harus disiapkan pembayaran menggunakan nirtunai (cashless). Karena pemudik sekarang sudah semakin banyak kaum milenial yang tidak suka membawa uang kertas. Kemudian, sejumlah warung-warung makan, toko-toko dan UMKM menjual oleh-oleh harus menyiapkan pembayaran cashless minimal menggunakan Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS). Yang dimaksud QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggaraan Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.
ADVERTISEMENT
Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) khususnya untuk transportasi umum yang membutuhkan solar perlu diantisipasi serius agar tidak mengganggu mobilitas. Kemudahan mendapatkan BBM bagi transportasi umum mengangkut pemudik.
Terkait rest area di jalan tol, tentu tidak akan menampung seluruh pengguna jalan tol. Diberikan imbauan untuk keluar jalan tol mencari rest area di jalan non tol. Harus dilarang bagi pemudik yang menggunakan bahu jalan tol untuk beristirahat. Bahu jalan tol digunakan untuk kondisi darurat, bukan untuk istirahat sesaat. Pemudik tidak harus lewat jalan tol, tetapi dapat menggunakan jalan non tol, karena Kementerian PUPR sudah menjamin selesai perbaikan jalan nasional saat mudik Lebaran.
Sementara, untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor, sebaiknya disediakan fasilitas mudik gratis, sepeda motor bisa diangkut dengan truk, pemudik dengan bus. Mudik menggunakan sepeda motor untuk jarak pendek dan ikuti aturan. Maksimal untuk dua orang, barang yang dibawa tidak boleh melebihi lebar setang kemudi dan tinggi tidak boleh lebih 90 cm dari sadal, dilarang bawa barang dengan tambahan di belakang. Sepeda motor bukan moda transportasi untuk perjalanan jarak jauh. Melarang anak-anak dibawa menggunakan sepeda motor.
ADVERTISEMENT
Protokol kesehatan harus tetap ada untuk setiap kegiatan mudik Lebaran. Mudik Lebaran tahun ini harus tetap memperhatikan keselamatan, keamanan, kenyamanan, kemudian ditambahkan aspek kesehatan dan bertanggung jawab.
Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat