Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bakti Inovasi BRIN:Dukung Talenta Muda dalam Sains dan Inovasi
9 Januari 2022 14:02 WIB
Tulisan dari Dodi Rosadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bekerja sama dengan Komisi VII, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) secara berkala menggelar kegiatan pelatihan Bakti Inovasi yang bertujuan untuk mendukung fokus pengembangan pemerintah dalam bidang sains dan sebagai upaya BRIN membangun ekosistem riset, seperti Pelatihan Penyusunan Proposal Penelitian untuk Mahasiswa yang diadakan di Hotel Amalia dan Horison di Lampung pada Selasa 14 Desember 2021.
ADVERTISEMENT
Berkembangnya sebuah negara berbanding lurus dengan perkembangan dalam bidang pendidikan, riset, dan inovasi. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia secara konsisten mendorong pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan generasi muda berdaya saing terutama di bidang pendidikan, riset, dan inovasi.
Pimpinan BRIN dan Wakil Ketua MPR RI
Kegiatan tersebut di hadiri oleh Pimpinan BRIN, Plt. Kepala Organisasi Riset Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT), Bapak Agus Haryono yang menyampaikan bahwa tujuan pada perkembangannya, metode pembinaan dan pengenalan talenta muda berbasis sains dan inovasi merupakan kolaborasi semua pihak, dimana BRIN tidak dapat berdiri sendiri. Kerja sama yang erat dengan mitra, baik dengan Komisi VII DPR RI, instansi, pemerintah, swasta maupun komunitas harus sejalan dengan pengembangan focus pemerintah untuk membangun talenta muda di semua aspek baik bidang pendidikan, riset seni budaya dan olah raga.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Bapak Zulkifli Hasan, yang hadir dan sekaligus membuka acara tersebut menyampaikan bahwa pengembangan talenta muda dalam bidang pendidikan, sains, dan inovasi merupakan hal penting sebagai investasi masa depan Provinsi Lampung dan Indonesia. Ia menyampaikan, zaman sekarang adalah era milik generasi millenial, sehingga generasi millenial memiliki kesempatan yang besar untuk menjadi talenta masa depan.
Pelatihan hari ini penting, karena di era ini, kita tidak akan dapat bersaing dengan negara di belahan dunia lain jika tidak memiliki keterampilan yang didukung oleh kreatifitas. Ini dimulai dari pendidikan yang mendukung riset, yang kemudian melahirkan inovasi. Ia juga menekankan kepada para mahasiswa agar peka melihat permasalahan di sekitar dan secara aktif melakukan penelitian untuk menyederhanakan atau memecahkan masalah-masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
Narasumber dan Berbagi Kompetensi
Di dalam pelatihan penyusunan proposal penelitian untuk mahasiswa di Provinsi Lampung ini menghadirkan narasumber Peneliti Ahli Madya, Pusat Riset Teknologi Bahan Bakar Nuklir BRIN, Bapak Jan Setiawan mengatakan bahwa dalam memperlancar penentuan tema ini, dapat memperhatikan beberapa hal, yaitu menemukan permasalahan yang ingin diselesaikan, memanfaatkan informasi dari judul, abstrak atau executive summary penelitian / tugas akhir / artikel terdahulu, dan memanfaatkan kekurangan/kelemahan, atau hal yang belum dikaji. Informasi ini diambil dari bagian hasil dan pembahasan, kesimpulan atau saran.
Peneliti Ahli Muda Balai Penelitian Teknologi Mineral BRIN, Bapak Yayat Imam Supriyatna yang mengatakan bahwa hal terpenting dalam menyusun proposal penelitian, peneliti harus memiliki rasa ingin mengetahui, menguasai ilmu, menguasai masalah, dan mengetahui metode. Tentu saja yang paling penting lagi adalah kejujuran. Dalam penelitian, peneliti boleh salah, tapi tidak boleh bohong.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini merupakan kesempatan yang sangat baik dan berguna bagi mahasiswa, dimana narasumber bisa berbagi kompetensi, berbagi pengalaman, diskusi, terutama yang berhubungan dengan proposal penelitian. Bahkan bagi mahasiswa yang akan menyusun tugas akhir, seperti skripsi bisa menanyakan tulisannya secara langsung kepada narasumber.
Kegiatan ini mengikuti protokol kesehatan (prokes) yang dihadiri oleh total 195 mahasiswa dari berbagai universitas yang ada di Lampung dan dibagi menjadi 2 kelas. Para peserta pelatihan begitu antusias mengikuti pelatihan tersebut dari awal hingga akhir acara. (dr)
Dodi Rosadi
Pranata Humas BRIN