Konten dari Pengguna

Respon Gempa Selayar DD Sulsel Kirim Tim Untuk Menyalurkan Bantuan Tahap Awal

Dompet Dhuafa Sulsel
Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (zakat, infak, sedekah, wakaf, serta dana lainnya yang halal dan legal.
17 Desember 2021 10:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dompet Dhuafa Sulsel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Respon Gempa Selayar DD Sulsel Kirim Tim Untuk Menyalurkan Bantuan Tahap Awal
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SELAYAR – Sebanyak 3.900 warga Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan kini terpaksa tinggal di lokasi pengungsian dikarenakan rumah mereka rusak akibat gempa bumi Magnitudo 7,4 di perairan NTT, Selasa (14/12/2021), yang berdampak hingga Selayar.
ADVERTISEMENT
Sekurangnya ada 2 kecamatan paling terdampak akibat gempa bumi tersebut, diantaranya yaitu Kecamatan Pasimarannu dan Kecamatan Pasilambena. Total ada 510 rumah yang alami kerusakan, dengan rincian 274 unit rumah dengan kategori rusak berat, dan 236 rumah rusak ringan.
"Di Kecamatan Pasimarannu, kurang lebih ada 232 unit rumah alami rusak berat serta 234 dengan rusak ringan, dan tidak hanya rumah warga yang terdampak, fasilitas umum juga alami kerugian seperti 2 unit sekolah alami Rusak Berat, juga tempat Ibadah Rusak Ringan 1 unit,” lapor Syarif Koordinator Kebencanaan DD Sulsel.
Untuk penanganannya, Rahmat Hidayat HM pimpinan cabang DD Sulsel telah menurunkan tim assesment, tim evakuasi, tim dapur umum dan juga akan mengirim tim medis untuk membantu warga yang terdampak.
“Sejak Rabu (15/12) Tim telah dikerahkan untuk berkoordinasi bersama BPBD dan Dinsos untuk menyalurkan bantuan logistik darurat berupa tenda pengungsi, tikar terpal, beras, makanan siap saji, obat-obatan, dan air mineral. Selanjutnya, tim juga akan membuka posko bantuan guna memudahkan koordinasi bantuan. Pendistribusian bantuan akan dilakukan secara bertahap karena akses ke lokasi terdampak gempa harus menggunakan jalur laut,” ungkap Rahmat.
ADVERTISEMENT