Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Dukung Tunanetra Mandiri, Dompet Dhuafa Jogja Beri 500 Paket Bahan Produksi Sapu
19 Agustus 2022 19:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Dompet Dhuafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
BANTUL, YOGYAKARTA -- Dompet Dhuafa Jogja, memberikan modal usaha bahan produksi sapu ijuk kepada Tunanetra yang tergabung dalam Persaudaraan Tunanetra Sejahtera (PTS) Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Pemberian Modal tersebut terlaksana pada hari Kamis lalu, (11/08/2022) di Pondok Ndeso, Bantul, Yogyakarta. Sejumlah 500 paket bahan produksi tersalurkan pada 26 penerima manfaat difabel tunanetra yang tergabung dalam Persaudaraan Tunanetra Sejahtera (PTS) Yogyakarta.
Penerima manfaat difabel Tunanetra berbondonng menghadiri kegiatan tersebut dengan semangat. Tak hanya menerima Bahan Baku pembuatan produksi sapu ijuk, namun mereka juga menerima sejumlah uang dan juga mesin jahit sapu yang dapat mereka gunakan bersama.
Bantuan bahan produksi tersebut berupa gagang dan topi plastik sapu, lakop (tempat sapu), rayung, tali tampar, paku dan juga nantinya Dompet Dhuafa akan memberikan mesin jahit sapu.
Selain itu, nantinya Dompet Dhuafa juga akan melakukan pendampingan usaha serta memberikan pelatihan dan pembinaan mengenai manajemen dan juga pembukuan usaha.
ADVERTISEMENT
Persaudaraan Tunanetra Sejahtera (PTS) merupakan perkumpulan yang diinisiasi untuk meningkatkan semangat dan persaudaraan para tuanetra yang ada di Yogyakarta. Meskipun memiliki keterbatasan, apresiasi besar untuk semangatnya dalam mengembangkan diri.
Sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai tukang pijat, namun profesi tersebut tidak menjamin pemasukan yang rutin. Sehingga mereka memutar kreatifitas untuk dapat menciptakan sumber penghasilan baru. Sehingga sebagai sambilan mereka membuat kerajinan sapu ijuk yang nantinya dapat menambah pemasukan mereka.
Namun karena keterbatasan modal, mereka tidak dapat mengembangkan usahanya. Melihat semangat dan kegigihan mereka, Dompet Dhuafa Jogja mendukungnya dengan memberikan modal yang nantinya dapat berkembang dan harapanya dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi mereka.
Untuk mendukung program ini, Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta mengirimkan perwakilanya yaitu Bapak Budhi Wibowo selaku Kepala Bagian Rehabilitasi. Beliau mengapresiasi penuh dukungan dari Dompet Dhuafa Jogja ini. Selain itu beliau berharap Dompet Dhuafa dapat semakin meluaskan manfaatnya sehingga semakin banyak penerima manfaat yang terbantu.
ADVERTISEMENT
"Meskipun memiliki keterbatasan pengelihatan. Keterbatasan itu tidak membuat saudara tunanetra memiliki talenta-talenta yang bisa dikembangkan. Bukan hanya keahlian umum seperti jadi tukang pijat, sebenarnya mereka bisa mengerjakan hal lain," kata Kepala Bagian Rehabilitasi Dinas Sosial Yogyakarta pada saat memberikan sambutan, Kamis(11/8/2022).
Melalui bantuan ini, harapanya penyandang tunanetra dapat mengembangkan diri dan memanfaatkan keahlian dan kreatifitasnya.
"Jadi harapannya, dengan adanya pemberian modal ini saudara tunanetra semakin semangat dalam mengembangkan potensianya, bisa berdikari dengan memanfaatkan keahliannya." harap Nuryanto selaku Koordinator Program Ekonomi Dompet Dhuafa Jogja.
Nuryanto menyebut pemberian bahan produksi tersebut merupakan langkah awal. Ia mengatakan, akan ada pelatihan-pelatihan lanjutan ke depannya. Selain itu, pihaknya juga akan memberi bantuan pemodalan lain berupa mesin penjahit sapu yang saat ini belum mereka miliki karena kendala harga yang tidak terjangkau.
ADVERTISEMENT
Terlalu bersemangat, pak Arif selaku salah satu penerima manfaat mempraktekan langsung cara pembuatan sapu ijuk yang biasa beliau kerjakan.
“Terimakasih para donatur dan dompet dhuafa jogja, insyaAllah bantuan ini sangat berarti untuk kami. Semoga senantiasa diberikan kesehatan dan kelancaran rezeki.” Ujar Pak Arif selaku penerima manfaat di akhir kegiatan. (DD Jogja)*