Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Lintasi Sungai Hingga Jalan Terjal, THK Dompet Dhuafa Sapa Warga Kedung Udal
30 Juni 2023 9:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Dompet Dhuafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
GROBOGAN, JAWA TENGAH — Akses yang sulit hingga menyeberangi sungai karena belum terhubung jembatan, jalan penuh bebatuan dan kerikil menjadi kisah hari ini (Kamis, 29/06/2023) dalam pendistribusian daging kurban dalam program Tebar Hewan Kurban untuk wilayah Dusun Kedung Udal, Desa Padas, Grobogan, Jawa Tengah. Sebanyak 85 KK (Kepala Keluarga) mendiami wilayah Dusun Kedung Udal.
ADVERTISEMENT
“Jangankan kurban di Dusun Kedung Udal, fasilitas umum saja belum banyak menunjang, seperti Unit Kesehatan atau Puskesmas yang belum tersedia di wilayah tersebut, bayangkan saja ketika masyarakat butuh berobat atau ibu akan melahirkan, begitu sulit yang harus kami tempuh. Begitupun anak-anak untuk mengeyam pendidikan, namun jarak yang ditempuh minimal untuk Sekolah Dasar berkisar 3 Km, sementara jika melanjutkan bangku sekolah untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) maka anak-anak harus menempuh jarak 8 Km,” tutur Saben selaku Ketua RT 03, Dusun Kedung Udal.
Melalui Tebar Hewan Kurban (THK) 1444H Dompet Dhuafa dengan serentak mendistribusikan daging kurban terutama wilayah 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdalam) salah satunya Dusun Kedung Udal. Pendistribusian daging dilakukan dengan menggunakan motor karena akses yang dapat dilalui hanya dengan roda dua. Sebanyak 20 besek didistribusikan lebih dahulu dan 7 doka yang telah di sembelih untuk dibawa ke Dusun Kedung Udal.
ADVERTISEMENT
“Kami menunjuk Dusun Kedung Udal karena wilayah tersebut memiliki potensi penerima manfaat yang cukup banyak, kemiskinan akibat sulitnya akses dan belum tersedianya fasilitas umum menjadi potensi angka kemiskinan terus tinggi. Ditambah angka stunting pada anak pun terus melonjak. Selain minimnya pengetahuan akan kesehatan ibu dan anak, warga Dusun Kedung Udal, ketidakadaan puskesmas serta rendahnya tingkat konsumsi daging menjadi satu kesatuan yang belum bisa terpenuhi hingga saat ini di Dusun tersebut,” tambah Saben.
“Alhamdulillah saya mendapatkan daging kurban, apalagi seperti saya ini untuk konsumsi daging sangat jarang. Bahkan rata-rata warga di sini makan apa yang ada dari ladang seperti ketela, jagung hingga sayur-sayuran yang ditanamnya. Bahkan jarang sekali di Dusun ini untuk melakukan kurban karena mengingat tingkat ekonomi masyarakat yang belum cukup untuk menggelar perayaan kurban,” ucap Masiroh salah satu penerima manfaat daging kurban di Dusun Kedung Udal. (DD)*
ADVERTISEMENT