Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Penyintas Erupsi Semeru Dapatkan Ceramah Agama Dari Dai Cordofa Dompet Dhuafa
4 Februari 2022 23:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Dompet Dhuafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
LUMAJANG, JAWA TIMUR– Pada fase respon pemulihan kebencanaan pasca Erupsi Gunung Semeru, Tim Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) turut hadir membersamai para penyintas di tenda-tenda pengungsian. Ya, kondisi pasca erupsi Gunung Semeru boleh jadi memprihatinkan, begitupun dengan dampak bagi masyarakatnya.
ADVERTISEMENT
Ragam lapisan masyarakat dari berbagai usia mengalami ketakutan, trauma, hingga patah semangat. Fasilitas umum seperti masjid dan sekolah, ikut mengalami kerusakan dan belum bisa digunakan. Jika masyarakat terus terpuruk dan ruhiyah mereka tidak dibangkitkan, bisa semakin memperburuk keadaan.
“Harus ada pendampingan mental mereka dengan sentuhan religi secepatnya. Tim Dai Cordofa memberikan pendampingan berupa taushiyah santapan rohani dan memimpin zikir di masjid-masjid darurat, agar hati mereka tenang kembali dan kuat menghadapi keadaan pasca gempa,” ungkap Ustaz Genry, tim Dai Cordofa di Lumajang, Senin (31/1/2022).
Hingga kini, Tim Cordofa terus menggulirkan bantuan dengan memberikan sentuhan rohani kepada para penyintas, agar dapat membantu mengembalikan semangat, keceriaan, serta keyakinan mereka disana.
Tim Dai Cordofa turut menggelar Zikir Bersama, Tabligh Akbar, Taushiyah, Shalat 5 Waktu, dan Khutbah Jum'at. Untuk waktu pelaksanaan disesuaikan dengan kesiapan masyarakat, biasanya kegiatan orang dewasa diadakan setelah Shalat Magrib dan Shalat Subuh.
ADVERTISEMENT
“Hari ini, sejak pagi, kami hadirkan Bimbingan Rohani kepada keluarga terdampak di Dusun Kajarkuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Tiap tenda ada sekitar 8 KK dari 101 KK yang ada di tenda pengungsian. Kemudian siang hingga sore harinya, kami mengimami sholat Dhuhur dan muzdakaroh di masjid darurat. Pun, menggelar program mengaji ba’da Dzuhur untuk dewasa dan ba’da Maghrib untuk anak-anak, serta silaturahmi kepada tokoh-tokoh religi setempat,” tambah Ustaz Badrusalim, dalam laporan harian respon kemanusiaan Semeru . (DD)*