Konten dari Pengguna

Program Ketuk Pintu Dompet Dhuafa Waspada Sasar Buruh Ikat Sapu Lidi

Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa
4 November 2022 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dompet Dhuafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Program Ketuk Pintu mensasar Rini salah satu Ibu Rumah Tangga yang sekaligus Tulang Punggung keluarga dengan usaha buruh ikat sapu lidi, di Desa Pagar Merbau, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, (Kamis, 03/11/2022)
zoom-in-whitePerbesar
Program Ketuk Pintu mensasar Rini salah satu Ibu Rumah Tangga yang sekaligus Tulang Punggung keluarga dengan usaha buruh ikat sapu lidi, di Desa Pagar Merbau, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, (Kamis, 03/11/2022)
ADVERTISEMENT
DELI SERDANG, SUMUT -- Kembali mengetuk satu pintu menuju pintu yang lain pada Kamis (03/11/2022) di Desa Pagar Merbau, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kali ini, kami mengetuk pintu rumah Rini, seorang buruh ikat sapu lidi. Rini telah lama menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi keempat anaknya.
ADVERTISEMENT
Sejak ditinggal suami, putra sulungnya tidak tega melihatnya ia bekerja seorang diri. "Tepat lah pas bapak udah gak ada, di tahun itu juga di berhenti sekolah," ucap Rini sosok Ibu Rumah Tangga sekaligus tulang punggung keluarga.
Demi membantu sang ibu, putra sulungnya itu rela bekerja sebagai buruh di pabrik batu bata. "Karena memang saat itu adik-adiknya kan juga sekolah, butuh banyak biaya," tambah Rini menceritakan.
Selama ini Rini memang hanya menerima upah sebesar 35 ribu saja dalam satu hari. Dengan nominal sedemikianlah, ia bagi-bagi untuk makan dan kebutuhan sekolah anaknya.
Kata Rini tentang hari-hari mereka makan tidak tentu. "Ya makan apa yang bisa dimakan saja yang penting anak-anak bisa sekolah," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Pengorbanan putra sulungnya membantu keuangan keluarga juga bukan hal yang diinginkan Rini.
Tetapi, tidak bisa ia pungkiri, terbantunya ekonomi keluarga juga karena putra sulungnya turut bekerja.
Kata putra sulungnya, tidak apa ia berhenti sekolah asal adik-adiknya bisa selesai sekolah. Menjadi satu penerima manfaat ketuk pintu membuat Rini begitu bersyukur.
Karena belakangan ini tak bekerja lantaran tidak ada lidi yang diolah saat musim penghujan tiba. Program Ketuk Pintu Mustahik ini masih terus berjalan dan membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin berbagi.
Kata Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada, Sulaiman, berkata bahwa sebisanya kita bantu mustahik agar mereka bisa makan. "Lewat program Ketuk Pintu Mustahik mereka kita bantu makan satu bulan, harapannya mereka tidak memikirkan lagi makan apa satu bulan kedepan”.
ADVERTISEMENT
Untuk partisipasi dalam program ini dapat datang langsung kunjungi kantor Dompet Dhuafa Waspada atau hubungi ke 081262006967. (DD)*