Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ratusan Penyintas Di Garut, Memanfaatkan Kehadiran Dapur Umum Hingga Pos Hangat
22 Juli 2022 12:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Dompet Dhuafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
GARUT, JAWA BARAT— Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Jawa Barat membuka Dapur Umum dan Pos Hangat untuk penyintas banjir dan longsor di Kabupaten Garut.
ADVERTISEMENT
Adapun lokasi Dapur Umum dan Pos Hangat berada di Kampung Pananggungan dan Kampung Tegalkelapa, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi. Dengan masing-masing layanan memberikan manfaat kepada 150 orang dan 300 orang pada kemarin Selasa (19/07/2022).
Meski telah surut, banjir menyisakan material lumpur yang menutupi jalan dan rumah warga. Warga secara bergotong royong dibantu BPBD, TNI, Polri, dinas terkait dan relawan membersihkan material lumpur.
Sementara itu, material longsor yang menutupi jalan di Kampung Cigayun dan Desa Sukamulya telah selesai dibersihkan oleh Dinas PUPR, sehingga sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat.
“Untuk situasi terkini Alhamdulillah akses jalan dipemukiman terdampak sudah hampir 70% dapat dilalui untuk rumah warga sudah dapat ditempati kembali dan sebagian pengungsi sudah kembali kerumah masing masing, alhamdulillah untuk cuaca selama 3 hari ini mendukung,”tutup Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.
ADVERTISEMENT
Sebagian warga sudah melanjutkan aktivitas sehari-harinya, salah satunya anak-anak yang pergi ke sekolah. Namun karena jembatan penghubung rusak anak-anak dibantu relawan gabungan untuk menyeberang menggunakan perahu dan menggunakan pelampung.
“Aku duluan Kak,”ujar salah satu murid saat ingin menggunakan pelampung.
Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan Keputusan Nomor 362/KEP.415-BPBD/2022 tanggal 16 Juli 2022 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor setelah lebih dari 100 desa di 14 kecamatan di wilayah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat terendam banjir pada Jumat, (15/7). Status tanggap darurat tersebut terhitung 14 hari sejak 16 Juli hingga 29 Juli 2022 mendatang.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB, 14 kecamatan yang terdampak antara lain Kecamatan Cikajang, Tarogong Kidul, Pasirwangi, Cigedug, Bayongbong, Tarogong kaler, Samarang, Banyuresmi, Cibatu, Karangpawitan, Garut Kota, Cilawu, Banjarwangi dan Singajaya. Sebanyak 6.031 Kepala Keluarga (KK) atau 18.873 jiwa terdampak dan 649 jiwa diantaranya mengungsi.
ADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut melaporkan update kerugian meteril sebanyak 4.035 unit rumah terdampak dengan 11 unit diantaranya rusak berat, 13 kantor pemerintah rusak sedang, 10 kantor pemerintah rusak ringan, 2 unit fasilitas pendidikan rusak sedang, dan 3 unit fasilitas Pendidikan rusak ringan. Selain itu, tercatat sedikitnya 17.077 hektar kolam ikan milik warga terdampak.
Saat ini masyarakat masih membutuhkan bantuan mesin steam (untuk bersih-bersih), perlengkapan sekolah, perlengkapan mandi, dan perlengkapan dapur umum.
“Rencana aktivitas tim akan melanjutkan aksi Dapur Umum dan Pos Hangat untuk di Desa Haurpanggung dan juga lanjut aksi bersih-bersih di jalan dan rumah warga terdampak,” jelas Faisal Anwar selaku Koordinator Relawan DMC Dompet Dhuafa penugasan Garut.
ADVERTISEMENT
Masyarakat bisa turut serta membantu penyintas bencana banjir dan longsor di Garut dengan berdonasi melalui tautan berikut https://donasi.dompetdhuafa.org/indonesiasiapsiaga/ . Setiap donasi yang diberikan akan sangat berarti para penyintas bencana yang terdampak. (DMC)*