Konten dari Pengguna

Sisi Gelap Perawatan Kecantikan

Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
19 Februari 2024 7:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Donny Syofyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: Shuttetstock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: Shuttetstock
ADVERTISEMENT
Kita harus merasa nyaman dengan kulit sendiri. Ini adalah saran penting dan juga permintaan yang sulit, terutama ketika kita merujuk pada keadaan kulit yang sebenarnya. Kulit yang buruk menjadi hal yang menyakitkan bagi banyak orang. Namun berkat internet, hal itu telah berubah menjadi obsesi.
ADVERTISEMENT
Betapa banyak waktu yang terbuang di depan cermin karena Anda merasa ada yang kurang. Kekurangan ini karena Anda melihat cermin berubah menjadi kaca pembesar, di mana setiap titik kurang kulit Anda tampak jelas. Tidak jarang Anda mengomel sendiri saat menatap diri.
Apapun kesimpulannya, Anda membutuhkan sebuah penyembuhan. Bergegas ke toko untuk berbelanja menawarkan sedikit harapan. Lazimnya produk yang Anda cari itu dikemas dalam kemasan yang lucu, termasuk krim dan serum. Jika satu produk tidak berhasil, masih banyak pilihan lainnya. Jika tidak ada yang berhasil, prosedur kosmetik hadir menawarkan solusi, seperti Botox.
Botox menjanjikan kulit bebas keriput dan penampilan yang muda. Awalnya, Botox digunakan untuk tujuan medis. Sekitar dua dekade yang lalu, Botox dibolehkan bagi penggunaan kosmetik. Sebagian besar pelanggannya berusia pertengahan, tetapi sekarang lebih banyak anak muda yang mencari Botox, bahkan secara global.
ADVERTISEMENT
Botox menjadi norma baru di Korea Selatan. Di India, Botox telah menjadi tren sebelum pernikahan. Di Amerika, penggunaan Botox untuk orang berusia 19 tahun atau lebih muda meningkat 75% antara 2019 dan 2022, dan 71% untuk mereka yang berusia 20 hingga 29 tahun.
Gen Z memberikan sentuhan baru pada Botox. Mereka menyebutnya Baby Botox, yang sebetulnya amat menakutkan dalam level mana pun. Sebetulnya Gen Z belum menghadapi masalah keriput. Anak-anak muda ini bukan ingin memperbaiki sesuatu, tapi menghindar dari sesuatu, yakni keriput. Gen Z menggunakan Botox karena takut menua. Dengan melakukan itu, mereka sejatinya menciptakan apa yang mereka takuti.
Dokter mengatakan terlalu banyak Botox bisa membuat Anda terlihat lebih tua. Ia membatasi penggunaan dan kerja otot-otot tertentu, ukuran otot bisa berkurang, dan bahkan membusuk. Botox juga dapat menyebabkan memar, mual, dan sakit kepala.
ADVERTISEMENT
Tapi itu bukan satu-satunya harga yang harus dibayar oleh anak-anak muda. Biaya Botox relatif mahal. Tarif rata-rata adalah US$ 500 dan Botox biasanya bertahan sekitar 3 bulan. Jadi perawatan yang berulang diperlukan dan biayanya menjadi berlipat-lipat.
Karenanya, Gen Z membuang uang untuk mendatangkan masalah yang sebetulnya tidak ada. Dan mereka bukan satu-satunya. Fokus pada kulit yang sempurna telah merembes ke Gen Alfa, yakni mereka yang berusia 13 tahun ke bawah.
Pada dasarnya kelompok ini adalah anak-anak. Mereka berupaya memburu produk di lorong-lorong toko kosmetik, mencoba-coba produk, membangun rutinitas perawatan kulit mereka sendiri dengan produk yang mahal.
Produk favorit mereka termasuk produk yang tersedia di Sephora. Bahkan internet memiliki istilah untuk produk ini, yakni Sephora Kids. Langkah-langkahnya bakal ribet. Bayangkan, katakanlah 17 langkah rutinitas perawatan kulit setiap kali pemakaian. Tetapi ini bukan satu-satunya alasan mengapa tren ini mengkhawatirkan.
ADVERTISEMENT
Anak-anak muda menghabiskan jutaan rupiah untuk produk ini, dan ada kemungkinan besar bahwa ini tidak akan berhasil, karena formulanya dikembangkan untuk kulit yang lebih tua. Selain itu, anak-anak tidak memiliki penghalang kulit yang terbentuk yang sepenuhnya. Jadi produk ini lebih banyak merugikan daripada memberikan maanfat.
Ada produk perawatan kulit untuk bayi juga. Ternyata mengobati jerawat bayi yang sempurna normal adalah kebutuhan saat ini. Ini terdengar aneh, tetapi siapa peduli? Kita hidup di budaya yang memberi makan perilaku adiktif dan media sosial jauh lebih senang untuk memberi kelonggaran.
Reddit memiliki grup bernama 'r/Skincare Addiction' yang memiliki 2 juta pelanggan, naik dari setengah juta pada tahun 2018. Hashtag rutinitas perawatan kulit memiliki lebih dari 55 miliar tayangan di TikTok. Para pemengaruh (influencer) meresapi jerawat dan keriput, menyebutnya sebagai penyakit yang harus diatasi. Mereka berbicara tentang krim wajah yang terasa seperti terbakar, untuk menunjukkan bahwa obat ini sedang bekerja.
ADVERTISEMENT
Mereka tersenyum saat mencabut strip pori dari wajah mereka. Pada saat yang sama industri kecantikan menjadi riang, karena perawatan kulit adalah segmen pasar yang paling cepat berkembang dalam industri kecantikan. Industri ini bernilai sekitar US$180 miliar. Orang ingin menemukan produk yang tepat, sementara perusahaan ingin menjual sebanyak mungkin produk.
Anda bisa saja memilih ikut serta dalam tren ini. Bisa jadi Anda memang menyukai ritual rutinitas puluhan langkah perawatan tubuh. Mungkin Anda menganggap ini hiburan diri yang perlu diprioritaskan. Tetapi ketika rutinitas perawatan kulit lebih terdengar sebagai obsesi, maka Anda perlu bertanya pada diri sendiri, apa yang sebetulnya dibutuhkan untuk menjadi nyaman dengan kulit Anda sendiri.