Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Tren Bebas Visa bagi Wisatawan
12 Februari 2024 7:38 WIB
Tulisan dari Donny Syofyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Thailand mengambil kebijakan monumental bulan lalu terkait dunia pariwisata. Negeri Gajah Putih ini telah membuat kesepakatan dengan salah satu penyedia wisata terbesarnya, yakni China. Bangkok dan Beijing telah mengumumkan diakhirinya visa perjalanan.
ADVERTISEMENT
Mulai Maret ini, warga negara dari kedua negara tersebut tidak perlu mengajukan visa untuk pergi ke masing-masing negara. Tidak ada e-visa, tidak ada visa pada saat kedatangan (visa on arrival). Yang ada adalah perjalanan yang mulus.
Berita ini mendapatkan apresiasi luas oleh kalangan industri pariwisata. Volume pencarian untuk penerbangan dari Shanghai ke Bangkok dan Beijing ke Bangkok telah meningkat lebih dari 40%. Dari 2 Januari hingga Festival Musim Semi, jumlah pesanan perjalanan dari China ke Thailand meningkat lebih dari 10 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2023.
Ini bukan hanya tentang hubungan lintas perbatasan yang lebih baik. Semuanya karena bisnis. Sebelum pandemi, China menyumbang sekitar 11 juta wisatawan ke Thailand. Jumlah itu turun drastis hingga sekarang. Pada tahun 2022 jumlahnya nyaris tidak melewati seperempat juta. Jadi sudah waktunya untuk menerapkan langkah-langkah mendesak.
ADVERTISEMENT
Thailand pertama kali mengumumkan program visa waiver (bebas visa) September lalu. Ia adalah kesepakatan satu arah. China tidak membalas dengan menerapkan kebijakan serupa sampai skema ini menunjukkan keberhasilan.
Ada lonjakan pelancong China ke Thailand setelah program bebas visa ini. Melihat kesuksesan ini, China akhirnya ini ikut serta. Sekarang warga negara kedua negara bebas melakukan perjalanan bebas visa satu sama lainnya.
Sementara Bangkok tengah agresif mengincar wisatawan China, Thailand bukan satu-satunya negara yang ditargetkan Beijing. Pada bulan November 2023, China menghapus persyaratan visa untuk orang-orang dari enam negara; Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol dan Malaysia.
Malaysia adalah satu-satunya dari negara-negara Selatan (Global South). Pengunjung dari negara-negara ini menjadi sumber kedatangan pelancong utama bagi industri pariwisata China.
ADVERTISEMENT
Sejak 1 Desember 2023, jumlah pelancong yang memasuki Cina dari negara-negara yang menikmati kebijakan bebas visa di bandara Shenzhen sudah melebihi 20.000 orang. Dengan pertumbuhan dari bulan ke bulan lebih dari 20%, jumlah orang yang masuk dari Kuala Lumur Malaysia saja telah melonjak hampir 30%.
Turis dari negara-negara Selatan membawa uang yang sangat dibutuhkan oleh dunia pariwisata. Mereka membantu menghidupkan kembali sektor pariwisata yang terpukul oleh Covid-19. Jadi adalah wajar untuk menerapkan kebijakan yang memudahkan wisatawan untuk memasuki negara.
Turis India juga banyak diincar. Mereka dapat melakukan perjalanan bebas ke Thailand. Malaysia juga memungkinkan perjalanan bebas visa bagi wisatawan India. Sri Lanka dan Vietnam pula menerapkan kebijakan yang sama.
ADVERTISEMENT
Ini akan mendatangkan banyak manfaat. Pariwisata tentu saja akan berkembang. Perjalanan bebas visa membantu orang melakukan perjalanan sekaligus mencipatkan momen. Tidak ada keheningan melebihi bersenang-senang di pantai antara dua minggu kerja yang sibuk.
Tapi ini bukan kebijakan permanen untuk pelancong India. Pengecualian akan berakhir dalam beberapa bulan, tetapi seperti yang ditunjukkan oleh kasus China Thailand, jika ini menguntungkan secara ekonomi,maka akan banyak negara bakal membuka perbatasan secara permanen.
Masyarakat Selatan dapat memperkuat diri masing-masing dengan kebijakan bebas visa ini. Ia dapat mendatangkan kekayaan dan memacu pertumbuhan. Perjalanan bebas visa bisa menjadi norma dalam waktu dekat. Ia tidak hanya memuaskan hasrat para wisatwan tapi juga bagus untuk dunia bisnis.