Konten dari Pengguna

Unta, Spesies Ajaib

Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
1 Mei 2024 7:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Donny Syofyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Apakah Unta akan menjadi ‘sapi’? Ini bukan tentang pertukaran tubuh. Secara sederhana hewan gurun ini mengambil alih lebih banyak tugas ternak. Susu unta sangat diminati di Afrika dan Asia Barat.
ADVERTISEMENT
Di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, peternakan susu unta telah lama berdiri dan memiliki puluhan ribu unta. Peternakan mega ini memproduksi susu unta dalam skala industri. Salah satu negara Afrika baru-baru ini mendatangkan dua ekor unta untuk menggantikan sapi.
Orang-orang beralih ke susu unta, terutama di Kenya dan Tanduk Afrika, yang mencakup Djibouti, Eritrea, Ethiopia, dan Somalia. Selama ratusan tahun negara-negara ini bergantung pada sapi untuk susu sapi. Bahkan populasi sapi melebihi unta, 10 berbanding 1.
Tapi sapi tidak lagi bersinar terang. Mohon maaf atas permainan kata-kata ini. Banyak negara kini berada dalam tahap transisi yang berbeda. Pergeseran ini sudah berlangsung selama lima dekade ini.
Banyak negara tengah mempercepat upaya dan proses ini. Tidak ketinggalan pemerintah-pemerintah daerah membeli unta dari pedagang lalu mendistribusikannya ke seluruh dataran rendah.
ADVERTISEMENT
Di Asia Barat dan Afrika, sapi adalah bagian dari pertanian menetap. Pertanian yang memelihara ternak berkembang di satu tempat dari tahun ke tahun. Namun sejauh ini unta tidak hidup dan berkembang dengan ini. Mengapa itu berubah? Ada berbagai alasan.
Mari kita mulai dengan Asia Barat. Negara-negara Asia Barat atau katakanlah negara-negara Arab mengincar pasar global untuk susu unta yang berkembang pesat. Nilainya mencapai $2 miliar. Pada akhir dekade ini angka tersebut diperkirakan mencapai $13 miliar.
Para penggembala di daerah gersang di Arab Selatan dan UEA selalu bergantung pada susu unta. Tetapi marketabilitas unta melambung karena rasa dan manfaat kesehatannya.
Bagi yang pernah meminum susu unta dan sedikit terganggu dengan rasa asinnya, ada kabar bagus. Susu unta segar seringkali memiliki rasa yang lebih ringan. Ia menjadi lebih manis di musim tertentu.
ADVERTISEMENT
Susu unta adalah alternatif yang lebih sehat daripada susu sapi, domba, atau kambing. Ia mengandung vitamin C yang tinggi dan rendah lemak. Karenanya, adanya peluang untuk mendapatkan uang lebih banyak mendorong perubahan ini di Asia Barat.
Begitu juga dengan pragmatisme. Dengan perubahan iklim, industri makanan beradaptasi. Di kalangan mamalia, unta bisa dikatakan menjadi satu-satunya hewan yang dilengkapi kemampuan menghadapi situasi ekstrem.
Banyak negara yang kelimbungan dengan cuaca dan iklim ekstrem belakangan ini, termasuk Afrika Timur. Negara ini telah mengalami kekeringan selama 3 tahun, yang tingkat keparahannya menjadi 100 kali lebih buruk akibat perubahan iklim.
Sekarang lahan ternak menyusut, sumber air mengering, dan sapi-sapi mati di Tanduk Afrika. Kekeringan telah membunuh 80% populasi sapi. Ini telah menghancurkan jutaan mata pencaharian.
ADVERTISEMENT
Banyak ternak mati. Lapangan tempat sapi biasa merumput kini dipenuhi bangkai. Kekeringan telah mencapai tingkat yang merenggut nyawa hewan.
Sebelum kekeringan, banyak yang punya banyak susu dan daging. Sekarang negara-negara ini mengincar dan mencari unta untuk mampu bertahan, karena unta bisa bertahan hingga dua minggu tanpa air, berbeda dengan sapi yang hanya bisa bertahan satu atau dua hari. Unta juga bisa kehilangan 30% dari berat badannya dan masih bisa bertahan hidup.
Ini adalah salah satu ambang batas tertinggi untuk hewan besar manapun. Susu unta adalah pengganti yang sebanding untuk susu sapi dan lebih sehat.
Seekor unta membutuhkan lebih sedikit makanan dan air daripada sapi untuk menghasilkan susu dalam jumlah yang sama. Itulah sebabnya unta sering disebut spesies ajaib (miracle species).
ADVERTISEMENT