Konten dari Pengguna

OMICRON: Yang Harus Anda Tahu!

Dr CSP Wekadigunawan
Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat IAKMI, Ketua Komite Etik Penelitian Kesehatan dan Ketua Senat Universitas Esa Unggul.
15 Maret 2022 13:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 4 Desember 2022 20:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr CSP Wekadigunawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini kita semua mulai dihadapkan ke varian terbaru dari COVID-19 yakni Omicron. Varian Delta yang dianggap ganas dan menimbulkan kematian, dilaporkan makin menurun kasusnya. Meski demikian kita tetap harus berhati-hati, dan jangan melonggarkan kebiasaan baik yang sudah mulai kita lakukan yakni: sering mencuci tangan, memakai hand sanitizer meski keadaan tangan tampak bersih, memakai masker di tempat umum dan menghindari kerumunan orang banyak.
ADVERTISEMENT
Banyak orang mengatakan bahwa gejala Omicron tak ganas (mild). Namun, perlu diwaspadai gejalanya yang tidak ganas, artinya bisa saja menyiksa penderitanya meski tidak menyebabkan kematian. Kalian, sebagai awam tak perlu tahu detil jenis virusnya, tetapi kenalilah gejalanya. Ini penting agar mereka-mereka yang kebetulan terinfeksi Omicron dapat ditangani lebih dini. Penanganan dini akan membuat kesembuhan lebih cepat.
Gejala-gejala Omicron adalah:
• Demam, bisa lebih dari 390C
• Batuk
• Sulit bernafas, atau nafas pendek-pendek
• Merasakan keletihan
• Tubuh terasa sakit, otot-otot seperti pegal
• Mengalami sakit kepala
• Kehilangan indera perasa pada makanan dan juga kehilangan penciuman (ini khas juga di varian Delta).
• Tenggorokan terasa sakit
• Pilek
• Mual dan atau disertai muntah
ADVERTISEMENT
• Diare
Para lansia dan orang-orang yang mempunyai penyakit jantung, radang paru-paru menahun perlu diperhatikan lebih serius. Sebab gejala-gejala di atas yang mereka alami kemungkinan bisa lebih parah dan menjadi penyebab fatal atau kematian pada mereka.
Nah, kapan kita perlu ke dokter?
Mereka yang dinyatakan positif Covid-19 sebaiknya tidak perlu panik dan kemudian buru-buru mencari rumah sakit untuk dirawat-inap. Mengapa? Jika anda sudah mendapat obat dari Pemerintah, maka minumlah obat tersebut sesuai aturan. Selama 10 hari tentunya dengan istirahat yang cukup selama isolasi mandiri, jika tak ada gejala lain, maka anda akan sembuh dan tak perlu test PCR lagi.
Anda harus segera meminta bahagia dokter atau rumah sakit jika:
• Mengalami kesulitan bernafas, tersengal-sengal
ADVERTISEMENT
• Sakit yang terus-menerus di dada atau dada terasa mengalami tekanan yang berat.
• Mengalami kebingungan, seperti dis-orientasi
• Tidak mampu untuk bangun dari tempat tidur atau kursi (jika sedang duduk). Atau tidak mampu berdiri tegak.
• Wajah, kuku, bibir mengalami pucat atau kebiruan yang jelas. Itu harus segera dibantu tabung oksigen.
Jika mengalami gejala-gejala di atas segera telpon ambulance atau rumah sakit bagian kedaruratan (emergency).
Saat ini yang terpenting adalah menjaga diri sebaik-baiknya agar tidak tertular. Penyakit apapun dengan gelaja ‘mild’ pun wajib kita hindari. Keadaan sakit akan membuat kita tidak produktif dan tentu saja tidak gembira.
-------------------------------------------
Dokter Cri Sajjana Prajna Wekadigunawan
Family Health Specialist Alumnus Fakultas Kedokteran National University of Malaysia
ADVERTISEMENT
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul
Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI Pusat).