Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
UMM menawarkan kerjasama saat bencana pada Palang Merah Indonesia
23 Februari 2024 14:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Dr CSP Wekadigunawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia dikelilingi oleh cincin api, atau gunung berapi. Itu sebabnya, Indonesia akrab sekali dengan bencana, seperti kejadian gempa bumi, longsor dan juga luapan lahar panas atau dingin dari gunung berapi. Indonesia juga pernah dan masih terjadi konflik bersenjata di antara sesama anak bangsa. Masyarakat masih mengingat peristiwa Sampit, konflik sosial antara etnis Madura dan Dayak, konflik bersenjata di Aceh dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), konflik Poso dan lain-lain. Kejadian bencana ternyata bukan saja persoalan penyelamatan nyawa, tetapi masalah kejiwaan yang korban dan para relawan alami selama gempa terjadi dan di masa rekonstruksi setelah gempa berakhir. Bagaimana para penyintas korban bencana ini dipulihkan kesehatan mereka secara mental. Tak jarang, para korban bencana memilih untuk bunuh diri karena tekanan pikiran yang tak tertahankan. Layanan psikologi amat penting untuk kesehatan mental korban bencana.
ADVERTISEMENT
Itu alasan yang mendasari Fakultas Psikologi dan Fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang bertamu ke Markas Palang Merah Indonesia Pusat di Jalan Gatot Subroto Jakarta pada hari rabu 21 Februari 2024. Tamu yang hadir adalah Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat sekaligus dosen di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Prof. Latipun, Direktur Vokasi UMM, Prof Sunu, juga ibu Cantika, pak Arifin dan pak Eka dari Fakultas Psikologi UMM. Palang Merah Indonesia di lokasi bencana juga memberikan pelayanan psikososial bagi para korban bencana. Mengerahkan relawan yang ada di daerah dan juga menyediakan psikolog professional untuk melaksanakan konseling.
“Kami ini sudah banyak pengalaman memberikan layanan psikososial, seperti di daerah Aceh saat konflik, Papua dan juga saat bencana alam yang cukup besar seperti Tsunami” demikian Prof Latipun menjelaskan maksud kedatangan beliau dan tim.
ADVERTISEMENT
Pelayanan Dukungan Psikososial atau LDP memang merupakan langkah yang diperlukan untuk pemulihan pasca-bencana bagi korban bencana yang mengalami trauma dan depresi. Ketakutan yang berlebihan, rasa cemas dan kesedihan atau kemarahan/kekecewaan pada Tuhan bahkan perasaan hampa kerap diderita korban-korban bencana ini.
Universitas Muhammadiyah Malang tidak hanya menawarkan kerjasama dalam layanan psikososial tetapi juga tehnologi.
“Kami di Fakultas Vokasi mengembangkan drone yang bisa digunakan untuk mengantarkan makanan atau bantuan melalui udara” demikian Prof Sunu , Direktur Vokasi UMM. Beliau juga mengatakan Vokasi UMM membuat tepung dengan berbagai jenis dan juga radio pemancar. Semua itu bisa memaksimalkan bantuan di situasi bencana.
Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial, Dr. Çri Sajjana Prajna Wêkādigunakan menyambut baik tawaran kerja-sama tersebut.
ADVERTISEMENT
“Gembira sekali atas kehadiran bapak dan ibu di sini. Layanan Psikososial dan juga bagaimana memanfaatkan teknologi terbarukan, menjadi perhatian kami untuk meningkatkan pelayanan Palang Merah Indonesia di saat bencana terjadi. Tidak hanya bencana alam tetapi juga bencana non-alam seperti adanya ‘out-break’ atau pandemi penyakit” demikian dikatakan ibu Wêkā, Kabid Kesehatan dan Sosial Palang Merah Indonesia Pusat.
Mendampingi Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial, ada Ketua Divisi Kesehatan dan Sosial, Eka, kemudian Kasubdiv Sosial, Leo dan Kepala Markas PMI, Drs. Arifin. Acara yang penting ini, kemudian diakhiri dengan makan siang bersama.