Kata Pakar Supranatural Soal Ledakan di Buleleng, Bali

Ilustrasi suara ledakan, dok: pixabay

Pada Minggu (24/1) warga Buleleng, Bali seketika gempar dan terkejut karena adanya sebuah suara ledakan yang terjadi sekitar pukul 10.27 WITA. Suara tersebut alhasil membuat banyak warga panik dan berhamburan keluar rumah untuk mencari sumber suara.

Dentuman yang terjadi sekali tersebut menjadi misteri bagi banyak orang. Pasalnya, tidak banyak yang tahu apa dan kenapa suara itu bisa terjadi.

Dikutip dari KumparanNews, BMKG membenarkan sensor seismiknya menangkap gelombang seismik pada 10.27 WITA. Namun sumbernya bukan dari gempa bumi.

Ilustrasi sensor seismik, dok: pixabay

Mengenai tragedi ini, salah satu anak Indigo atau bisa disebut juga pakar supranatural, Ayik mengatakan bahwa banyak rentetan tragedi bisa jadi karena danyang (penjaga) di sana murka akan kelakuan manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan di sana.

"Versi halunya, danyang atau penjaga sana sedang murka, atas banyaknya angkara murka yang terjadi di Bali," kata Ayik kepada Dukun Millenial.

Ayik juga menuturkan, semua tragedi yang terjadi ini merupakan sebuah pertanda alam sedang tidak baik-baik saja. Oleh karena itu semua keputusan dikembalikan kepada manusia seutuhnya untuk mengambil langkah, apakah akan menjadi lebih baik atau malah lebih buruk atas semua yang telah terjadi.

Ilustrasi manusia berdoa, dok: pixabay

"Kalo realnya, semesta ini sedang tidak baik, apalagi di Nusantara. Gusti sedang melihat obah polah seluruh umatnya dari yang baik maupun yang buruk. Makanya disertai dengan banyaknya fenomena alam. Tinggal kita manusia yg memutuskan, bakal kaya gimana ke depannya, menjadikan itu untuk lebih baik atau lebih buruk," ucap perempuan asal Bekasi itu.

Selain itu, Ayik juga menambahkan selaku manusia selayaknya kita bisa sadar dan mampu lebih bijak dalam menghadapi setiap fenomena yang terjadi.

"Ledakan itu sendiri salah satu bentuk teguran Gusti untuk kita, kalo kita sadar ya berarti kita bisa jadi manusia yang lebih bijak, kalo enggak, ya akan terjebak dengan kasukman atau fatamorgana duniawi," tutup Ayik.